pesonadieng.com

Festival Cokelat di Embung Nglanggeran, Buktikan Cokelat Berkualitas Dunia

Bupati Gunungkidul Sunaryanta mencicipi coklat dalam festival coklat di sekitar Embung Nglanggeran, Patuk. Kamis (5/9/2024)
Lihat Foto

YOGYAKARTA, - Festival Cokelat Nglanggeran 2024 kembali digelar dengan tema "Cokelat Lokal Berdaya Saing Global" di Embung Nglanggeran, Patuk, Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), pada tanggal 5 hingga 8 September 2024. 

Festival ini diisi dengan berbagai acara, mulai dari bazar, pameran, aneka lomba, talkshow interaktif, hingga pentas seni. 

"Festival ini adalah salah satu cara untuk melestarikan dan mengedukasi masyarakat tentang potensi besar yang dimiliki oleh Gunungkidul dan Yogyakarta secara umum," kata Sekda DIY Beny Suharsono dan keterangan tertulis, Kamis (5/9/2024).

Baca juga: Genjot Kunjungan Wisata, Gunungkidul Gelar Sport Tourism di Nglanggeran

Beni mengingatkan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat dalam menghasilkan produk cokelat berkualitas tinggi.

Festival Cokelat Nglanggeran 2024 diharapkan tidak hanya menjadi ajang promosi, tetapi juga sarana edukasi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya inovasi dan riset dalam pengembangan produk lokal.

 
 
 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Foodplace (@my.foodplace)

Dengan sinergi yang baik antara semua pihak, cokelat lokal DIY berpotensi menjadi kebanggaan nasional yang dikenal di seluruh dunia.

"Gunungkidul telah membuktikan bahwa mereka mampu mengolah kakao menjadi cokelat yang layak bersaing di pasar global. Cokelat khas Gunungkidul memiliki cita rasa yang tidak kalah dengan cokelat-cokelat dari luar negeri," kata dia.

Bupati Gunungkidul Sunaryanta menyatakan optimisme Gunungkidul memiliki potensi besar untuk menjadi pusat pertumbuhan ekonomi.

Baca juga: Resep Roti Tawar Cokelat Bahan Sederhana

Visi misi pemerintah daerah salah satunya mempercepat kemajuan Gunungkidul, terutama dalam memanfaatkan potensi alam, seperti kawasan karst, untuk meningkatkan ekonomi. 

"Inovasi dan transformasi mindset menjadi kunci dalam pengembangan sektor-sektor unggulan ini," kata Sunaryanta.

Gunungkidul di sektor pertanian dan pengolahan kakao

Gunungkidul yang dulunya dikenal sebagai daerah kekurangan, kini mulai menonjol sebagai kawasan dengan potensi besar, terutama di sektor pertanian dan pengolahan kakao. 

Ilustrasi kakao, buah kakao, pohon kakao. SHUTTERSTOCK/AMMIT JACK Ilustrasi kakao, buah kakao, pohon kakao.

"Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah daerah untuk mengentaskan kemiskinan dan meningkatkan taraf hidup masyarakat melalui pengembangan produk lokal seperti cokelat," ucap dia. 

Plt Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan DIY Heri Sulistyo Hermawan menjelaskan, kakao merupakan bahan baku utama pembuatan cokelat yang sangat digemari oleh konsumen global.

Baca juga: Ilmuwan Swiss Temukan Cara Buat Cokelat Lebih Berkelanjutan

Ia juga menekankan bahwa komoditas ini memiliki efek multiplier yang luas, terutama dalam peningkatan industri dan ekonomi. 

"Kakao di DIY sudah dikembangkan sejak tahun 1980 melalui berbagai program, termasuk bantuan presiden. Saat ini, luas lahan pengembangan kakao mencapai 3.316 hektar dari total potensi lahan seluas 5.224 hektar," kata Hery.

 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat