pesonadieng.com

Kapan Waktu yang Tepat untuk Wisata ke Dubai?

Ilustrasi Dubai - Hotel Burj Al Arab.
Lihat Foto

JAKARTA, - Dubai, Uni Emirat Arab (UEA), masih termasuk destinasi wisata yang diminati. Pada semester pertama 2024, tercatat ada 9,31 juta wisatawan asing yang mengunjungi Dubai.

Dari angka tersebut, 10 persen kunjungan berasal dari wilayah Asia Timur Laut dan Asia Tenggara. Sementara itu, kunjungan wisatawan nasional asal Indonesia ke Dubai naik 5,9 persen. 

Dubai tidak hanya punya Burj Khalifa yang disebut sebagai gedung tertinggi di dunia, tapi juga pasar tradisional Spice Souk, Museum of the Future, dan beragam mal. 

Baca juga:

Kapan waktu yang tepat ke Dubai?

Direktur Regional Dubai Economics and Tourism (DET) untuk Operasi Internasional Asia Pasifik, Shahab Shayan saat konferensi pers di Le Meridien Jakarta di Jakarta Pusat, Rabu (7/8/2024)./Ni Nyoman Wira Direktur Regional Dubai Economics and Tourism (DET) untuk Operasi Internasional Asia Pasifik, Shahab Shayan saat konferensi pers di Le Meridien Jakarta di Jakarta Pusat, Rabu (7/8/2024).

"Tidak ada waktu baik atau buruk untuk mengunjungi Dubai, itu semua lebih ke apa yang Anda sukai. Kami membagi Dubai menjadi dua bagian yaitu winter travel (perjalanan musim dingin) dan summer travel (perjalanan musim panas)," jelas Direktur Regional Dubai Economics and Tourism (DET) untuk Operasi Internasional Asia Pasifik, Shahab Shayan saat konferensi pers di Jakarta Pusat, Rabu (7/8/2024).

Dilansir dari laman Visit Dubai, Selasa (13/8/2024), musim dingin di Dubai berlangsung dari Oktober sampai April. Biasanya pada periode ini, wisatawan bisa menikmati aneka aktivitas luar ruangan. 

Sementara itu, suhu udara saat musim panas di Dubai bisa cukup tinggi. Juli menjadi bulan paling hangat di Dubai dengan rata-rata suhu sekitar 36 derajat celsius, diikuti oleh Agustus dengan 35 derajat celsius.

Pada saat inilah wisatawan bisa mengeksplor aneka aktivitas dalam ruangan, misalnya dengan mengunjungi mal atau museum.

Baca juga:

Tarif hotel di Dubai cenderung lebih mahal saat musim dingin

Ilustrasi Dubai International Airport. SHUTTERSTOCK/NADEZDA MURMAKOVA Ilustrasi Dubai International Airport.

Menurut Shahab, tarif menginap di hotel di Dubai saat musim dingin cenderung lebih mahal bila dibandingkan dengan saat musim panas.

"Bujet yang harus Anda siapkan (saat musim panas) bisa lebih sedikit dibanding ketika Anda mengunjungi Dubai (saat musim dingin), misalnya saat Desember atau Januari ketika periode puncak," ucap Shahab.

Ia memberi contoh, tarif menginap di hotel bintang tiga di Dubai saat musim dingin bisa mencapai 350 dollar Amerika Serikat (AS) atau sekitar Rp 5,56 juta.

Namun, saat musim panas, tarifnya bisa mencapai 100 dollar AS atau sekitar Rp 1,58 juta.

Apabila menyukai aktivitas di pantai, wisatawan bisa mengunjungi Dubai saat musim dingin. Sebaliknya, jika menggemari aktivitas di dalam ruangan, musim panas bisa jadi pilihan.

"Karena kami tahu orang-orang Indonesia, mereka menyukai budaya, belanja, dan pergi ke mal untuk melihat apa yang baru dan sedang terjadi - seluruh aktivitas yang orang-orang Indonesia sukai tidak perlu dilakukan saat musim dingin," jelas Shahab.

Akan tetapi, jika ingin menjajal aktivitas desert safari, wisatawan masih bisa melakukannya pada awal musim panas sekitar bulan Mei.

Baca juga:

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat