Sandiaga: AI Bantu Pariwisata RI Unggul dari Thailand dan Malaysia
- Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengatakan teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence) membantu indeks pariwisata Indonesia mencapai peringkat ke-22, lebih unggul daripada Thailand dan Malaysia.
“AI berhasil membantu kami menghasilkan capaian loncatan 10 peringkat dari posisi 32 ke posisi 22,” ujar Sandiaga dikutip dari Antara, Selasa (6/8/2024).
Dikutip dari Travel and Tourism Development Index (TTDI) 2024 oleh World Economic Forum (WEF), Malaysia menempati peringkat ke-35 global, serta Thailand menempati peringkat ke-47 global.
Sementara itu Singapura menempati peringkat ke-13 global, yang sekaligus mengantarkan Negeri Singa tersebut menempati peringkat Travel and Tourism Development Index tertinggi di kawasan ASEAN.
Baca juga:
- Boarding Gate di Stasiun Solo Balapan Kini Gunakan Teknologi Pindai Wajah
- 5 Aktivitas di Animalium BRIN, Belajar Asyik dengan Teknologi Menarik
“AI membaca tren pariwisata yang personalized, customized, localized, and smaller in size,” kata dia.
Personalized berarti wisata yang bersifat pribadi atau terbatas untuk keluarga. Customized berarti para pelaku pariwisata menyiapkan wisata yang dapat memenuhi kebutuhan wisatawan seperti alam hijau terbuka, pantai, atau bahkan menyiapkan pengalaman budaya lokal lewat desa wisata.
Localized artinya wisata yang disiapkan untuk masyarakat domestik bisa dihadirkan tanpa jarak yang jauh atau dekat dari rumah.
Terakhir adalah Smaller Size, artinya tempat wisata tidak menampung terlalu banyak orang sehingga dapat menjadi lebih longgar dan luas untuk dieksplorasi.
Dengan membaca tren tersebut, kata Sandiaga, AI menilai bahwa kualitas wisatawan lebih penting daripada kuantitasnya.
Kualitas wisatawan di Indonesia, lanjut dia, ditunjukkan melalui lama wisatawan tersebut tinggal di suatu destinasi, serta seberapa besar pengeluarannya selama berada di sana.
Menurut dia, kemampuan analisis tersebutlah yang membuat AI dapat mendukung terciptanya wisata yang lebih berkualitas dan berkelanjutan.
“Jadi, jumlah wisatawan kita mungkin tidak akan mencapai jumlah yang dicapai oleh Thailand, Malaysia, dan Vietnam. Tapi, peringkat kita di atas mereka,” ucap Sandiaga.
Baca juga:
Terkini Lainnya
- Long Weekend Maulid Nabi, Okupansi Hotel di DIY Capai 100 Persen
- Tiket.com Travel Sale 2024 Digelar Online, Ada Diskon Rp 600.000
- Libur Panjang Maulid Nabi 2024, Okupansi Hotel di Kota Batu Capai 90 Persen
- Harga Tiket Garut Dinoland Terbaru
- Petunjuk Arah Menuju Wisata Garut Dinoland
- Fasilitas Lengkap untuk Liburan Keluarga di Garut Dinoland
- Ketentuan Melihat Hiu Paus di Botubarani Gorontalo, Matikan Flash Kamera
- Penerbangan Internasional di Labuan Bajo Bikin Jumlah Turis Asing Betambah
- 13 Wahana Edukatif di Garut Dinoland, Asyiknya Belajar Sambil Bermain
- Garut Dinoland, Wisata Edukasi Seru untuk Keluarga di Jawa Barat
- Super Air Jet Buka Rute Baru Bandara YIA-Padang, Jambi, dan Pangkal Pinang
- Cara ke Jak-Japan Matsuri 2024 di GBK Naik Transportasi Umum
- Jak-Japan Matsuri 2024: Lokasi, Cara Beli Tiket, dan Aktivitas
- 8 Aktivitas Seru di Jak-Japan Matsuri 2024, Nonton Grup Idola
- 9 Tips ke Jak-Japan Matsuri 2024, Bisa Beli Tiket di Lokasi
- Ada Bioskop Gratis di Pantai KEK Mandalika NTB Pada HUT Ke-79 RI
- Museum Surabaya Dibuka Kembali Setelah Revitalisasi
- 4 Resor di Nusa Penida Bali, Harga mulai Rp 1,5 Jutaan
- Rute Menuju SantaSea Water Theme Park Sukabumi dari Bandung
- Wahana dan Aktivitas Menarik di SantaSea Water Theme Park Sukabumi