Rencana Buka Tutup TN Komodo 2025, Batasi 1.200 Pengunjung Per Hari

JAKARTA, - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno memastikan Taman Nasional (TN) Komodo di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT), tetap buka. Hanya saja, sistemnya diubah menjadi buka-tutup pada 2025 mendatang.
"Kebijakan ini untuk memastikan keberlanjutan dari TN Komodo yang mengedepankan aspek pariwisata hijau," ujar Sandiaga dalam Weekly Press Briefing di Jakarta Pusat, Senin (29/7/2024).
Baca juga:
- Januari-Juni 2024, Ada 129.621 Wisatawan Berkunjung ke TN Komodo, Dominan Mancanegara
- Penutupan Reguler TN Komodo, Kawasan Konservasi Perlu Istirahat
Pelaksana tugas Direktur Utama Badan Otorita Pariwisata Labuan Bajo Flores (BPOLBF), Fransiskus Xaverius Teguh membenarkan sistem buka-tutup TN Komodo.
"Betul, bahwasannya rencana dari Balai TN Komodo melalui Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), akan memberlakukan secara bertahap penutupan periodik yang tentunya akan diatur seberapa banyak pengunjung hadir di sana," jelas Fransiskus saat bergabung secara daring dalam kesempatan yang sama.
Sandiaga mengatakan, menurut data yang diterima Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), TN Komodo nantinya tidak akan menerima lebih dari 1.200 kunjungan per hari.
Artinya, hanya ada sekitar 300.000 kunjungan ke TN Komodo per tahunnya.
"Poinnya lebih ditata. Bukan ditutup, tetapi buka-tutup dan akan dilihat dalam perjalanannya, bagaimana nanti dampak ke depannya. Jangan sampai karena pariwisata, atraksinya menjadi rusak," tutur Adyatama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Ahli Utama Kemenparekraf, Nia Niscaya.
Baca juga:
- TN Komodo Rencana Tutup Reguler, Pemerintah Harus Siapkan Spot Wisata Lain
- Pelaku Wisata Tolak Wacana Penutupan Reguler Taman Nasional Komodo
Keberlanjutan lingkungan

Labuan Bajo yang termasuk destinasi wisata top of mind di Indonesia, memiliki daya tarik di berbagai tempat.
Menurut Fransiskus, selain TN Komodo, wisatawan masih bisa berkunjung ke tempat lain, seperti Taman Parapuar yang mengusung konsep wisata alam di hutan.
Baca juga: Sandiaga Promosikan Keindahan Parapuar Labuan Bajo, Upaya Tarik Investor
Adanya tempat wisata baru ini diharapkan dapat menjadi alternatif di tengah pembatasan kunjungan ke TN Komodo.
Sebab, alasan di balik sistem buka-tutup TN Komodo terkait dengan pelestarian alam.
"Sebagai salah satu sumbangan kita untuk melestarikan alam dan keindahannya adalah menjaga ekosistem. Jadi, menurut saya, sangat penting mengatur irama kunjungan ke TN Komodo," jelas Fransiskus.
"Karena kegiatan yang terlalu masif untuk wisata bisa saja berpotensi merusak lingkungan," tambah dia.
Lebih lanjut, TN Komodo juga menyiapkan uji coba aplikasi SiOra pada Agustus 2024 sebagai upaya digitalisasi pariwisata.
Baca juga:
- Wisatawan Wajib Didampingi Pemandu Saat Berkunjung ke TN Komodo
- Rentetan Kecelakaan Kapal Wisata di Perairan Komodo
Terkini Lainnya
- Ekowisata Sungai Mudal Kulon Progo: Harga Tiket, Jam Buka, dan Lokasi 2025
- Turis Israel Bikin Onar di RS, Dokter Waswas hingga Pertimbangkan Resign
- Ada Nama Hotspot "Ada Bom di dalam Pesawat" di Pesawat American Airlines, Penerbangan Ditunda 5 Jam
- Visa Dicabut, Turis Israel yang Terobos IGD Langsung Dideportasi
- Garuda Indonesia Masuk Daftar 25 Maskapai Penerbangan Terbaik Dunia Versi AirlineRatings
- Aktivitas Wisata di Museum Kretek, Ada Fasilitas Waterboom
- Pameran Akulturasi Tionghoa, Fadli Zon Sebut Budaya China Perkaya Keragaman Budaya Indonesia
- Museum Kretek Kudus: Harga Tiket, Jam Buka, dan Lokasi 2025
- Jadwal KRL Manggarai-Cikarang Hari Ini 11 Februari 2025
- Jadwal KRL Manggarai-Bogor Hari Ini 11 Februari 2025, Paling Malam Pukul 00.15 WIB
- Jadwal KRL Manggarai-Jakarta Kota Hari Ini 11 Februari 2025
- Ekowisata Sungai Mudal Kulon Progo Jogja, Mata Air Berwarna Biru
- Koper Penumpang Lion Air Makssar-Kendari Dibobol, Taruh Barang Berharga di Bagasi Kabin
- Lembah Tepus Bogor: Harga Tiket, Jam Buka, dan Lokasi 2025
- Kesalahan pada Boarding Pass Pesawat, Awas Gagal Terbang
- Turis Israel Bikin Onar di RS, Dokter Waswas hingga Pertimbangkan Resign
- Pantai Slili Yogyakarta: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka
- Planet Water Booom Subang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka
- Danau Uter Biru Papua:Daya Tarik, Jam Buka, dan Lokasi
- Marak Demo Anti-Pariwisata di Spanyol, Bagaimana dengan Bali?
- Garuda Indonesia Tambah Penerbangan Jakarta-Pangkalpinang PP per 1 Agustus