Pemandu Tur Wisata Ilegal Asal Indonesia Ditangkap di Thailand
- Perwakilan Tourism Authority of Thailand (TAT) mengonfirmasi penangkapan pemandu tur wisata ilegal asal Indonesia di Thailand.
"Kami juga masih menunggu informasi dari kantor pusat, sampai sekarang mereka belum kasih jawaban," ujar Stephanie Valencia, Public Relations Officer TAT saat dihubungi pada Jumat (29/9/2024).
Meski begitu, sambung dia, benar bahwa memang ada tour gouide ilegal atau pemandu wisata yang tidak punya lisensi.
Baca juga: Thailand Siap Sambut Turis Korea Saat Libur Chuseok
Sebelumnya, akun Instagram @aseannowthailand mengabarkan adanya penangkapan pemandu tur wisata ilegal asal Indonesia pada Senin (23/9/2024).
Lihat postingan ini di InstagramSebuah kiriman dibagikan oleh Kompas Travel (@kompas.travel)
Menurut akun forum dan berita tersebut, pemandu tur asal Indonesia membawa 133 wisatawan pada 19-22 September 2024 tanpa adanya izin sah dari perusahaan tur wisata legal.
Pelaku yang diketahui bernama Siwalee itu ditangkap saat memandu tur di kuil Wat Pho, Bangkok, Thailand.
Baca juga: Thailand Targetkan 1 Juta Wisatawan Asal Jepang sampai Akhir 2024
"Sepertinya ketahuan karena dia tidak pakai kartu ID, makanya disetop. Ditanya apakah punya lisensi karena membawa rombongan?" ujar Stephanie.
Sanksi pemandu tur wisata ilegal di Thailand
Stephani menuturkan, ada tiga pasal yang bisa dikenakan pada pemandu tur wisata tersebut bila seluruh tuduhannya terbukti benar.
Pasal dalam undang-undang Thailand tersebut meliputi pekerjaan (pemandu wisata) tanpa lisensi, bekerja di agen perjalanan atau memiliki agen perjalanan tidak resmi, serta terhitung sebagai orang asing yang bekerja tanpa izin resmi.
"Salah satunya soal tour guide ilegal sendiri, saya cek itu kurang lebih bisa karena denda sampai 50.000 bath Thailand (Rp 23 jutaan) atau penjara selama dua tahun," ungkap Stephanie.
Baca juga: Kapan Peak Season dan Low Season Thailand? Simak Sebelum Liburan
Sebelumnya, kasus serupa pernah terjadi di Thailand sekitar tujuh hingga delapan tahun silam, seperti disampaikan Stephanie.
Saat itu orang Indonesia ditegur karena ketahuan membawa dan memandu wisata sekitar 30 turis asal Indonesia tanpa izin resmi.
"Dia mengakunya membawa keluarga, padahal itu group tour. Kayaknya sempat kena teguran pada saat itu," pungkas Stephanie.
Terkini Lainnya
- Ada 4 Unit "Water Station" Gratis di Stasiun Malang, Pas untuk Penumpang yang Kehausan
- BiosfeRun Ajak 1.000 Pelari Jadi Duta Pariwisata Hijau di Perbukitan Menoreh
- Festival Kebudayaan Yogyakarta 2024 Diharapkan Dongkrak Wisata dan Ekonomi
- Kereta Api yang Akan Lintasi Rel Layang Simpang Joglo Solo Saat Sudah Beroperasi
- Rute Kereta Bandara Adi Soemarmo Akan Diubah dari Klaten ke Madiun
- Menhub Sebut Rel Layang Simpang Joglo Solo Beroperasi 1 November 2024
- Grebeg Gunungan Sagara View, dari Hasil Bumi ke Destinasi Wisata Baru
- Palagan Night Carnival, Pesta Kostum Unik di Kabupaten Semarang
- Daftar 30 Kereta Api yang Berangkat dari Stasiun Gambir
- 5 Tempat Wisata Dekat Stasiun Gambir, Bisa Jalan Kaki
- Rail Transit Suite Gambir, Hotel di Dalam Stasiun Gambir
- Sedang di Stasiun Gambir, Ada Fasilitas untuk Mandi dan Titip Barang
- Januari-September 2024, Ada 24 Kapal Pesiar Angkut Turis Asing Masuk TN Komodo
- Rute dan Harga Tiket DAMRI ke Stasiun Gambir, Ada yang dari Bandara Soekarno Hatta
- Patih Gadjah Mada dan Pasukan Majapahit Akan Temui Wisatawan Saat Snorkeling di Bangsring Underwater Banyuwangi
- Rainbow Garden Lembang: Harga Tiket, Lokasi, dan Jam Buka
- Waterbyur Taman Air Yogyakarta: Harga Tiket, Lokasi, dan Jam Buka
- Daya Tarik Waterbyur Taman Air Yogyakarta, Wisata Keluarga di Akhir Pekan
- Halal Indo 2024: Inovasi dan Kolaborasi untuk Pimpin Industri Halal Dunia
- Gratis Tiket DAMRI ke Bandara Kertajati untuk Wisatawan yang Menuju Singapura