3 Kegiatan Favorit Turis Indonesia di Swiss, Termasuk Seberangi Jembatan Gantung
- Organisasi pariwisata Swiss, Switzerland Tourism, mencatat kedatangan 124.604 wisatawan Indonesia ke Swiss (overnights tourist) sepanjang 2023.
Angka tersebut menunjukkan adanya peningkatan jumlah sebanyak 23 persen wisatawan Indonesia ke Swiss dibandingkan dengan 2019.
"Swiss itu negara yang pertama kali buka untuk travel setelah Covid-19. Jadi, awal post-Covid-19 itu kami memang booming growth-nya," ujar Ferani Heng, Market Representative Indonesia Switzerland Tourism dalam pertemuan media di Jakarta Utara, Jumat (27/9/2024).
Baca juga: Kapan Waktu Terbaik Liburan ke Swiss?
Ada beragam aktivitas yang dilakukan turis Indonesia selagi berlibur di Swiss. Namun pertama, sebagian besar di antaranya menyukai belanja (shopping).
Menurut Ferani, kegiatan belanja di Swiss juga disukai turis asal negara lain, termasuk Singapura dan Thailand.
"Singapura dan Thailand memang termasuk market terbesar kita. Banyak yang cari pengalaman mewah dan belanja barang branded," ujar Ferani.
Baca juga: 4 Destinasi Wisata Favorit di Swiss, Ada Danau yang Airnya Bisa Langsung Diminum
Kedua, turis Indonesia juga disebut menyukai jalan kaki dari satu tempat ke tempat lainnya selama di Swiss.
"Kalau di Jakarta, mungkin orang Indonesia enggak suka jalan kaki karena panas dan polusi ya. Kalau di Swiss, cuacanya dingin," lanjut dia.
Ketiga, aktivitas fisik yang memacu adrenalin juga menarik minat turis Indonesia cukup tinggi. Kegiatan ini banyak ditawarkan di Swiss.
Baca juga: Ada Kereta Panoramic, Menhub: Tidak Usah Jauh-jauh ke Swiss
Misalnya, hiking, menyeberangi jembatan gantung sampai menaiki flying fox di antara pegunungan .
"Orang Indonesia suka dengan petualangan seperti itu karena tahu Swiss dikenal dengan keamanannya," tutup dia.
Beberapa aktivitas memicu adrenalin di Swiss adalah adrenalin di Grindelwald First, melintasi Gunung Pilatus, sampai menyeberangi jembatan gantung di Schilthorn.
Baca juga: Lebih Banyak Turis Indonesia Liburan ke Swiss Seusai Pandemi
Terkini Lainnya
- Menikmati Laut Pasang dengan Ombak Tenang di Pantai Pasir Padi Pangkalpinang
- Ada 4 Unit "Water Station" Gratis di Stasiun Malang, Pas untuk Penumpang yang Kehausan
- BiosfeRun Ajak 1.000 Pelari Jadi Duta Pariwisata Hijau di Perbukitan Menoreh
- Festival Kebudayaan Yogyakarta 2024 Diharapkan Dongkrak Wisata dan Ekonomi
- Kereta Api yang Akan Lintasi Rel Layang Simpang Joglo Solo Saat Sudah Beroperasi
- Rute Kereta Bandara Adi Soemarmo Akan Diubah dari Klaten ke Madiun
- Menhub Sebut Rel Layang Simpang Joglo Solo Beroperasi 1 November 2024
- Grebeg Gunungan Sagara View, dari Hasil Bumi ke Destinasi Wisata Baru
- Palagan Night Carnival, Pesta Kostum Unik di Kabupaten Semarang
- Daftar 30 Kereta Api yang Berangkat dari Stasiun Gambir
- 5 Tempat Wisata Dekat Stasiun Gambir, Bisa Jalan Kaki
- Rail Transit Suite Gambir, Hotel di Dalam Stasiun Gambir
- Sedang di Stasiun Gambir, Ada Fasilitas untuk Mandi dan Titip Barang
- Januari-September 2024, Ada 24 Kapal Pesiar Angkut Turis Asing Masuk TN Komodo
- Rute dan Harga Tiket DAMRI ke Stasiun Gambir, Ada yang dari Bandara Soekarno Hatta
- 8 Wisata di Swiss yang Bisa Dikunjungi Selain Winter, Ada yang "Hidden Gem"
- 4 Penginapan Sekitar Pura Uluwatu Bali, mulai Rp 300.000-Rp 800.000-an
- Daya Tarik Air Terjun Irenggolo di Kediri, Tempat Upacara Adat Nyadran
- Air Terjun Irenggolo Kediri: Harga Tiket, Lokasi, dan Jam Buka 2024
- Hari Batik Nasional, Ini Panduan Berkunjung ke Museum Batik Indonesia