pesonadieng.com

Suka dengan Satwa, Ini Syarat Menjadi Zookeeper

Pertunjukan Edukasi Satwa di Solo Safari, Minggu (17/12/2023).
Lihat Foto

- Penjaga hewan (zookeeper) bertugas memelihara satwa, baik dari segi lingkungan, kesehatan, nutrisi, tingkah laku, sampai mental hewan.

Meski tugasnya spesifik, tidak bisa dilakukan sembarang orang. Nyatanya, sampai saat ini, Indonesia belum memiliki pendidikan formal untuk penjaga satwa.

"Memang belum ada pendidikan khusus untuk menjadi zookeeper di Indonesia. Biasanya, zoo keeper direkrut dari lulusan SMA, D1, D3, dan sarjana," kata Tony Sumampau, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Perhimpunan Kebun Binatang Se-Indonesia (PKBSI) sekaligus salah satu pendiri Taman Safari Indonesia.

Baca juga: Aturan Memberi Makan Satwa di Taman Safari Bogor

Kasubdit Pengawetan Spesies dan Genetik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), menambahkan, sejauh ini akademi penjaga hewan baru ada di luar negeri.

 
 
 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Kompas Travel (@kompas.travel)

"Alangkah baiknya di Indonesia sudah mulai direncakan untuk akademi perawat satwa atau kurator, sehingga meningkatkan SDM yang sejalan dengan pendidikannya," ujar Badi'ah dalam pertemuan media di Action Indonesia Day 2024, Rabu (21/8/2024).

Syarat utama jadi zookeeper: Cinta satwa

Tak terbatas pada latar belakangan pendidikan, saat ini, Tony mengungkapkan, syarat utama menjadi penjaga satwa adalah cinta hewan.

Potret pengunjung Taman Margasatwa Ragunan, Jakarta Selatan, saat melihat salah satu harimau diberi makan oleh perawat hewan atau zoo keeper, Selasa (26/12/2023)./Dzaky Nurcahyo Potret pengunjung Taman Margasatwa Ragunan, Jakarta Selatan, saat melihat salah satu harimau diberi makan oleh perawat hewan atau zoo keeper, Selasa (26/12/2023).

"Memang syarat perawat satwa ini yang paling penting adalah memiliki passion di situ, cinta terhadap satwa-satwa," ungkap Tony.

Baca juga: Apa Beda Taman Safari dan Kebun Binatang?

Calon-calon zookeeper dari berbagai latar pendidikan, akan dilatih oleh pihak kebun binatang maupun taman safari, sebelum terjun langsung menghadapi satwa.

Calon penjaga satwa akan dilatih selama tiga hingga empat bulan untuk mempelajari tingkah laku satwa.

Pertunjukan burung di Taman Burung Jagat Satwa Nusantara Taman Mini Indonesia Indah (TMII)./Krisda Tiofani Pertunjukan burung di Taman Burung Jagat Satwa Nusantara Taman Mini Indonesia Indah (TMII).

Selain belajar teori, mereka juga diterjunkan langsung ke kandang atau zona satwa untuk memelajari bahasa tubuh satwa.

"Pendidikan dulu, sambil mendapat pengalaman langsung di lapangan. Nanti naik tingkat sesuai tahapannya," ujar Tony.

Baca juga: Alasan Museum Macan Angkat Isu Konservasi Laut dalam Pameran

PKBSI rutin mengadakan pelatihan sebanyak tiga hingga empat kali dalam satu tahun, sementara khusus syarat lanjutan bagi zookeeper, kata Tony, akan disesuaikan dengan kebun binatang atau lembaga konservasi masing-masing.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat