3 Tips Ikut Tur Wisata Grup, Jangan Sampai Telat Datang
- Perhatikan beberapa hal sebelum ikut tur wisata grup atau kelompok dengan orang baru.
Tur wisata grup biasanya disediakan oleh agen perjalanan (travel agent) dengan mengelompokkan setidaknya 10 orang dalam satu grup.
Rencana perjalanan akan diinformasikan ke peserta tur jauh hari sebelum tanggal keberangkatan.
Baca juga:
- Tips Wisata ke Bukit Lendongara Sumba Barat Daya NTT
- 4 Tips Wisata ke Thailand dengan Travel Agent, Sesuaikan Bujet
Jadi, wisatawan bisa menyiapkan keperluan pribadi sambil memahami aturan tur wisata kelompok.
Lucky Albertinus, General Manager Hotel, Package, and VIBE, Golden Rama Tours & Travel membagikan tiga tips ikut wisata grup berikut ini:
1. Jangan datang terlambat
Lucky menekankan pentingnya ketepatan waktu selama tur wisata grup berjalan. Dimulai dari tidak datang terlambat pada hari pertama.
Lihat postingan ini di InstagramSebuah kiriman dibagikan oleh Spesialis Tur Jkt & Walking Tours (@wisatakreatifjakarta)
"Karena kita jalannya sama-sama, yang mungkin isinya orang asing, petama kali ketemu di grup tur, harus saling menghargai," kata Lucky.
Datang tepat waktu juga akan membantu lancarnya rencana perjalanan selama satu hari atau beberapa hari ke depan.
2. Ikuti aturan setempat
Terlepas dari destinasi wisata yang dituju, Lucky menuturkan, peserta tur wajib menghormati aturan setempat.
"Harus peka dengan budaya lokal atau setempat. Sama kayak dari luar Bali ke Bali, harus ikut aturannya," ujar Lucky dalam pertemuannya dengan media di kantor Golden Rama Tours & Travel, Senin (29/7/2024).
Semakin kompak peserta tur wisata grup dalam memahami aturan, perjalanan wisata akan berjalan lancar sesuai rencana.
Baca juga: 3 Kelebihan Ikut Tur Wisata Grup, Risikonya Lebih Kecil
3. Wajib ikuti pemandu
Pemandu wisata umumnya termasuk dalam paket tur. Selama bukan waktu bebas individu, peserta wajib mengikuti arahan pemandu. Mulai dari waktu kumpul tur sampai larangan atau aturan selama berwisata seharian.
Baca juga: Tingginya Minat Masyarakat untuk Wisata Pasca-pandemi
Kamu juga bisa bertanya lebih banyak soal destinasi wisata ke pemandu yang memahami banyak hal soal obyek wisata.
Terkini Lainnya
- Fasilitas Face Recognition Ada di 19 Stasiun Kereta, Ini Cara Daftarnya
- Pembahasan RUU Kepariwisataan Ditunda, Menparekraf: Tidak Ada yang Tidak Diajak Bicara
- Turis Indonesia Peringkat ke-12 Paling Banyak ke Jepang Tahun 2024
- Pemerintah Bentuk Satgas untuk Pantau Tarif Akomodasi Jelang MotoGP Indonesia 2024
- Pendakian Tektok Marak di Media Sosial, Apa Tidak Berbahaya?
- Roma Akan Batasi Jumlah Turis di Air Mancur Trevi yang Ikonis
- Jepang Belum Batasi Turis Asing, Imbas Monkeypox
- Sadranan Park, Wisata Baru untuk Keluarga di Gunungkidul
- Wahana Seru yang Ada di Sadranan Park, Bisa Naik Monorel
- Simak Rute Menuju ke Sadranan Park Gunungkidul
- Hotel Berbintang di Mandalika Penuh Jelang MotoGP 2024, Wisatawan Diarahkan Pesan di Mataram dan Senggigi
- Fasilitas Lengkap Berwisata di Sadranan Park Gunungkidul, Apa Saja?
- Harga Hotel di Mandalika Mahal Jelang MotoGP 2024, Sandiaga Ingatkan Ada Tarif Batas Atas
- Harga Tiket Masuk Sadranan Park 2024
- Jelang MotoGP Mandalika 2024, Pelita Air Akan Buka Rute Jakarta-Lombok mulai 19 September 2024
- Taman Seribu Cahaya Sumedang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka
- Rute Menuju Hutan Pinus Lahendong Tomohon dari Manado
- Hutan Pinus Lahendong Tomohon: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka
- Jakarta Bersiap Jadi Kota MICE Global dengan Perpindahan Ibu Kota
- Kemenparekraf Targetkan 25 Persen Wisatawan Pelesir di Area Luar Bali Selatan