pesonadieng.com

Apakah Wisata Pantai Sekarang Masih Aman? Ini kata BMKG

Foto udara kawasan Pantai Carita, Banten, Selasa (30/4/2019). Lima bulan setelah peristiwa bencana tsunami melanda kawasan tersebut, warga Carita perlahan mulai bangkit.
Lihat Foto

 - Buntut isu gempa megathrust yang berpotensi terjadi di Selatan Sunda dan Mentawai-Siberut, sebagian wisatawan tentu mempertanyakan apakah wisata pantai saat ini masih aman untuk dikunjungi?

Menurut penjelasan Kepala Bidang Mitigasi Tsunami Samudra Hindia dan Pasifik, Suci Dewi Anugrah, potensi gempa bumi megathrust dan tsunami di Indonesia adalah fakta yang tidak bisa dipungkiri.

Sehingga, katanya, tidak ada jaminan keamanan untuk wisatawan yang hendak memilih destinasi wisata pantai.

Baca juga:

"Tidak ada yang bisa menjamin bahwa tempat wisata itu aman karena kita tidak pernah bisa menduga kapan gempa bumi itu terjadi," kata Suci dalam program The Weekly Brief with Sandi Uno secara daring, Senin (26/8/2024).

Maka dari itu, lanjutnya, yang bisa dipastikan ialah kesiapan mitigasi gempa bumi dan tsunami guna mengurangi risiko bencana yang akan timbul.

 
 
 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh (@kompascom)

"Kalau sudah kita siapkan (mitigasi bencana), segera gencarkan promosi wisata aman berbasis mitigasi gempa bumi dan tsunami, ini tentu saja perlu kolaborasi," tambahnya.

Suci memaparkan, potensi ancaman gempa bumi yang membangkitkan tsunami tidak hanya terjadi di Indonesia, tetapi juga di negara lain seperti Hawaii dan Jepang. Oleh karena itu, katanya, penting untuk membangun kesiapan dan upaya mitigasi sedari dini.

Upaya mitigasi bencana di tempat wisata

Khusus di tempat wisata, kata Suci, setidaknya ada beberapa aspek yang perlu disiapkan dalam upaya mitigasi bencana.

"Pertama, pihak pengelola wisata, dalam hal ini yaitu pihak hotel dan pengelola tempat wisata harus mampu memahami potensi bahaya yang bisa saja melanda di wilayahnya," kata Suci.

Kepala Bidang Mitigasi Tsunami Samudra Hindia dan Pasifik BMKG, Suci Dewi Anugrah dalam program The Weekly Brief with Sandi Uno, secara daring, Senin (26/8/2024). / Suci Wulandari Putri Kepala Bidang Mitigasi Tsunami Samudra Hindia dan Pasifik BMKG, Suci Dewi Anugrah dalam program The Weekly Brief with Sandi Uno, secara daring, Senin (26/8/2024).

Kemudian, aspek kedua yaitu penting untuk membangun kesiapsiagaan di hotel. Dalam hal ini yaitu memastikan rambu-rambu evakuasi dan jalur evakuasi sudah disiapkan dengan baik.

"Sering kali kita ke hotel, rambunya tidak terlihat dengan jelas, kemudian jalur evakuasinya mungkin terhalang oleh banyak barang-barang. Pintu darurat juga tidak bisa dengan mudah dibuka," katanya.

Baca juga:

Tidak hanya itu, tambahnya, seringkali hotel-hotel tidak memberikan informasi keselamatan atau safety briefing pada tamu di awal. Padahal, kata Suci, ini adalah prosedur standar yang harus dilakukan oleh pihak hotel.

"Harus memastikan bahwa hotel ini bisa mendapatkan akses informasi gempa bumi dan tsunami dari BMKG," tutup Suci.

 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat