Disparta Kota Batu Janji Beri Ruang Tampil bagi Kesenian Bantengan
BATU, – Pemerintah Kota (Pemkot) Batu melalui Dinas Pariwisata (Disparta) berkomitmen memberi ruang tampil bagi para kelompok kesenian bantengan.
Kepala Disparta Kota Batu Arief As Siddiq mengatakan bahwa Bantengan merupakan salah satu warisan budaya tak benda yang sangat berharga bagi Kota Batu.
Kesenian Bantengan dan Jaran Kepang telah diakui sebagai warisan budaya tak benda di tingkat nasional.
"Warisan budaya tak benda, Kota Batu ini punya dua, Bantengan dan Jaran Kepang," kata Arief, Minggu (4/8/2024).
Baca juga:
Museum Srimulat di Kota Batu: Jam Buka dan Harga Tiket Masuk
Aktivitas Wisata di Kebun 8 Batu dengan Suasana Pegunungan
Dikatakannya, bahwa Pemkot Batu tidak hanya memberikan dukungan pada acara-acara besar seperti Festival Bantengan Nuswantara. Namun, juga memfasilitasi pertunjukan rutin di berbagai lokasi strategis.
"Setiap bulan purnama, kita gelar pertunjukan Bantengan di Sendratari Arjuna Wiwaha. Selain itu, kita juga menampilkan Bantengan di obyek wisata, hotel, dan tempat-tempat konvensi untuk menarik minat wisatawan," ungkapnya.
Sebagai bentuk apresiasi yang lebih konkret, Pemkot Batu telah membangun patung Bantengan setinggi tujuh meter di Sendratari Arjuna Wiwaha.
Patung ini menjadi ikon baru Kota Batu dan sekaligus simbol pengakuan pemerintah terhadap pentingnya kesenian bantengan.
Baca juga:
Aturan Pendakian Gunung Buthak via Kota Batu, Perempuan Haid Dilarang Naik
Harga Tiket Pendakian Gunung Buthak via Kota Batu
"Jadi ini merupakan komitmen besar kita untuk menjadikan Kota Batu sebagai Kota Wisata Budaya," ujarnya.
Terkini Lainnya
- Sederet Wahana Seru di Amanah Borneo Park, Ada Kereta Gantung
- 5 Perlengkapan Standar untuk Pendaki Tektok, Bawa Ransel dan Permen
- Amanah Borneo Park, Wisata di Tengah Alam Kalimantan
- Korea Selatan Targetkan 19.000 Kunjungan Wisatawan MICE Indonesia 2024
- 5 Tips Pendakian Tektok, Jangan Mendaki Tektok Sebelum Melakukan Ini
- Fasilitas Face Recognition Ada di 19 Stasiun Kereta, Ini Cara Daftarnya
- Pembahasan RUU Kepariwisataan Ditunda, Menparekraf: Tidak Ada yang Tidak Diajak Bicara
- Turis Indonesia Peringkat Ke-12 Paling Banyak ke Jepang Tahun 2024
- Pemerintah Bentuk Satgas untuk Pantau Tarif Akomodasi Jelang MotoGP Indonesia 2024
- Pendakian Tektok Marak di Media Sosial, Apa Tidak Berbahaya?
- Roma Akan Batasi Jumlah Turis di Air Mancur Trevi yang Ikonis
- Jepang Belum Batasi Turis Asing, Imbas Monkeypox
- Sadranan Park, Wisata Baru untuk Keluarga di Gunungkidul
- Wahana Seru yang Ada di Sadranan Park, Bisa Naik Monorel
- Simak Rute Menuju ke Sadranan Park Gunungkidul
- 3 Oleh-oleh Khas Pekalongan, Ada Batik dan Kopi Rempah
- TransNusa Layani Penerbangan Perdana Rute Jakarta-Subang Malaysia
- Grand Carnival Jember Fashion Carnival 2024, 30 Persen Kostum dari Bahan Daur Ulang
- Rawat Ekosistem Kreatif, Peken Tjilatjapan Kembali Digelar
- Kenapa Turis Asing Bisa Tinggal Lebih Lama di Thailand? Ini 3 Alasannya