4 Gunung di Pulau Jawa yang Tidak Dianjurkan untuk Pendakian Tektok
– Pulau Jawa terkenal dengan deretan gunung yang menjadi tujuan favorit para pendaki. Namun, tak semua gunung di pulau ini aman untuk didaki dalam satu hari tanpa menginap atau dikenal dengan istilah pendakian tektok.
Beberapa gunung memiliki medan yang berat, cuaca ekstrem, atau jalur yang berbahaya sehingga tidak dianjurkan untuk melakukan pendakian singkat.
Baca juga: Pendakian Tektok Marak di Media Sosial, Apa Tidak Berbahaya?
Untuk menghindari risiko, para pendaki perlu mengetahui gunung-gunung mana saja yang sebaiknya dihindari jika hanya memiliki waktu pendakian terbatas.
Menurut pemandu gunung bernama Yoga Puspa, Selasa (10/9/2024), terdapat beberapa gunung yang tidak dianjurkan untuk pendakian tektok. Simak selengkapnya.
Gunung yang tidak disarankan untuk pendakian tektok
1. Gunung Raung
Salah satu gunung yang tidak dianjurkan untuk pendakian tektok adalah Gunung Raung di Jawa Timur.
Dengan ketinggian 3.344 meter di atas permukaan air laut (mdpl), Gunung Raung memiliki medan yang cukup menantang dan berbahaya, terutama di jalur pendakian menuju Puncak Sejati.
Salah satu titik paling ekstrem adalah Jembatan Shiratal Mustaqim, jalur sempit dengan lebar sekitar satu meter yang diapit jurang dalam di kedua sisinya.
Jalur ini berisiko tinggi, terutama ketika kabut tebal turun, sehingga meningkatkan kemungkinan batu jatuh atau pendaki tergelincir.
Kondisi ekstrem ini membuat Gunung Raung tidak direkomendasikan untuk pendakian singkat.
Baca juga:
- 5 Tips Pendakian Tektok, Jangan Mendaki Tektok Sebelum Melakukan Ini
- 5 Perlengkapan Standar untuk Pendaki Tektok, Bawa Ransel dan Permen
2. Gunung Welirang
Salah satu gunung di Pulau Jawa yang tidak dianjurkan untuk pendakian tektok adalah Gunung Welirang. Dengan ketinggian 3.156 mdpl, gunung berapi aktif ini memiliki medan yang luas dan berat, membuat pendakian dalam satu hari sangat tidak disarankan.
Berada di perbatasan Kota Batu, Kabupaten Pasuruan, dan Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, Gunung Welirang sering kali memerlukan waktu pendakian hingga dua hari penuh, bahkan bagi pendaki tangguh.
Beberapa jalur pendakian seperti Tretes, Cangar, dan Pacet menawarkan rute yang panjang dan sulit sehingga para pendaki biasanya memilih untuk berkemah.
Selain itu, cuaca ekstrem yang sering terjadi di daerah ini ini kerap menyebabkan ditutupnya jalur pendakian demi keselamatan.
Baca juga: Pembukaan Pendakian Gunung Semeru Masih Belum Pasti
Terkini Lainnya
- Digelar Sore Ini, Wayang Jogja Night Carnival 2024 Targetkan 40.000 Pengunjung
- Penumpang Kereta Wisata Meningkat 70,82 Persen hingga September 2024
- Kereta Argo Parahyangan dan Sri Tanjung Jadi Favorit Turis Asing hingga September 2024
- Jadwal dan Tarif DAMRI Denpasar-Jember 2024, Bisa Lanjut ke Lumajang
- Desa Penglipuran Bali: Lokasi, Jam Buka, dan Harga Tiket Masuk 2024
- Wayang Jogja Night Carnival 2024 Digelar Senin 7 Oktober, Karnaval Kesenian Rayakan HUT Ke-268 Kota Yogya
- Likupang, Pecahan Surga di Ujung Sulawesi
- Pantai Penyusuk dan Pulau Putri di Bangka, Punya Terumbu Karang Indah
- Desa Wisata Tanjung Boleng Labuan Bajo Dilatih Kembangkan Wisata Kuliner
- 15 Aturan Tak Tertulis yang Perlu Diketahui Sebelum ke Jepang
- Wonderful Indonesia Tourism Fair 2024: Wujudkan Promosi Pariwisata Berkelanjutan
- Wisatawan di Congkar, Manggarai Timur, Disambut dengan Kain Tenun Khas dan Tradisi Unik Setempat
- 5 Tempat Nongkrong Dekat Taman Banjir Kanal Timur, Ada Yang Buka 24 Jam
- 5 Wisata Sekitar Taman Banjir Kanal Timur Jakarta, Ada Wisata Bersejarah
- Awas, Mengotori Seprai di Kamar Hotel Bisa Kena Denda
- 5 Tips Pendakian Tektok, Jangan Mendaki Tektok Sebelum Melakukan Ini
- Korea Selatan Targetkan 19.000 Kunjungan Wisatawan MICE Indonesia 2024
- Fasilitas Face Recognition Ada di 19 Stasiun Kereta, Ini Cara Daftarnya
- Pemerintah Bentuk Satgas untuk Pantau Tarif Akomodasi Jelang MotoGP Indonesia 2024
- Pendakian Tektok Marak di Media Sosial, Apa Tidak Berbahaya?