Jumlah Wisatawan Indonesia di Dubai Naik 5,9 Persen Januari-Juni 2024
- Departemen Ekonomi dan Pariwisata Dubai (DET) melaporkan bahwa jumlah wisatawan Indonesia yang berkunjung ke Dubai, Uni Emirat Arab (UEA), naik sebesar 5,9 persen pada Januari hingga Juni 2024.
Direktur Regional DET untuk Operasi Internasional Asia Pasifik Shahab Shayan mengatakan, Dubai menyediakan pengalaman budaya, kuliner, dan petualangan.
Dengan segala kemudahan akses menuju tempat wisata, Dubai menjadi destinasi persinggahan ideal untuk petualangan yang tak terlupakan. Semuanya dilakukan tanpa perlu perencanaan rumit," kata dia dilansir dari Antara.
Baca juga: Hilal Investasi Asing Perdana di IKN Datang dari Dubai
Adapun pada 2023, Dubai menyambut 17,15 juta wisatawan internasional. Dari jumlah tersebut, 10 persen berasal dari kawasan Asia Timur Laut dan Tenggara, dengan wisatawan Indonesia yang mengalami peningkatan signifikan sebesar 5.9 persen.
Lihat postingan ini di InstagramSebuah kiriman dibagikan oleh Kompas Travel (@kompas.travel)
Dubai memiliki daya tarik unik sebagai destinasi middle ground yang memadukan warisan lokal dengan pengalaman kelas dunia.
Pariwisata Dubai
Kota ini sangat cocok bagi wisatawan yang memiliki waktu liburan terbatas namun ingin menikmati berbagai kegiatan wisata.
Baca juga: Tesla Cybertruck Jadi Mobil Patroli Polisi Dubai
Mulai dari Al Fahidi Historical Neighborhood hingga Edgewalk di Sky Views, Dubai mampu memenuhi selera setiap wisatawan.
Reputasi Dubai semakin kuat setelah berhasil mempertahankan posisinya sebagai destinasi wisata paling populer di dunia selama tiga tahun berturut-turut dalam ajang "Tripadvisor Travellers’ Choice Awards 2024".
Prestasi ini membuktikan komitmen Dubai dalam menyediakan pengalaman wisata yang aman, mudah diakses, dan berkualitas tinggi.
Baca juga: Konglomerat Properti Pemilik Burj Khalifa Dubai Kunjungi IKN, Ditemani Erick Thohir
"Dubai adalah tempat singgah yang tepat. Kami akan terus mempromosikan Dubai sebagai destinasi yang mampu menjawab keinginan beragam wisatawan, terutama ke pasar berkembang di Asia, seperti Indonesia," tutup Shahab.
Terkini Lainnya
- 5 Perlengkapan Standar untuk Pendaki Tektok, Bawa Ransel dan Permen
- Amanah Borneo Park, Wisata di Tengah Alam Kalimantan
- Korea Selatan Targetkan 19.000 Kunjungan Wisatawan MICE Indonesia 2024
- 5 Tips Pendakian Tektok, Jangan Mendaki Tektok Sebelum Melakukan Ini
- Fasilitas Face Recognition Ada di 19 Stasiun Kereta, Ini Cara Daftarnya
- Pembahasan RUU Kepariwisataan Ditunda, Menparekraf: Tidak Ada yang Tidak Diajak Bicara
- Turis Indonesia Peringkat Ke-12 Paling Banyak ke Jepang Tahun 2024
- Pemerintah Bentuk Satgas untuk Pantau Tarif Akomodasi Jelang MotoGP Indonesia 2024
- Pendakian Tektok Marak di Media Sosial, Apa Tidak Berbahaya?
- Roma Akan Batasi Jumlah Turis di Air Mancur Trevi yang Ikonis
- Jepang Belum Batasi Turis Asing, Imbas Monkeypox
- Sadranan Park, Wisata Baru untuk Keluarga di Gunungkidul
- Wahana Seru yang Ada di Sadranan Park, Bisa Naik Monorel
- Simak Rute Menuju ke Sadranan Park Gunungkidul
- Hotel Berbintang di Mandalika Penuh Jelang MotoGP 2024, Wisatawan Diarahkan Pesan di Mataram dan Senggigi
- Santorini, Pulau Instagrammable yang Terancam oleh Overtourism
- Wisatawan Diimbau Patuhi Tour Guide Saat Berwisata ke TN Komodo
- Aquaria KLCC Kuala Lumpur: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Lokasi
- Rute Menuju Jendela Alam dari Alun-alun Bandung
- Jendela Alam Bandung 2024: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka