Taman Safari Ajak Pelajar Cintai Satwa Endemik Lewat Kompetisi Foto

BOGOR, - Taman Safari Indonesia (TSI) menyelenggarakan roadshow kompetisi foto dan video satwa atau International Animal Photo and Video Competition (IAPVC) ke-33 tahun ini.
Kompetisi kali ini mengajak pelajar untuk mencintai dan mengedukasi pentingnya konservasi satwa bagi manusia lewat foto maupun video.
Ajang kompetisi IAPVC ke-33 tersebut mengusung tema "Soul of The Wild" yang berlangsung sejak 8 Juni - 25 Agustus 2024.
Baca juga: Edukasi Perdagangan Satwa Liar Lewat Lomba Burung Berkicau
"Kami kembali melaksanakan roadshow IAPVC Satwa ke-33 di Taman Safari Bogor karena Bogor menjadi kota terakhir setelah Prigen dan Solo," ujar Marcom Manager TSI Bogor, Danang Wibowo di Puncak Bogor, Jawa Barat, Sabtu (27/7/2024).
Danang menjelaskan, ajang ini sebagai bagian dari komitmen Taman Safari Indonesia dalam rekreasi, edukasi, dan konservasi.
Lihat postingan ini di InstagramSebuah kiriman dibagikan oleh Kompas Travel (@kompas.travel)
Sebagai lembaga yang berdedikasi pada pelestarian satwa liar dan pendidikan publik, TSI berusaha menumbuhkan apresiasi yang lebih dalam terhadap alam melalui inisiatif seperti kompetisi ini.
"Kompetisi ini memang sebagai bentuk kampanye mencintai dan melestarikan satwa endemik sekaligus mengenalkan kepada dunia satwa-satwa endemik Indonesia," tuturnya.
Kali ini, kata Danang, Taman Safari Bogor memperkenalkan kategori baru yaitu 'Photo Enthusiast' yang ditujukan bagi peserta berusia 10-18 tahun.
Baca juga: Hati-hati, Ini 5 Produk Perawatan Taman yang Bisa Meracuni Satwa Liar
Kategori ini bertujuan untuk mendorong partisipasi generasi muda dalam upaya konservasi, menanamkan kecintaan dan kepedulian terhadap satwa sejak dini.
"Konsepnya "Soul of The Wild" kita mengajak peserta dari komunitas fotografer untuk mengabadikan satwa-satwa yang sifatnya endemik seperti harimau Sumatera, Babi Rusa, dan Elang Jawa. Kategori baru enthusiast photography usia remaja untuk mengakomodasi peserta muda atau bisa dibilang pelajar, bisa ikut tahun ini," ungkapnya.
Danang menyebutkan, kategori kompetisi terdiri dari endemic animal, sosial media, photo enthusiast, dan wildlife fotografi.

Endemic animal itu untuk memamerkan keanekaragaman hayati satwa endemik di Indonesia. Sedangkan kategori sosial media terbuka untuk semua kalangan, bukan hanya fotografer profesional.
Dia mengatakan, peserta wajib mengirimkan karya tentang keindahan dan esensi kehidupan satwa endemik di dalam taman. Peserta juga bisa bebas mengabadikan foto satwa di luar Taman Safari.
"Semua orang dapat berpartisipasi dan berbagi karya mereka di platform media sosial, roadshow ini masih akan berlangsung di Taman Safari Bogor sampai dengan 25 Agustus. Hadiah pemenang ratusan juta rupiah untuk semua kategori," ucap Danang.
Baca juga: Pantau Satwa Terancam, 60 Kamera Disebar di Gunung Gede Pangrango
Sementara itu, General Manager (GM) Taman Safari Bogor Lies Yuwati menambahkan, peserta diundang untuk mengirimkan foto dan video terbaik mereka tentang satwa liar, menangkap keindahan dan esensi kehidupan hewan di dalam taman.
"Kami sangat bersemangat untuk melihat bakat dan semangat luar biasa yang dibawa oleh para peserta setiap tahun. Ini bukan hanya tentang menangkap gambar yang menakjubkan, ini tentang meningkatkan kesadaran akan konservasi satwa liar dan menginspirasi orang lain untuk menghargai dan melindungi dunia alam kita," terangnya.
Adapun kompetisi IAPVC ini terbuka untuk fotografer dan videografer dari segala tingkat keahlian. Hasil foto akan dinilai oleh panel fotografer dan konservasionis terkemuka.
Jajaran juri kompetisi IAPVC 2024 adalah Arbain Rambey, fotografer senior yang dikenal atas karya-karya jurnalistik dan dokumenternya, dan Regina Safri, fotografer profesional dengan pengalaman luas dalam memotret satwa liar.
Terkini Lainnya
- Promo Tiket Pesawat ke Vietnam, Naik Vietjet Dapat Diskon 50 Persen
- Danau Terjernih di Dunia Ini Terancam oleh Pariwisata
- Museum Moja Jakarta Pusat: Harga Tiket, Jam Buka, dan Lokasi
- Kegiatan yang Bisa Dilakukan di Moja Museum Jakarta Pusat
- Viral Video Diduga Turis India Tidur dan Mabuk di Pantai Pattaya, Ternyata Pekerja Migran
- Jadwal Libur Sekolah Ramadhan dan Idul Fitri 2025, Total Ada 24 Hari
- Sekelompok Turis Berulah, Pukuli dan Gigit Sekuriti Beach Club di Bali
- Alasan Tiket Curug Nangka Naik hingga Rp 54.400, Apa Ada Pungli?
- Cara ke Bandara Soekarno-Hatta Naik Transjakarta, Cuma Rp 3.500
- Efisiensi Anggaran Pemerintah, Pengelola Hotel di Kota Batu Cari Pasar Lain
- Berkemah di Tengah Hutan Pinus Alas Pelangi Trawas
- Cara Naik Kalayang ke Terminal 1, 2, dan 3 dari Stasiun KA Bandara
- Alas Pelangi Trawas:Harga Tiket, Jam Buka, dan Lokasi
- 5 Tips Glamping Ketika Cuaca Berangin dan Hujan
- Betulkah Nama Teluk Meksiko Berubah Menjadi Teluk Amerika di Google Maps?
- E-Ticketing Diterapkan di Pelabuahan Marina Labuan Bajo, Kapal Wisata Tidak Bisa Manipulasi Jumlah Penumpang
- Aston Pekalongan Syariah Conference Centre Resmi Dibuka 27 Juli 2024
- Letusan Hidrotermal di Taman Nasional Yellowstone AS, Ada Kawasan yang Ditutup
- Bantengan, Spot Panorama Gunung Bromo yang Dilarang Dijadikan Tempat Kemah
- Rute ke Kali Odo, Sekitar 15 Menit dari Alun-alun Salatiga