pesonadieng.com

4 Gunung di Pulau Jawa yang Tidak Dianjurkan untuk Pendakian Tektok

Pendaki di puncak Gunung Raung, Jawa Timur.
Lihat Foto

– Pulau Jawa terkenal dengan deretan gunung yang menjadi tujuan favorit para pendaki. Namun, tak semua gunung di pulau ini aman untuk didaki dalam satu hari tanpa menginap atau dikenal dengan istilah pendakian tektok.

Beberapa gunung memiliki medan yang berat, cuaca ekstrem, atau jalur yang berbahaya sehingga tidak dianjurkan untuk melakukan pendakian singkat.

Baca juga: Pendakian Tektok Marak di Media Sosial, Apa Tidak Berbahaya?

Untuk menghindari risiko, para pendaki perlu mengetahui gunung-gunung mana saja yang sebaiknya dihindari jika hanya memiliki waktu pendakian terbatas.

Menurut pemandu gunung bernama Yoga Puspa, Selasa (10/9/2024), terdapat beberapa gunung yang tidak dianjurkan untuk pendakian tektok. Simak selengkapnya. 

Gunung yang tidak disarankan untuk pendakian tektok

1. Gunung Raung

Potret Jembatan Shiratal Mustaqim di Gunung Raung yang diambil oleh Tim Wacaraung dari Keluarga Pecinta Alam Magmagama UGM pada pendakian di tahun 2019. Dok.magmagama.ft.ugm.ac.id Potret Jembatan Shiratal Mustaqim di Gunung Raung yang diambil oleh Tim Wacaraung dari Keluarga Pecinta Alam Magmagama UGM pada pendakian di tahun 2019.

Salah satu gunung yang tidak dianjurkan untuk pendakian tektok adalah Gunung Raung di Jawa Timur.

Dengan ketinggian 3.344 meter di atas permukaan air laut (mdpl), Gunung Raung memiliki medan yang cukup menantang dan berbahaya, terutama di jalur pendakian menuju Puncak Sejati.

Salah satu titik paling ekstrem adalah Jembatan Shiratal Mustaqim, jalur sempit dengan lebar sekitar satu meter yang diapit jurang dalam di kedua sisinya.

Jalur ini berisiko tinggi, terutama ketika kabut tebal turun, sehingga meningkatkan kemungkinan batu jatuh atau pendaki tergelincir.

Kondisi ekstrem ini membuat Gunung Raung tidak direkomendasikan untuk pendakian singkat.

Baca juga:

2. Gunung Welirang

Belerang Gunung Welirang

Asap keluar dari kawah Gunung Welirang di Jawa Timur, Selasa (30/6/2015). Gunung Welirang merupakan salah satu gunung berapi aktif di perbatasan Kota Batu, Kabupaten Malang, dan Kabupaten Mojokerto. Gunung ini berada pada satu punggungan yang sama dengan Gunung Arjuno. Banyak keluarga bergantung pada gunung ini untuk menambang belerang. KOMPAS/HENDRA A SETYAWAN Belerang Gunung Welirang Asap keluar dari kawah Gunung Welirang di Jawa Timur, Selasa (30/6/2015). Gunung Welirang merupakan salah satu gunung berapi aktif di perbatasan Kota Batu, Kabupaten Malang, dan Kabupaten Mojokerto. Gunung ini berada pada satu punggungan yang sama dengan Gunung Arjuno. Banyak keluarga bergantung pada gunung ini untuk menambang belerang.

Salah satu gunung di Pulau Jawa yang tidak dianjurkan untuk pendakian tektok adalah Gunung Welirang. Dengan ketinggian 3.156 mdpl, gunung berapi aktif ini memiliki medan yang luas dan berat, membuat pendakian dalam satu hari sangat tidak disarankan.

Berada di perbatasan Kota Batu, Kabupaten Pasuruan, dan Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, Gunung Welirang sering kali memerlukan waktu pendakian hingga dua hari penuh, bahkan bagi pendaki tangguh.

Beberapa jalur pendakian seperti Tretes, Cangar, dan Pacet menawarkan rute yang panjang dan sulit sehingga para pendaki biasanya memilih untuk berkemah.

Selain itu, cuaca ekstrem yang sering terjadi di daerah ini ini kerap menyebabkan ditutupnya jalur pendakian demi keselamatan.

Baca juga: Pembukaan Pendakian Gunung Semeru Masih Belum Pasti

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat