pesonadieng.com

Apa Itu Pariwisata Berkualitas yang Sedang Digalakkan Pemerintah?

Menparekraf Sandiaga Uno bermain layang-layang bersama masyarakat sambil menikmati keindahan Bukit Kayangan di Desa Wisata Labuhan Lombok yang masuk ke dalam 75 besar Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2023, Lombok Timur, Rabu (17/5/2023).
Lihat Foto

Kamis-Jumat (29-30 Agustus 2024), Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) dan Kemenko Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemko Marves) mengadakan konferensi pariwisata berkualitas untuk pertama kalinya.

Acara yang diberi nama International Quality Tourism Conference (IQTC) 2024 itu digelar di Bali dengan mengundang lebih dari 250 partisipan.

Konferensi ini berkaitan dengan meningkatnya peringkat kualitas pariwisata Indonesia di dunia menurut World Economic Forum (WEF).

Baca juga: Destinasi Bermutu untuk Wisatawan Berkualitas

Tadinya, Indonesia berada di peringkat ke-32, kemudian naik 10 peringkat menjadi 22 dari 119 negara di dunia pada 2024.

 
 
 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Kompas Travel (@kompas.travel)

Apa itu pariwisata berkualitas?

Odo Manuhutu, Deputi Bidang Koordinator Parekraf Kemenko Marves, menyoroti bahwa pariwisata tidak hanya bisa diukur lewat jumlahnya, melainkan kualitasnya juga.

“Di antara berbagai indikator pariwisata lainnya pada tingkat global, indeks quality tourism yang pertama mengintegrasikan perspektif destinasi dengan perspektif preferensi wisatawan," ujar Odo dalam konferensi pers IQTC 2024 via virtual, Rabu (28/8/2024).

Ilustrasi Desa Wisata Kaduela di Kuningan, Jawa Barat. Desa wisata ini masuk 50 besar desa wisata terbaik Indonesia 2024 dalam Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2024.Dok. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Ilustrasi Desa Wisata Kaduela di Kuningan, Jawa Barat. Desa wisata ini masuk 50 besar desa wisata terbaik Indonesia 2024 dalam Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2024.

"Untuk itu, hal ini perlu diperluas ke seluruh destinasi, selain lima Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) dan menjadi standar bersama diantara negara tetangga. dari Indonesia untuk dunia,” tambah dia.

Indeks pariwisata berkualitas akan mengukur performa pengembangan pariwisata. Mulai dari suplai sampai permintaan.

Baca juga: 5 Kota Terbaik di Dunia Menurut Indeks Keberlanjutan Destinasi Global

Sisi suplai meliputi daya saing pasar dan pengelolaan destinasi berkelanjutan. Sementara sisi pasar atau permintaan (demand), berupa destinasi yang memiliki keunikan dan menawarkan pengalaman pariwisata bernilai tinggi.

“Kita bangun awareness dari seluruh peserta konferensi agar turut merasakan urgensi implementasi quality tourism di tengah perubahan perilaku pariwisata global,” ujar Odo.

Pasalnya, Odo menyebut, partisipan konferensi pariwisata berkualitas ini datang dari berbagai kalangan, seperti kementerian, lembaga, asosiasi pariwisata, dan organisasi internasional.

Baca juga: Indeks Kinerja Pariwisata Indonesia Peringkat Ke-22 di Dunia, tapi..

Pariwisata berkualitas juga mengundang wisatawan berkualitas. Hal ini bisa dilihat dari segi pengeluaran yang dilakukan wisatawan.

Menurut Odo, satu wisatawan berkualitas minimal memiliki pengeluaran 250 dolar Amerika Serikat (AS) atau Rp 3,8 jutaan per hari.

Besarnya pengeluaran wisatawan tersebut, diharapkan sejalan dengan pengalaman wisata unik dan bernilai tinggi yang bisa didapatkan.

Baca juga: Golden Visa Resmi Diluncurkan, Targetkan Wisatawan Berkualitas

“Tahap selanjutnya dari IQTC adalah  rapat koordinasi lanjutan. Pertama, prioritas untuk mengimplementasikan QT di destinasi utama. Kita juga akan berkoordinasi tingkat ASEAN agar standar ini menjadi standar bersama. Harapan kita ASEAN akan dikenal dan diingat sebagai kawasan dengan destinasi pariwisata berkualitas,” pungkas Odo.

 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat