Jakarta Bersiap Jadi Kota MICE Global dengan Perpindahan Ibu Kota

- Kepala Bidang Pemasaran dan Atraksi Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi DKI Jakarta Sherly Yuliana menyampaikan Jakarta ideal menjadi tempat berbagai kegiatan MICE, baik skala nasional maupun internasional.
Hal ini ia sampaikan dalam Jakarta International Investment, Trade, Tourism, and SME Expo (JITEX) 2024 membahas pengembangan Jakarta ke depan sebagai tempat Meetings, Incentives, Conventions, Exhibitions (MICE) berskala global.
Sherly menilai, Jakarta sebagai pusat ekonomi Indonesia akan tetap menjadi prioritas pembangunan dan terus dikembangkan menjadi kota bisnis, kota keuangan, pusat perdagangan, dan pusat jasa berskala regional dan global.
Baca juga:
- 3 Syarat Wajib Ada di Destinasi MICE, Salah Satunya Venue
- 5 Kota dengan Potensi Wisata MICE Tertinggi di Indonesia Menurut PHRI
"Hal tersebut sesuai dengan potensi Jakarta dengan lima sektor usaha dengan kontribusi Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) tertinggi," kata Sherly dikutip dari Antara, Jumat (9/8/2024).
"Pertama perdagangan besar dan eceran, informasi dan komunikasi, industri pengolahan, konstruksi, serta jasa keuangan dan asuransi," pungkasnya.
Ketua Umum Himpunan Peritel & Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (HIPPINDO) Budihardjo Iduansjah menyampaikan, potensi Jakarta yang besar sebagai Kota Global dapat menjadi tempat investasi dan sumber produk-produk lokal dari seluruh Indonesia.
"Di Jakarta juga terdapat nilai fun (hiburan), karena kita ingin para buyer dan turis yang memang bertujuan ke Jakarta bisa berbelanja, menikmati kuliner, serta atraksi yang terdapat di sini," kata Budihardjo.
Ia menambahkan saat ini Jakarta memiliki Jakarta Tourist Pass yang bisa digunakan para turis saat berwisata ke Jakarta.
Upaya seperti ini dinilai dapat menarik minat para turis untuk berinvestasi di Jakarta.

Sementara itu, Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia Vinsensius Jemadu menilai perpindahan ibu kota ke IKN dapat mendorong Jakarta untuk rebranding dan repositioning menjadi Kota MICE Global.
Ia menambahkan pihak Kemenparekraf bersama Asosiasi Perusahaan Pameran Indonesia (ASPERAPI) sedang merancang program untuk mendidik serta mengedukasi anak-anak muda dari berbagai perguruan tinggi untuk menjadi penggiat atau pelaku MICE ke depan.
Faktor 3A yaitu aksesibilitas, amenitas, dan atraksi yang sudah dipenuhi oleh Jakarta, menurut Sherly membuat potensi Jakarta sebagai destinasi MICE global kian menjanjikan.
Apalagi didukung banyaknya usaha pariwisata di Jakarta, terdiri dari 52.625 usaha bidang jasa makan dan minum, 7.077 usaha bidang jasa akomodasi, 4.207 usaha di bidang hiburan dan rekreasi, 4.594 usaha bidang jasa perjalanan, serta 6.075 usaha di bidang jasa MICE.
“Maka dari itu, saya dan kita semua tentu sangat yakin bahwa Jakarta bisa menjadi Kota MICE Global dalam waktu dekat," pungkas Sherly.
Baca juga:
Terkini Lainnya
- Pelantikan Kepala Daerah Terpilih, PHRI Prediksi Okupansi Hotel di Jakarta Naik
- Kapan Bulan Terbaik untuk Pergi ke Vietnam? Ini Saran Dubes Vietnam
- Alasan Orang China Sukses Berdagang dengan Produk Made in China
- Tiket DAMRI Lebaran 2025 Sudah Bisa Dipesan, Diskon 10 Persen
- Ada Lomba Petak Umpet di Jepang, Lokasinya di Gunung Salju di Hokkaido
- Wisata ke Taman Nasional Mutis Timau NTT Ditutup Sementara hingga Maret 2025
- Kemenpar Tetap Fokus pada Target Pariwisata 2025 dengan Efisiensi Anggaran
- Rute Menuju Air Terjun Semirang dari Semarang, 40 Menit Perjalanan
- Air Terjun Semirang Kabupaten Semarang: Harga Tiket, Jam Buka, dan Lokasi
- Punya Banyak Wisata Menarik, NTB Targetkan 2,5 Juta Kunjungan Wisatawan di 2025
- Pria Didenda Rp 3,3 Juta Karena Menggunakan Loudspeaker Ponsel di Stasiun Kereta Perancis
- Tips Mengemas Banyak Barang dalam Koper Kabin Pesawat
- 5 Jogging Track di Jakarta Selatan untuk Olahraga Pagi
- Hukuman Corat-coret Tembok China, Bisa Kena Denda hingga Miliaran
- Arab Saudi Larang Anak-anak Naik Haji dan Prioritaskan yang Belum Pernah Haji
- Kemenparekraf Targetkan 25 Persen Wisatawan Pelesir di Area Luar Bali Selatan
- Jogja Bike Rendezvous 27-28 September 2024, Peserta Diminta Jelajah Wisata Alam dan Sejarah
- Kawah Sikidang Dieng Tutup Sementara pada 12-21 Agustus 2024
- Tanjakan Krakalan, Jalur Ekstrem Sebelum Tol Khayangan Bawang-Dieng
- Bukit Scooter, Tempat Terbaik Menikmati Pagi di Dieng