Taman Parapuar Jadi Tempat Wisata Baru di Labuan Bajo NTT
JAKARTA, - Taman Parapuar tengah disiapkan menjadi tempat wisata baru di Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Hal itu diungkapkan oleh Pelaksana tugas Direktur Utama Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF), Fransiskus Xaverius Teguh saat bergabung secara daring dalam Weekly Press Briefing di Jakarta Pusat, Senin (29/7/2024).
Baca juga: Kala Para Duta Besar Luar Negeri Nikmati Keindahan sembari Tanam Pohon di Parapuar Labuan Bajo
"Kami ingin memberi ruang bahwa selain Taman Nasional (TN) Komodo, ada juga alternatif wisata lain di Labuan Bajo atau keseluruhan di pulau Flores, yang memiliki potensi sangat baik," ujar Fransiskus.
Taman Parapuar yang berarti "gerbang ke hutan" memiliki luas lahan sekitar 400 hektar dengan status yang sudah disertifikasi seluas 129,6 hektar.
Fransiskus mendorong pengembangan konsep Taman Parapuar sebagai tempat wisata dengan mengutamakan kearifan lokal, melalui pendekatan Etno-Eco-Edu-Culture dan Nature Conservation.
"Artinya, kami ingin menampakkan suasana baru selain taman nasional, wisata bahari, juga ada alternatif untuk bisa memberikan pengalaman terbaik bagi wisatawan di Labuan Bajo dan sekitarnya," ungkap dia.
Baca juga:
- Sandiaga Promosikan Keindahan Parapuar Labuan Bajo, Upaya Tarik Investor
- Wisatawan Terpesona dengan Panorama 360 Derajat Kota Labuan Bajo dari Parapuar
Menurutnya, pengembangan wisata baru di Labuan Bajo ini bisa berdampak pada lama tinggal wisatawan.
Belum lagi, daya tarik Taman Parapuar juga terletak pada lokasinya yang tak jauh dari Bandara Internasional Komodo. Hanya perlu menempuh perjalanan selama lima menit dari bandara dan tujuh menit dari kawasan Marina Waterfront.
"Taman Parapuar berada di ketinggian kurang lebih 238 meter di atas permukaan laut. View-nya sangat bagus, bisa menikmati sunrise (matahari terbit) dan sunset (matahari terbenam)," kata Frans.
Baca juga: Acara Piknik di Parapuar Labuan Bajo Dikunjungi 1.037 Wisatawan
Sesuai dengan konsep besar wisata Taman Parapuar yakni membangun pariwisata dalam hutan, BPOLBF memastikan pendirian bangunan di sekitar kawasan wisata ini tidak lebih dari tinggi pohon di Taman Parapuar.
"Ketinggian bangunan kami harapkan bisa selaras dengan lanskap yang tertinggi di kawasan Taman Parapuar, yang bisa terbangun hanya 20 persen dari total kawasan," jelasnya.
Artinya, menurut dia, masih ada sisa luas area konservasi lingkungan yang bisa tetap dijaga dan dilestarikan.
Groundbreaking digelar pada Kamis (8/8/2024) untuk merealisasikan investasi pembangunan kafe dan toko Eiger di Taman Parapuar.
"Tentu saja sangat terkait dengan wisata petualangan dan ambience mengenai nilai-nilai kultural yang mengembangkan filosofi kearifan lokal," ujar Fransiskus.
Baca juga:
Terkini Lainnya
- Mesin Pesawat Rusak, Pesawat Qantas Mendarat Darurat di Sydney
- Kapan Waktu Terbaik Liburan ke Turkiye?
- Museum Prangko Indonesia TMII: Lokasi, Jam Buka, dan Harga Tiket Masuk
- Museum Pemadam Kebakaran TMII: Lokasi, Jam Buka, dan Harga Tiket Masuk
- Suvenir Unik, Kaleng "Udara Segar" dari Danau Como Italia untuk Wisatawan
- Lawan Overtourism, Venesia Naikkan Tarif Masuk pada 2025
- Air Mancur Trevi di Roma Sedang Direnovasi, Turis Cuma Bisa Lihat dari Jalur Khusus
- Tugu Pahlawan Surabaya: Simbol Semangat Perjuangan Bangsa Indonesia
- Bazar UMKM Pesona Timur Indonesia Digelar di Labuan Bajo, Momentum UMKM Naik Kelas
- Hari Pahlawan 10 November 2024: Mengenang Jasa Para Pahlawan melalui Parade Surabaya Juang
- Terpapar Abu Erupsi Gunung Lewotobi, Bandara Komodo Tutup Sementara
- Harga Tiket Masuk Smart Hill Camp
- 14 Cara Membuat Paspor Online Pertama Kali, Simak Langkahnya
- Pendakian Gunung Kendil di Banyubiru, Belum Ada "Basecamp" dan Pos Retribusi
- Sekalian Berlibur, 8 Pebalap Downhill dari Luar Negeri Nikmati Kesejukan dan Wisata Alam Kota Batu
- Festival Bunga Internasional Tomohon 2024 Targetkan 300.000 Turis
- Ada Promo Traveloka, Tiket Pesawat Jakarta-Jepang PP Rp 6 Jutaan
- Glow Night Fun Run Angkat Sisi Romantis Yogyakarta pada Malam Hari
- 5 Tempat Wisata di Kota Lama Surabaya, Ada Pabrik Sirup Bersejarah
- 9 Museum di Indonesia Naikkan Harga Tiket Masuk, Simak Daftarnya