Alasan Desain Paspor Baru Indonesia Pakai Motif Kain Nusantara, Belajar dari Belgia dan Swiss
- Sebanyak 33 wastra atau kain Indonesia dijadikan desain baru paspor Republik Indonesia (RI) yang baru dirilis pada Sabtu (17/8/2024).
Silmy Karim, Direktur Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham), mengatakan, 33 kain Indonesia tersebut diambil dari total 5.849 motif wastra seluruh Indonesia.
"Motif kain Nusantara, melambangkan keragaman budaya, etnik, ras, dan golongan, serta corak kehidupan berbangsa dalam mewujudkan cita-cita bernegara," ungkap Silmy dalam acara perilisan paspor baru di Jakarta, saat dipantau via akun YouTube Ditjen Imigrasi, Sabtu (17/8/2024).
Baca juga: Paspor Indonesia Ganti Desain dan Warna Mulai 17 Agustus 2024
Ia mengungkapkan ide di balik penggunaan wastra sebagai desain baru paspor Indonesia yang dirilis bertepatan dengan HUT ke-79 RI.
Lihat postingan ini di InstagramSebuah kiriman dibagikan oleh (@kompascom)
Menurut Silmy, dokumen perjalanan seperti paspor, harus memiliki ciri khas yang menggambarkan identitas sebuah negara.
Belajar dari Belgia dan Swiss
Belajar dari dua negara, Belgia dan Swiss yang disebut Silmy menggunakan identitas negaranya dalam desain paspor.
Baca juga: Traveler Wajib Tahu, Ini Kelebihan E-Paspor ketimbang Paspor Biasa
"Belgia menampilkan toko komik Tintin dalam paspornya karena dikenal sebagai penghasil komik," kata Silmy.
Setiap lembar paspor Belgia dibuat dengan gambar toko-toko komik klasik Tintin dan komik lainnya.
"Kenapa kita tidak ambil desain paspor Indonesia yang juga menceritakan kekayaan milik Indonesia?" tambah dia.
Baca juga: Bikin Paspor Elektronik Kini Bisa di 102 Kantor Imigrasi Seluruh Indonesia
Selanjutnya, belajar dari Swiss yang memakai simbol bendera sebagai desain paspornya, Indonesia juga demikian.
Swiss memiliki paspor berwarna merah dengan lambang ikonis berwarna putih yang ditampilkan di sampul paspor.
"Kalau kita bicara warna yang identik dengan Indonesia, yang membawa semangat perjuangan Indonesia, yaitu merah putih," tutur Silmy.
Baca juga: Pentingnya Memeriksa Masa Berlaku Paspor Sebelum Berwisata
Terkini Lainnya
- Daya Tarik Pemandian Air Panas Alam Sari Ater di Ciater Subang
- Okupansi Hotel Saat MotoGP Capai 95 Persen, Meski Tarif Naik
- Daya Tarik Air Terjun Coban Baung Pasuruan, Berada di Lereng Gunung
- Update Harga Tiket Pesawat Domestik, Maskapai Baru Diharapkan Bantu Turunkan Harga
- Air Terjun Coban Baung Pasuruan: Harga Tiket, Lokasi, dan jam Buka
- 3 Wisata Sejarah Memperingati Peristiwa G30S di Yogyakarta
- Immigration Lounge Senayan City Dibuka, Bisa Urus Paspor Setiap Hari
- Pengalaman Naik Kereta Cepat Whoosh ke Bandung Pertama Kali, cuma 30 Menit
- 10 Cara Hemat Uang Saat Travelling, Lebih Baik Saat Musim Sepi
- Semarak Dirgantara 2024 di Pantai Depok Bantul, Tingkatkan Kunjungan Wisata
- Pengelola "Homestay" di Manggarai Barat Diminta Profesional dan Layanan Prima kepada Wisatawan
- Wacana Kemenparekraf Turunkan Harga Tiket Pesawat hingga 75 Persen
- Pesona Air Terjun Madakaripura di Probolinggo, Konon Pertapaan Terakhir Mahapatih Gadjah Mada
- 3 Tips Liburan Musim Dingin di Luar Negeri, Siap-siap Sebelum Desember
- 5 Hotel Sekitar Tangkuban Parahu Ciater, mulai Rp 200.000-an
- Wapres Ma'ruf Amin Kenakan Pakaian Adat Sambas Kalimantan Barat
- Presiden Jokowi Kenakan Baju Adat Kustin dari Kalimantan Timur
- Pengalaman Ikut Upacara Bawah Air Umbul Ponggok, Dingin Jadi Tantangan
- Acara 17 Agustus di Ancol, Ada Pengibaran Bendera Dalam Air dan Konser
- AirAsia Buka Rute Bali-Cairns Australia Mulai 14 Agustus 2024