pesonadieng.com

Long Weekend Maulid Nabi, Okupansi Hotel di DIY Capai 100 Persen

Tugu Jogja.
Lihat Foto

YOGYAKARTA, - Momen libur panjang atau long weekend Maulid Nabi Muhammad SAW menjadi oase bagi para pengusaha hotel dan restoran di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Okupansi penginapan pada libur panjang mencapai 100 persen.

Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DIY Deddy Pranowo Eryono mengatakan okupansi pada libur panjang kali ini mencapai 100 persen yang awalnya hanya di angka 35 sampai 40 persen.

“Long Weekend di tanggal 13 sampai 15 bawa berkah setelah kita kehausan dari Agustus sampai 12 September kita kehausan. Puncaknya Sabtu (14/9/2024) itu bisa 80 sampai 90 persen, di wilayah tengah bisa 100 persen,” ujar Deddy saat dihubungi, Minggu (15/9/2024).

Baca juga: Masih Pancaroba, BMKG Prediksi Musim Hujan di DIY Mulai Pertengahan Oktober

Lanjut Deddy mulai Minggu (15/9/2024) okupansi hotel di DIY sudah mulai mengalami penurunan yakni menjadi 80 persen.

"Karena kan itu wisatawan mulai pulang, dari data kami okupansi hari itu hanya 45 persen (Senin (16/9/2024)," bebernya.

 
 
 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Kompas Travel (@kompas.travel)

Menurut dia wisatawan yang berkunjung ke DIY pada libur panjang kali ini berasal dari dalam negeri. 

"DKI, Jawa Timur, Jawa Barat dan Jawa Tengah. Kalimantan dan Sulawesi malah meningkat juga," jelasnya.

Grebeg Maulud Nabi Keraton Yogyakarta

Di sisi lain pada Senin (16/9/2024) mendatang Keraton Yogyakarta bakal menggelar acara Grebeg Maulud Nabi. Upacara adat Grebeg Maulud ini dapat menjadi alternatif bagi wisatawan yang berkunjung ke Yogyakarta.

Keraton Yogyakarta memulai rangkaian Hajat Dalem Grebeg Maulud dengan prosesi numplak wajik di Panti Pareden, Kompleks Magangan pada Jumat (13/9/2024) sore. 

Baca juga: Libur Panjang Maulid Nabi 2024, Okupansi Hotel di Kota Batu Capai 90 Persen

Inti numplak wajik adalah prosesi menuang seluruh adonan wajik sebagai isi bakal gunungan putri dengan cara membalikkan wadah.

Tradisi ini menjadi perlambang kehidupan yang diawali dari rahim seorang ibu dan biasanya dilaksanakan tiga hari sebelum acara Grebeg Maulud.

Suasana Grebeg Mulud di Keraton Yogyakarta.SHUTTERSTOCK/ANOR HARYA Suasana Grebeg Mulud di Keraton Yogyakarta.

Prosesi inti tersebut menandai pembuatan calon gunungan atau simbol sedekah raja kepada rakyat yang akan dibagikan saat Grebeg Maulud pada Senin (16/9/2024).

Gunungan Estri menjadi satu dari tujuh gunungan yang akan dibagikan saat prosesi Grebeg Maulud tersebut.

Masyarakat dan wisatawan tampak antusias dan tertib menyaksikan salah satu rangkaian prosesi hajatan dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW 2024.

Baca juga: Libur Panjang Maulid Nabi, Jumlah Penumpang Whoosh Meningkat 25 Persen

Rombongan abadi dalem keparak dipimpin Penghageng Kawedanan Hageng Punakawan (KHP) Datu Dana Suyasa Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Mangkubumi yang datang dari utara Regol Kemagangan tiba dilokasi pada pukul 15.30 WIB.

Kedatangan putri sulung Raja Keraton Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X ini diiringi dengan irama gejog lesung yang dimainkan delapan abdi dalem keparak.

"Numplak wajik ini bagian dari gerebeg, tentunya kami nyuwun pangestu (mohon doa restu) untuk gerebeg nanti. Grebeg Maulud akan digelar pada tanggal 16 September 2024 nantinya" ujar Gusti Mangkubumi ditemui usai prosesi numplak wajik di Panti Pareden, Kompleks Magangan, Jumat (13/9/2024) sore

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat