Industri Kesehatan Berkembang, Salatiga Bisa Jadi Tujuan Health Tourism
SALATIGA, - Berkembangnya industri kesehatan berpeluang menjadikan Kota Salatiga menjadi tujuan health tourism atau wisata kesehatan. Hal ini dikarenakan Salatiga memiliki sejumlah keunggulan yang tak dimiliki daerah lain.
Dikutip dari laman Kementerian Kesehatan (Kemenkes), wisata kesehatan adalah kegiatan perjalanan wisata untuk mendapatkan pelayanan kesehatan.
Penjabat (Pj) Wali Kota Salatiga Yasip Khasani mengatakan, Salatiga adalah kota yang cocok dikembangkan menjadi health tourism.
Baca juga: Bali Disiapkan Jadi Destinasi Health Tourism Kelas Dunia
"Ini karena dengan hanya wilayah empat kecamatan, Salatiga setidaknya memiliki enam rumah sakit besar, belum termasuk puskesmasnya," jelasnya, Minggu (1/9/2024) saat peresmian Rumah Sakit Islam (RSI) Tunas Harapan.
Yasip mengungkapkan, health tourism yang dikembangkan harus menekankan pada tujuan utama, yakni kesembuhan pasien.
Lihat postingan ini di InstagramSebuah kiriman dibagikan oleh Generasi Cuan (@gen.cuan)
"Sementara penunggu pasien bisa istirahat di hotel, menikmati kuliner khas, atau jalan-jalan berwisata. Apalagi rumah sakit ini letaknya di perbatasan, pasti nanti banyak pasien dari luar kota," ungkapnya.
Multiplier effect dari health tourism
Fasilitas untuk menunjang health tourism, seperti rumah sakit dan tempat terapi spa, juga menimbulkan multiplier effect.
"Multiplier effect dengan adanya rumah sakit baru pasti ada, mulai dari perekrutan tenaga kerja dan terdongkraknya UMKM. Selain itu juga IPM (Indeks Pembangunan Manusia) pasti juga akan meningkat, karena kesehatan menjadi salah satu indikator penilaiannya," kata Yasip.
Baca juga: Fakta tentang Wisata Kebugaran, Apa Bedanya dengan Wisata Kesehatan?
Sementara Direktur RSI Tunas Harapan Salatiga dr Gatot Subroto MKes menjelaskan, rumah sakit memiliki berbagai pelayanan kesehatan yang lengkap.
"Mulai dari instalasi gawat darurat, pelayanan obstetri neonatal emergensi komprehensif, poliklinik dokter spesialis seperti kandungan, penyakit dalam, anak, bedah, tb, dan gigi," jelasnya.
Selain itu ada layanan rehabilitasi medik, rawat inap, perawatan intensif (ICU, PICU, NICU, dan HCU). Kemudian ada instalasi bedah sentral, laboratorium, dan radiologi.
Baca juga: Pengusaha Jepang Lirik Investasi Wisata Kesehatan di Bali
Dengan begitu, masyarakat dari daerah lain bisa datang ke Salatiga karena fasilitas rumah sakitnya termasuk lengkap.
Terkini Lainnya
- Tempat Camping Seru di Banjarbaru, Kalimantan Selatan
- 4 Gunung di Pulau Jawa yang Tidak Dianjurkan untuk Pendakian Tektok
- Sederet Wahana Seru di Amanah Borneo Park, Ada Kereta Gantung
- 5 Perlengkapan Standar untuk Pendaki Tektok, Bawa Ransel dan Permen
- Amanah Borneo Park, Wisata di Tengah Alam Kalimantan
- Korea Selatan Targetkan 19.000 Kunjungan Wisatawan MICE Indonesia 2024
- 5 Tips Pendakian Tektok, Jangan Mendaki Tektok Sebelum Melakukan Ini
- Fasilitas Face Recognition Ada di 19 Stasiun Kereta, Ini Cara Daftarnya
- Pembahasan RUU Kepariwisataan Ditunda, Menparekraf: Tidak Ada yang Tidak Diajak Bicara
- Turis Indonesia Peringkat Ke-12 Paling Banyak ke Jepang Tahun 2024
- Pemerintah Bentuk Satgas untuk Pantau Tarif Akomodasi Jelang MotoGP Indonesia 2024
- Pendakian Tektok Marak di Media Sosial, Apa Tidak Berbahaya?
- Roma Akan Batasi Jumlah Turis di Air Mancur Trevi yang Ikonis
- Jepang Belum Batasi Turis Asing, Imbas Monkeypox
- Sadranan Park, Wisata Baru untuk Keluarga di Gunungkidul
- Rute ke Pemandian Air Hangat Banyu Alam, Cuma 15-20 Menit dari Candi Arjuna
- Pemandian Air Hangat Banyu Alam Dieng: Harga Tiket dan Jam Buka
- Anak 6 Tahun Kini Bisa Gunakan Autogate Imigrasi di Bandara Soekarno-Hatta dan Ngurah Rai
- Serunya Naik ATV di Coconut Farm Garden Cianjur, Sensasi Offroad di Alam Terbuka
- Serunya Lomba Balap Perahu Tradisional di Semarang, Dayung Pakai Tangan Kosong