pesonadieng.com

Desa Wisata Les di Bali Utara, Punya Salah Satu Air Terjun Tertinggi Pulau Dewata

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno Saat Berkunjung ke Desa Wisata Les, Buleleng, Bali utara.
Lihat Foto

- Desa Wisata Les di Kabupaten Buleleng, Bali utara, telah lama menjadi permata tersembunyi yang kini semakin bersinar di kancah pariwisata nasional.

Terpilih sebagai salah satu dari 50 besar Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2024, Desa Les menawarkan beragam daya tarik yang menyatu dengan alam dan budaya lokal.

Salah satu daya tarik utama Desa Les adalah keindahan alamnya yang memukau. Wisatawan dapat menemukan Air Terjun Yeh Mampeh, salah satu air terjun tertinggi di Bali dengan pemandangan alam yang asri dan suasana menenangkan.

Baca juga: Cerita UMKM Denara Bali Nyaris Bangkrut, Hingga Berhasil Ekspor ke Kanada

Pengunjung dapat merasakan kesejukan air yang jatuh dari ketinggian sambil menikmati keheningan alam sekitarnya.

Air Terjun Yeh Mampeh di Desa Wisata Les, Kabupaten Buleleng, Bali utara.Dok. KEMENPAREKRAF Air Terjun Yeh Mampeh di Desa Wisata Les, Kabupaten Buleleng, Bali utara.

Desa Wisata Les juga memiliki Trekking Bukit Yangudi yang memberikan pengalaman petualangan bagi para pencinta alam.

Trekking ini menantang, tetapi sepadan dengan pemandangan yang ditawarkan di puncaknya. Pengunjung dapat menyaksikan panorama alam Bali bagian utara yang memesona.

Baca juga: Operasi Jarak Jauh Bali-Jakarta dengan Robot Sukses Dilakukan Pada Pasien Kista Ginjal

Desa Wisata Les juga menawarkan wisata alam bawah laut yang luar biasa. Terumbu karang di Desa Les terkenal dengan keindahan dan keanekaragaman hayatinya yang dijaga dengan penuh dedikasi oleh kelompok pemerhati karang lokal.

Wisatawan yang suka snorkeling atau diving akan disuguhi pemandangan bawah laut yang menakjubkan, dengan berbagai jenis ikan tropis yang berenang di antara terumbu karang aneka warna.

Selain kekayaan alamnya, Desa Les juga dikenal dengan warisan budayanya yang kaya. Salah satu produk unggulan dari desa ini adalah garam organik yang dikenal dengan sebutan garam palungan.

Proses pembuatan garam ini sangat unik, menggunakan metode tradisional yang melibatkan batang kelapa sebagai media jemur. Garam yang dihasilkan tidak hanya sehat, tetapi juga memiliki cita rasa khas yang diakui hingga ke pasar internasional.

Wisatawan dapat melihat langsung proses pembuatan garam ini dan membawa pulang produk garam dengan berbagai rasa, seperti rosemary, garlic, pedas, dan daun kelor, sebagai oleh-oleh khas Desa Les.

Baca juga: Perkuat Kerja Sama dengan Afrika, Indonesia Siapkan Beberapa Side Events di IAF Bali

Selain itu, Desa Les juga menawarkan pengalaman spiritual melalui Tempat Melukat Yeh Anakan, lokasi suci tempat air mengalir langsung dari mata air alami.

Tempat ini menjadi destinasi bagi mereka yang mencari ketenangan batin dan penyucian diri melalui ritual melukat yang dipercaya dapat membersihkan tubuh dan jiwa dari energi negatif.

"Desa wisata sudah menjadi andalan kita. Membangun desa adalah cara kita untuk melestarikan Indonesia jaya, karena menurut saya bukan Indonesia yang membangun desa tapi desa yang membangun Indonesia," kata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno dalam rilis yang terima, Sabtu (31/8/2024).

 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat