pesonadieng.com

Tren Wisata Pasca-pandemi, Wisatawan Booking Tur Jauh-jauh Hari

Kota Norwich di Inggris, salah satu destinasi wisata di Eropa yang pas bagi pencinta ketenangan.
Lihat Foto

JAKARTA, - Perubahan tren wisata antara sebelum pandemi Covid-19 dan saat ini terlihat paling menyolok dari waktu pemesanan (booking).

Hal itu disampaikan oleh President Director Golden Rama Tours & Travel, Madu Sudono dalam pertemuannya dengan media pada Senin (29/7/2024).

Baca juga: 3 Kelebihan Ikut Tur Wisata Grup, Risikonya Lebih Kecil

Tak lagi mepet-mepet membeli paket tur wisata, saat ini wisatawan justru sudah memesan rencana perjalanan sejak jauh hari.

"Trennya saat ini kebalikan dari sebelum Covid-19. Sekarang, banyak yang pilih diskusi tur wisata jauh-jauh hari. Itu berita baik, positif bagi kami," ujar Madu di kantor Golden Rama Tours & Travel, Jakarta Pusat, Senin (29/7/2024).

Kebiasaan memesan paket tur atau tiket pesawat dalam waktu mepet, terjadi pada 2019 dan tahun-tahun sebelumnya.

Saat ini, petinggi agen perjalanan berusia 53 tahun tersebut, justru banyak menemukan permintaan tur sejak 3-12 bulan sebelum hari H.

Baca juga:

Ilustrasi Wisata Pantai Bintang Galesong. DOK.FACEBOOK/Wisata Pantai Bintang Galesong Ilustrasi Wisata Pantai Bintang Galesong.

"Memang ada klien-klien kami yang rencana perjalanannya sudah terlihat sejak beberapa bulan sampai satu tahun ke depan," tutur Vice President Business Development Golden Rama Tours & Travel, Kitty Chandra.

Mereka sepakat, perubahan tren pemesanan tur wisata saat ini dipilih berdasarkan sejumlah alasan.

Misalnya, pelanggan memiliki lebih banyak opsi tur wisata sampai harga yang relatif lebih murah.

Baca juga: Balai Adat Seri Indera Sakti, Perkuat Daya Tarik Wisata Budaya Kepri

Lebih spesifik, Madu mengatakan, agen perjalannnya juga menawarkan pengalaman baru usai pandemi Covid-19. Tadinya lebih banyak paket tur wisata yang menawarkan banyak destinasi dalam waktu terbatas, berubah menjadi eksplor satu destinasi dalam banyak waktu.

"Sebelumnya, orang-orang ingin ke sembilan negara dalam 11 hari, misalnya. Melihat lebih banyak negara dalam waktu sesingkat-singkatnya," kata Madu.

"Sekarang, kami menawarkan pengalaman-pengalaman di mana jumlah negaranya mungkin enggak terlalu banyak, tetapi pengalaman di satu destinasi itu bukan hanya satu atau dua malam, bisa sampai tiga atau empat malam," tutupnya.

Baca juga:

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat