Larung Sesaji Meriahkan Rawa Pening Performing Art & Festival 2024, Upaya Lestarikan Budaya

UNGARAN, - Warga dan pelaku seni budaya tradisi mengikuti larung sesaji di Bukit Cinta Rawa Pening Kabupaten Semarang, Sabtu (27/7/2024) malam.
Peserta larung sesaji mulanya melakukan arak-arakan membawa ubo rampe yang akan dilarung di Rawa Pening.
Setelah berdoa bersama dengan khidmat, sesaji tersebut selanjutnya dibawa dengan perahu ke tengah rawa dan dilarung atau dihanyutkan.
Baca juga: 500 Kapal Nelayan Semarang Ikut Tradisi Sedekah Laut Larung Sesaji
Larungan ini pun menjadi tontonan warga dari berbagai daerah. Mereka menilai larung sesaji di Bukit Cinta sebagai salah satu peristiwa sakral demi keselamatan para pencari nafkah dan pemancing yang berada di Rawa Pening.
"Saya senang dengan adanya larungan ini, karena hobi saya memancing di rawa, semoga semua diberi keselamatan dan kesehatan. Serta yang utama, rezeki yang bagus," kata Widodo, warga Salatiga yang menghadiri larung sesaji di Bukit Cinta.
Lihat postingan ini di InstagramSebuah kiriman dibagikan oleh Kompas Travel (@kompas.travel)
Sekretaris Dinas Pariwisata Kabupaten Semarang Didik Setiawan mengatakan larung sesaji menjadi bagian dari acara Rawa Pening Performing Art & Festival 2024.
"Salah satu tujuan acara ini untuk mempromosikan potensi pariwisata dan ekonomi kreatif Kabupaten Semarang, khususnya kawasan Rawa Pening dan sekitarnya," jelasnya.
Baca juga: Pria Mengaku Nabi di Donggala, Minta Pengikut Setor Tumbal untuk Sesaji
Selain itu, sambung dia, juga mengembangkan Kabupaten Semarang sebagai destinasi wisata nasional, serta meningkatkan kerja sama antara Pemerintah Kabupaten Semarang dengan pelaku wisata, pelaku seni budaya, pelaku ekonomi kreatif atau UMKM, dan masyarakat.
Namun yang tak kalah penting, melestarikan dan memperkenalkan seni budaya, tradisi, dan kearifan lokal Kabupaten Semarang, khususnya di kawasan Rawa Pening.
"Tradisi Larung Sesaji Sedekah Rawa yang dilaksanakan oleh masyarakat di sekitar Bukit Cinta Rawa Pening, merupakan tradisi yang otentik dan telah dilaksanakan sejak lama," ujar Didik.

Larung sesaji kali ini dikemas menjadi lebih menarik bagi semua umur dan kalangan, serta tentunya akan menambah daya tarik wisatawan berkunjung ke Bukit Cinta.
Dia menilai, antusias pengunjung selama pelaksanaan Rawa Pening Performing Art & Festival 2024 sangat bagus. Karena selain dihadiri peminat seni budaya tradisi, juga didominasi pengunjung keluarga.
Baca juga: Tradisi Syawalan di Semarang, dari Berbagi Kupat Jembut Hingga Ritual Sesaji Rewanda
"Tentu harapan kami, Bukit Cinta Rawa Pening semakin dikenal sebagai destinasi wisata. Kemudian juga, larungan ini menjadi tradisi yang terus dilestarikan dan diadakan setiap tahun," ungkapnya.
Rawa Pening Performing Art & Festival 2024 yang digelar selama dua hari, Sabtu-Minggu (27-28/7/2024) diisi penampilan grup reog, angklung, barongsai, tari prajuritan, lesung dan pameran UMKM. Selain itu, ada juga parade perahu hias.
Terkini Lainnya
- Pelantikan Kepala Daerah Terpilih, PHRI Prediksi Okupansi Hotel di Jakarta Naik
- Kapan Bulan Terbaik untuk Pergi ke Vietnam? Ini Saran Dubes Vietnam
- Alasan Orang China Sukses Berdagang dengan Produk Made in China
- Tiket DAMRI Lebaran 2025 Sudah Bisa Dipesan, Diskon 10 Persen
- Ada Lomba Petak Umpet di Jepang, Lokasinya di Gunung Salju di Hokkaido
- Wisata ke Taman Nasional Mutis Timau NTT Ditutup Sementara hingga Maret 2025
- Kemenpar Tetap Fokus pada Target Pariwisata 2025 dengan Efisiensi Anggaran
- Rute Menuju Air Terjun Semirang dari Semarang, 40 Menit Perjalanan
- Air Terjun Semirang Kabupaten Semarang: Harga Tiket, Jam Buka, dan Lokasi
- Punya Banyak Wisata Menarik, NTB Targetkan 2,5 Juta Kunjungan Wisatawan di 2025
- Pria Didenda Rp 3,3 Juta Karena Menggunakan Loudspeaker Ponsel di Stasiun Kereta Perancis
- Tips Mengemas Banyak Barang dalam Koper Kabin Pesawat
- 5 Jogging Track di Jakarta Selatan untuk Olahraga Pagi
- Hukuman Corat-coret Tembok China, Bisa Kena Denda hingga Miliaran
- Arab Saudi Larang Anak-anak Naik Haji dan Prioritaskan yang Belum Pernah Haji
- Festival Bunga Bandungan, Penonton Berebut Foto di Mobil Hias
- Sandiaga Ingin Bawa Kampung Heritage Kayutangan Malang Bersaing di Tingkat Internasional
- Liburan ke Bromo, Jangan Lupa Mampir ke Desa Wisata Wringinanom di Malang
- Berwisata ke Loksado di Kalimantan Selatan, Kini Lebih Bisa Naik DAMRI
- Taman Safari Ajak Pelajar Cintai Satwa Endemik Lewat Kompetisi Foto