Gerbang Neraka di Turkmenistan, dari Kecelakaan Jadi Daya Tarik Wisata
– Sekitar 50 tahun yang lalu ketika eksplorasi Soviet mengebor gas alam di Turkmenistan, mereka telah mengalami kecelakaan yang memicu terbentuknya lubang raksasa terbakar.
Meski awalnya merupakan kecelakaan, lubang terbakar itu sekarang menjadi pemandangan yang paling di cari.
Mengutip dari laman CNN Travel, tempat wisata ini disebut juga Gate of Hell dan Shining Karakum atau Gerbang Neraka dan Karakum Bersinar.
Baca juga: Bikin Perjalanan Makin Nyaman, Ini 3 Tip Sewa Mobil Aman Saat Liburan di Bali
Fenomena ini disebabkan oleh api berbahan metana yang keluar dari sejumlah celah di sepanjang dasar dan dinding kawah. Panasnya dapat dirasakan ketika berdiri di sekitar bibir kawah.
Kawah berapi ini menjadi daya tarik wisata negara ini karena memiliki pemandangan yang sangat dramatis pada malam hari, sementara lidah api berkobar di bawah langit berbintang.
Lihat postingan ini di InstagramSebuah kiriman dibagikan oleh Kompas Travel (@kompas.travel)
Melihat Darvaza pada malam hari menjadi pengalaman magis, dengan kobaran api besar yang tampak jelas di tengah kegelapan padang pasir, membuat wisatawan merasa seolah-olah berada di gerbang menuju neraka.
Selain kawah utama, ada dua kawah lain yang terbentuk akibat pengeboran gagal, tetapi tidak se-spektakuler Darvaza.
Kawah Darvaza ini terletak di antara dua bukit pasir dan berbatu di Bagian terpencil Gurun Karakum yang kurang lebih membutuhkan sekitar empat jam perjalanan ke utara Ashgabat, ibu kota Turkmenistan.
Tempat ini hanya bisa dicapai dengan kendaraan roda empat karena kondisi jalan yang kasar dan berpasir.
Baca juga: 6 Kesalahan Tamu Hotel Saat Menginap yang Sering Terjadi
Ketika para wisatawan pertama kali mulai berduyun-duyun ke Darvaza, tidak ada layanan atau fasilitas pengunjung, dan Anda harus membawa semua yang Anda butuhkan untuk bermalam.
Namun, saat ini sudah tersedia tiga kamp permanen dengan akomodasi semalam di tenda, serta makanan dan transportasi bermotor ke tepi kawah bagi mereka yang tidak ingin berjalan kaki.
Dikutip dari laman CNN Travel, Kawah ini memiliki lebar sekitar 230 kaki (70 meter) dan kedalaman 100 kaki (30 meter) dengan dinding vertikal yang menurun tajam ke dalam bidang puing-puing berbatu yang tersebar di bagian bawah.
Baca juga: Bandara Internasional Komodo Terus Benahi Layanan untuk Kenyamanan Wisatawan
Pada tahun 2018, untuk mencegah para wisatawan berada terlalu dekat dengan lubang reruntuhan, dibuatlah pagar pengaman untuk mencegah hal yang tidak diinginkan terjadi.
“Ini adalah goa gas yang runtuh, yang kedengarannya sama menariknya dengan oven gas tua,” kata penulis Ged Gillmore, yang menulis tentang kawah ini dalam Stans By Me: A Whirlwind Tour Through Central Asia.
Gerbang neraka yang diprediksi akan padam
Kawah Darvaza di Turkmenistan mungkin tidak akan bertahan lama karena pemerintah setempat telah mempertimbangkan untuk menutupnya.
Para pengunjung yang sudah pernah datang pada masa lalu, juga melaporkan bahwa kobaran apinya kini jauh lebih kecil dibandingkan sebelumnya.
“Menurut saya, api hanya berkobar sekitar 40 persen dari tingkat yang pertama kali saya saksikan di sana pada 2009,” kata Dylan Lupin yang perusahaan berbasis di Inggrisnya bernama Lupin Travel jadi salah satu pelopor turis ke Turkmenistan.
Baca juga: Keseruan Bermain Air di Waterboom The Gondang Park
Lupin menambahkan bahwa area kawah yang jauh lebih besar memiliki api yang menyala di dalamnya saat itu. Sekarang jumlahnya lebih sedikit, dan tidak setinggi dulu.
Terkini Lainnya
- Jepang Jadi Negara Terbaik di Dunia 2024, Menang 2 Kali Berturut-turut
- Digelar Sore Ini, Wayang Jogja Night Carnival 2024 Targetkan 40.000 Pengunjung
- Penumpang Kereta Wisata Meningkat 70,82 Persen hingga September 2024
- Kereta Argo Parahyangan dan Sri Tanjung Jadi Favorit Turis Asing hingga September 2024
- Jadwal dan Tarif DAMRI Denpasar-Jember 2024, Bisa Lanjut ke Lumajang
- Desa Penglipuran Bali: Lokasi, Jam Buka, dan Harga Tiket Masuk 2024
- Wayang Jogja Night Carnival 2024 Digelar Senin 7 Oktober, Karnaval Kesenian Rayakan HUT Ke-268 Kota Yogya
- Likupang, Pecahan Surga di Ujung Sulawesi
- Pantai Penyusuk dan Pulau Putri di Bangka, Punya Terumbu Karang Indah
- Desa Wisata Tanjung Boleng Labuan Bajo Dilatih Kembangkan Wisata Kuliner
- 15 Aturan Tak Tertulis yang Perlu Diketahui Sebelum ke Jepang
- Wonderful Indonesia Tourism Fair 2024: Wujudkan Promosi Pariwisata Berkelanjutan
- Wisatawan di Congkar, Manggarai Timur, Disambut dengan Kain Tenun Khas dan Tradisi Unik Setempat
- 5 Tempat Nongkrong Dekat Taman Banjir Kanal Timur, Ada Yang Buka 24 Jam
- 5 Wisata Sekitar Taman Banjir Kanal Timur Jakarta, Ada Wisata Bersejarah
- Jelajah Hutan Poco Ndeki sambil Amati Elang Flores di Manggarai Timur
- 6 Kesalahan Tamu Hotel Saat Menginap yang Sering Terjadi
- Bikin Perjalanan Makin Nyaman, Ini 3 Tip Sewa Mobil Aman Saat Liburan di Bali
- Cegah Masuk Teroris, Jepang Akan Terapkan Sistem Otoritas Perjalanan Elektronik
- Bandara Internasional Komodo Terus Benahi Layanan untuk Kenyamanan Wisatawan