Wabah Mpox, Belum Ada Wisatawan yang Batalkan Perjalanan ke Indonesia
JAKARTA, - Belum ada wisatawan mancanegara (wisman) yang membatalkan perjalanan ke Indonesia sejak adanya wabah Monkeypox (Mpox) atau cacar monyet.
Hal itu disampaikan oleh Paul Edmundus, Co-founder Indonesia Inbound Tour Operator Association (IINTOA), saat bergabung daring dalam Weekly Brief with Sandiuno, Jakarta, Senin (2/9/2024).
"Sampai saat ini belum ada cancellation. Apakah mereka, wisatawan luar negeri atau operator tur luar negeri, sudah tahu atau belum (tentang Mpox), itu saya belum bisa memberikan jawaban," ungkap Paul.
Baca juga: Wabah Mpox, Pelaku Perjalanan Luar Negeri yang Masuk Indonesia Wajib Isi Formulir Elektronik
"Namun yang sudah pasti, sampai hari ini, belum ada yang membatalkan perjalanan mereka ke Indonesia," tambah dia.
Paul menuturkan, hanya ada satu orang dari perusahaannya, juga satu orang lain, yang bertanya soal kasus Mpox di Indonesia.
Bahkan, ada rekannya, yang justru baru datang dari Kongo, Afrika, ke Indonesia dan tidak terjadi apa-apa.
Baca juga: Antisipasi Mpox, Bandara di Indonesia Pasang Alat Pengukur Suhu
Ia juga mengetahui adanya pemasangan alat deteksi untuk mencegah penularan Mpox di bandara internasional di Indonesia, tetapi menurutnya, belum banyak wisatawan yang tahu tentang hal ini.
"Sampai hari ini, tidak ada wisatawan yang bertanya, apa yang harus dilakukan, keculi satu agen (perjalanan) yang bertanya: apa yang harus dilakukan di bandara apabila wisatawan itu datang," kata Paul.
Wajib isi formulir elektronik
Dokter Achmad Farchanny Tri Adriyan, Direktur Surveilans dan Kekaratinaan Kesehatan, yang juga hadir dalam kesempatan yang sama, menuturkan, ada 88 orang Indonesia yang terkonfirmasi kasus Mpox.
Angka kasus Mpox di Indonesia tersebut dicatat selama rentang dua tahun, sejak 2022 hingga 2024.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga telah menetapkan Mpox sebagai kedaruratan kesehatan masyarakat yang meresahkan dunia (Public Health Emergency of International Concern).
Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Kesehatan, menetapkan pengetatan perjalanan dari luar negeri ke Indonesia dengan SATUSEHAT Health Pass.
Baca juga: Kemenparekraf Bersiap Ajukan Buleleng Bali Masuk UNESCO Creative Cities Network
SATUSEHAT Health Pass merupakan formulir eletronik yang wajib diisi oleh pelancong luar negeri yang masuk ke Indonesia.
Formulir ini bisa diakses melalui tautan # sebelum atau saat check-in di bandara internasional.
"Untuk para pelaku perjalanan luar negeri yang masuk ke Indonesia, saat check-in, segera mengisi formulir elektronik ini dan terapkan protokol kesehatan yang normatif, seperti sering-sering cuci tangan pakai sabun dan pakai masker," pungkas Achmad.
Achmad menuturkan, saat ini penularan Mpox masih didominasi oleh kontak seksual atau kontak erat.
Baca juga: Daftar Tanggal Merah September 2024, Bisa Libur 3 Hari
View this post on InstagramA post shared by (@kompascom)
Terkini Lainnya
- Wahana Seru yang Ada di Sadranan Park, Bisa Naik Monorel
- Simak Rute Menuju ke Sadranan Park Gunungkidul
- Hotel Berbintang di Mandalika Penuh Jelang MotoGP 2024, Wisatawan Diarahkan Pesan di Mataram dan Senggigi
- Fasilitas Lengkap Berwisata di Sadranan Park Gunungkidul, Apa Saja?
- Harga Hotel di Mandalika Mahal Jelang MotoGP 2024, Sandiaga Ingatkan Ada Tarif Batas Atas
- Harga Tiket Masuk Sadranan Park 2024
- Jelang MotoGP Mandalika 2024, Pelita Air Akan Buka Rute Jakarta-Lombok mulai 19 September 2024
- Gerbang Neraka di Turkmenistan, dari Kecelakaan Jadi Daya Tarik Wisata
- Dampak Kunjungan Paus Fransiskus, Okupansi Hotel Sekitar GBK Naik hingga 25 Persen
- Jelajah Hutan Poco Ndeki sambil Amati Elang Flores di Manggarai Timur
- Bikin Perjalanan Makin Nyaman, Ini 3 Tip Sewa Mobil Aman Saat Liburan di Bali
- 6 Kesalahan Tamu Hotel Saat Menginap yang Sering Terjadi
- Bandara Internasional Komodo Terus Benahi Layanan untuk Kenyamanan Wisatawan
- Keseruan Bermain Air di Waterboom The Gondang Park
- Jam Buka dan Harga Tiket The Gondang Park Klaten
- Hiu Paus Botubarani Gorontalo: Harga Paket Wisata dan Jam Bukanya
- Hiu Paus di Botubarani Gorontalo, Sensasi Bertemu Raksasa Bawah Laut
- Industri Kesehatan Berkembang, Salatiga Bisa Jadi Tujuan Health Tourism
- Rute ke Pemandian Air Hangat Banyu Alam, Cuma 15-20 Menit dari Candi Arjuna
- Pemandian Air Hangat Banyu Alam Dieng: Harga Tiket dan Jam Buka