pesonadieng.com

Pendakian Tektok Marak di Media Sosial, Apa Tidak Berbahaya?

Ilustrasi wisatawan yang hendak mendaki gunung.
Lihat Foto

– Mendaki gunung telah menjadi aktivitas yang marak dilakukan oleh masyarakat Indonesia.

Di sejumlah gunung di pulau Jawa misalnya, setiap hari libur atau liburan panjang, orang-orang kerap memilih berlibur besama keluarga atau teman-teman untuk mendaki gunung dan berkemah di sana.

Namun ada juga orang-orang yang mendaki gunung dalam waktu yang singkat dengan hanya naik lalu turun tanpa berkemah.  Mereka dikenal sebagai pendaki tektok.

Baca juga: Viral Video Pendaki Nyaris Terkena Letusan Gunung Dukono, Pendakian Sebenarnya Tutup

Apa itu pendakian tektok?

Istilah tektok makin populer di kalangan pendaki gunung sebagai gaya pendakian yang berbeda dari biasanya.

 
 
 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh (@kompascom)

Pendaki atau pendakian tektok adalah melakukan pendakian ke puncak dan kembali turun dalam satu hari tanpa bermalam atau berkemah.

Gaya ini cocok bagi mereka yang menginginkan pengalaman mendaki yang cepat dan efisien, terutama di gunung-gunung dengan jarak tempuh yang tidak terlalu jauh.

Baca juga: Pendakian Prau via Jalur Baru Patak Banteng, Betulkah Lebih Landai?

Apakah boleh pendakian tektok?

“Sebenarnya sah-sah saja ya tektok gitu. Zaman dulu pun banyak yang melakukan pendakian tektok," kata seorang pemandu gunung bernama Yoga Puspa kepada , Selasa (10/9/2024).

Menurut dia, saat ini pendakian tektok seolah makin banyak dilakukan orang karena faktor media sosial.

Baca juga: 14 Larangan pada Pendakian Gunung Buthak via Kota Batu, Perempuan Haid Dilarang Naik

Namun, fenomena ini menjadi ramai karena beredarnya video unggahan di media sosial TikTok yang membuat para pendaki lain ingin mencoba pendakian tektok tanpa mengetahui apa saja yang perlu disiapkan dan apa saja risikonya.

Risiko pendakian tektok

Menurut Yoga, pendakian tektok jelas ada bahaya dan risiko, sehingga sebaiknya pendaki tidak memaksakan diri.

Sunrise Camp Gunung Prau, Jawa Tengah./ANGGARA WIKAN PRASETYA Sunrise Camp Gunung Prau, Jawa Tengah.

“Sebaiknya jangan jika yang dikejar hanya melihat kerennya saja dan tidak mengukur kemampuan,” tutur Yoga.

Walaupun sebenarnya sah-sah saja untuk melakukan pendakian tektok, Yoga tetap memberikan imbauan kepada orang-orang yang ingin mendaki tektok hanya karena melihat video unggahan di media sosial saja.

"Mendaki tektok itu memerlukan persiapan yang matang dan memiliki pengalaman di gunung yang dituju," sambung Yoga.

Baca juga: Harga Tiket Pendakian Gunung Buthak via Kota Batu

Adapun risiko pendakian tektok, salah satunya adalah bawaan yang kurang lengkap, sehingga bisa jadi pendaki tidak membawa perlengkapan yang dibutuhkan.

Misal pendaki kemalaman di jalur dan sudah lelah, maka ia tidak bisa berkemah karena pendaki tektok biasanya tidak membawa perlengkapan camping.

Juga perbekalan air dan makanan yang biasanya lebih sedikit dibanding pendaki yang berkemah. Pendaki tektok bisa jadi kehabisan bekal air dan makanan di tengah jalan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat