Turis Indonesia Peringkat Ke-12 Paling Banyak ke Jepang Tahun 2024
JAKARTA, - Japan National Tourism Organization (JNTO) mencatat kedatangan 293.400 wisatawan nasional dari Indonesia ke Jepang selama Januari-Juli 2024.
"Kalau dibandingkan dengan 2023, ada kenaikan sekitar 27,5 persen," ujar Senior Director JNTO Jakarta Office, Yoshiko Iwamoto saat ditemui media usai pembukaan Japan Travel Fair 2024 di Mal Kota Kasablanka, Jakarta Selatan, Jumat (30/8/2024).
Baca juga:
- Cegah Masuk Teroris, Jepang Akan Terapkan Sistem Otoritas Perjalanan Elektronik
- Viral Video Geng TKI di Jepang Bikin Onar, Masyarakat Indonesia Diimbau Jaga Identitas Bangsa
Data tersebut menunjukkan Indonesia yang berada di urutan ke-12 sebagai negara penyumbang wisatawan terbesar di Jepang.
Namun, peringkat tersebut bisa berubah karena masih ada sisa enam bulan selama 2024 yang belum dihitung jumlah kunjungan wisatawannya.
Sementara itu, Korea Selatan menduduki peringkat pertama dengan wisatawan asing terbanyak yang berlibur ke Jepang pada 2024.
Tahun lalu, Yoshiko menuturkan, April menjadi bulan paling diminati wisatawan nasional asal Indonesia yang bepergian ke Jepang.
Baca juga: Jepang Belum Batasi Turis Asing, Imbas Monkeypox
"Periode paling ramainya orang Indonesia ke Jepang itu biasanya antara Lebaran atau musim sakura. Kebetulan 2023 lalu Lebaran dan musim sakura waktunya berdekatan, jadi sekitar April itu paling banyak orang datang dari Indonesia," terang dia.
Tokyo menjadi destinasi favorit wisatawan nasional adri Indonesia di Jepang saat berlibur sepanjang tahun.
Aktivitas wisatanya beragam. Mulai dari menikmati pemandangan alam, menikmati kuliner khas Jepang, sampai melihat bunga sakura.
Baca juga: Rekomendasi 6 Tempat di Jepang yang Mirip di Film Spirited Away
"Biasanya kalau di Tokyo itu karena dia area urban, kebanyakan orang datang untuk makan-makan dan berbelanja," tutur Yoshiko.
Yoshiko tak menyampaikan target kunjungan wisatawan asing ke Jepang per tahun. Hanya ada angka target kunjungan wisatawan asing sebesar 60 juta orang pada tahun 2030 mendatang.
Baca juga:
Terkini Lainnya
- Likupang, Pecahan Surga di Ujung Sulawesi
- Pantai Penyusuk dan Pulau Putri di Bangka, Punya Terumbu Karang Indah
- Desa Wisata Tanjung Boleng Labuan Bajo Dilatih Kembangkan Wisata Kuliner
- 15 Aturan Tak Tertulis yang Perlu Diketahui Sebelum ke Jepang
- Wonderful Indonesia Tourism Fair 2024: Wujudkan Promosi Pariwisata Berkelanjutan
- Wisatawan di Congkar, Manggarai Timur, Disambut dengan Kain Tenun Khas dan Tradisi Unik Setempat
- 5 Tempat Nongkrong Dekat Taman Banjir Kanal Timur, Ada Yang Buka 24 Jam
- 5 Wisata Sekitar Taman Banjir Kanal Timur Jakarta, Ada Wisata Bersejarah
- Awas, Mengotori Seprai di Kamar Hotel Bisa Kena Denda
- 4 Promo Di Indonesia Aja Travel Fair 2024, Diskon Tiket KAI 20 Persen
- Cara ke Acara HUT TNI 2024 di Monas, Naik Transportasi Umum 1 Rupiah
- Daftar Kegiatan HUT Ke-79 TNI di Monas, Gratis untuk Masyarakat
- Lokasi Acara HUT Ke-79 TNI, Tarif MRT, LRT, Transjakarta Rp 1
- Puncak HUT Ke-79 TNI 5 Oktober 2024: Lokasi, Daftar Acara, Rekayasa Lalu Lintas
- Desa Wisata: Di Balik Pesona, Adakah Masa Depan Berkelanjutan?
- Pembahasan RUU Kepariwisataan Ditunda, Menparekraf: Tidak Ada yang Tidak Diajak Bicara
- Hotel Berbintang di Mandalika Penuh Jelang MotoGP 2024, Wisatawan Diarahkan Pesan di Mataram dan Senggigi
- Harga Hotel di Mandalika Mahal Jelang MotoGP 2024, Sandiaga Ingatkan Ada Tarif Batas Atas
- Jelang MotoGP Mandalika 2024, Pelita Air Akan Buka Rute Jakarta-Lombok mulai 19 September 2024
- Dampak Kunjungan Paus Fransiskus, Okupansi Hotel Sekitar GBK Naik hingga 25 Persen