Dispar Bali Susun Pola Perjalanan Bali Barat untuk Pemerataan Wisata
- Dinas Pariwisata (Dispar) Bali saat ini mulai menyusun pola perjalanan atau yang mereka sebut travel pattern di kawasan Jembrana atau Bali Barat.
Kepala Dispar Bali Tjok Bagus Pemayun di Denpasar menjelaskan ini dapat menjadi solusi agar destinasi dan kegiatan pariwisata tidak hanya berfokus di Bali Selatan.
Menurut dia, pada akhirnya apabila pariwisata di Bali Barat tersusun maka investor akan menaruh minat untuk mengembangkan usaha di daerah tersebut dan tidak lagi tersentral di Kabupaten Badung khususnya bagian selatan.
“Kami sudah melakukan upaya dengan menyusun travel pattern, pola perjalanan Bali Utara sudah disusun sekarang kita bawa wisatawan ke Bali Barat tahun ini, berikutnya Bali Timur,” kata Tjok Pemayun dikutip dari Antara, Jumat (9/8/2024).
Baca juga: 30 Tempat Wisata di Bali Barat, Jelajahi Pantai yang Masih Asri
“Kalau sudah ada wisatawan maka ada investor, iya solusinya pola perjalanan,” sambungnya.
Dispar Bali melihat dari segi waktu tempuh antar kabupaten atau kota di Pulau Dewata sudah baik sebab jaraknya tidak begitu jauh.
Namun, menyusun titik demi titik dapat memudahkan akses menemukan tiap lokasi.
“Misalnya dibawa ke Kabupaten Jembrana itu ada Pura Pulaki, ada wisata atraksi Makepung, ada Taman Nasional Bali Barat, Pura Perancak, bisa langsung ke Tanah Lot tinggal kita kolaborasikan,” kata dia.
Senada dengan arahan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno, pembangunan usaha tidak dapat terus terkonsentrasi di Bali Selatan.
Predikat pariwisata berlebih menurut Tjok Pemayun belum bisa disematkan ke Bali Selatan.
Sebab perlu ada kajian mendalam, melihat permintaan investor membangun di sana masih tinggi dan masih dapat dipenuhi.
Baca juga:
- 5 Pesona Taman Nasional Bali Barat, Ada Pulau Menjangan
- Kemenparekraf Tegaskan Bali Belum Overtourism, tapi...
Akan tetapi solusi yang ditawarkan adalah menggaet investor untuk membangun di 18 kawasan di luar Bali Selatan, tidak hanya investor asing namun ditargetkan pula investor dalam negeri atau dalam Bali.
Dispar Bali melihat alasan investor lebih tertarik berkumpul di Bali Selatan lantaran akses menuju lokasi-lokasi penting tergolong mudah, seperti bandara atau pusat hiburan.
Selain itu antar pesaing bisnis mereka hanya perlu menyusun harga atau produk yang lebih kompetitif.
Sementara di Bali Barat atau lokasi terdalam lainnya membutuhkan perhitungan lebih sebab belum banyak tersebar wisatawan.
Baca juga: 10 Hidden Gem Bali, Wisata Anti-mainstream buat Libur Akhir Tahun
Terkini Lainnya
- Simak Rute Menuju ke Sadranan Park Gunungkidul
- Hotel Berbintang di Mandalika Penuh Jelang MotoGP 2024, Wisatawan Diarahkan Pesan di Mataram dan Senggigi
- Fasilitas Lengkap Berwisata di Sadranan Park Gunungkidul, Apa Saja?
- Harga Hotel di Mandalika Mahal Jelang MotoGP 2024, Sandiaga Ingatkan Ada Tarif Batas Atas
- Harga Tiket Masuk Sadranan Park 2024
- Jelang MotoGP Mandalika 2024, Pelita Air Akan Buka Rute Jakarta-Lombok mulai 19 September 2024
- Gerbang Neraka di Turkmenistan, dari Kecelakaan Jadi Daya Tarik Wisata
- Dampak Kunjungan Paus Fransiskus, Okupansi Hotel Sekitar GBK Naik hingga 25 Persen
- Jelajah Hutan Poco Ndeki sambil Amati Elang Flores di Manggarai Timur
- Bikin Perjalanan Makin Nyaman, Ini 3 Tip Sewa Mobil Aman Saat Liburan di Bali
- 6 Kesalahan Tamu Hotel Saat Menginap yang Sering Terjadi
- Bandara Internasional Komodo Terus Benahi Layanan untuk Kenyamanan Wisatawan
- Keseruan Bermain Air di Waterboom The Gondang Park
- Jam Buka dan Harga Tiket The Gondang Park Klaten
- Cara Menuju ke The Gondang Park
- Pemkab Buleleng Harapkan Kemudahan Akses Wisata ke Bali Utara
- Kemenparekraf Kenalkan Tempat Wisata di Bali Utara, Dorong Pemerataan Wisatawan
- Harga Tiket Masuk Wisata Pereng Cilongok 2024
- Rute Menuju ke Wisata Pereng Cilongok Banyumas
- Ini Aktivitas Seru yang Bisa Dilakukan di Wisata Pereng Cilongok