Asal Usul Nama Pulau Kunti, Berhubungan dengan Kuntilanak?
– Pulau Kunti, salah satu destinasi di Geopark Ciletuh, Sukabumi, Jawa Barat, menyimpan kisah menarik di balik namanya.
Dikenal karena suara gemanya yang menyerupai tawa manusia, nama Pulau Kunti dihubungkan dengan sosok hantu terkenal, kuntilanak.
Suara tawa misterius yang bergema di kawasan ini membuat penduduk setempat akhirnya menamai pulau ini sebagai "Pulau Kunti."
Baca juga: Wisata di Pulau Kunti di Geopark Ciletuh Sukabumi, Sekian Biayanya
Tetapi, sebenarnya suara tersebut berasal dari rongga-rongga kecil di bawah permukaan batuan yang bergetar saat ombak menghantamnya.
Dilaporkan oleh , Selasa (16/7/2024), penjelasan mengenai nama Pulau Kunti disampaikan oleh Saman, seorang pemandu Geopark Ciletuh.
Ia menjelaskan bahwa proses alam dan geologi yang unik di kawasan ini mengakibatkan suara tawa yang mengingatkan pada hantu kuntilanak yang konon suka tertawa melengking.
"Jadi kalau dihantam gelombang empat-lima meter, dia akan mengeluarkan gema mirip orang ketawa. Dinamailah Pulau Kunti," kata Saman.
Baca juga: 4 Fakta Pulau Kunti di Geopark Ciletuh Sukabumi, Tak Melulu Soal Mistis
Pulau Kunti, yang sebenarnya merupakan tanjung dan bukan pulau, merupakan geosite utama di Geopark Ciletuh.
Batuan purba di area ini berusia 55 hingga 65 juta tahun, menjadi saksi bisu dari proses geologis yang telah berlangsung lama.
Pulau Kunti juga menawarkan keindahan alam dan berbagai aktivitas menarik bagi para pengunjung.
Baca juga: Pocong, Kuntilanak, hingga Genderuwo Hadir di Konferensi Pers Sekawan Limo
Daya Tarik dan Aktivitas Pulau Kunti
Dilaporkan oleh , Rabu (17/7/2024), Pulau Kunti menawarkan beragam daya tarik, termasuk snorkeling di Taman Laut Geopark Ciletuh yang merupakan bagian dari UNESCO Global Geopark, sehingga wisatawan dapat menikmati keindahan bawah laut yang memukau.
Selain itu, pengunjung juga dapat melakukan trekking untuk menjelajahi batuan purba dan lava bantal berusia 60 juta tahun, serta memasuki gua tanpa stalaktit dan stalagmit.
Pemandangan sunrise yang indah di belakang Air Terjun Cimarinjung menambah daya tarik pulau ini.
Baca juga: Kisah Seputar Kuntilanak
Pasir putih yang bersih dan air jernih di pantai memberikan suasana yang tenang untuk bersantai.
Aktivitas yang bisa dilakukan di Pulau Kunti meliputi snorkeling dengan biaya mulai dari Rp 100.000 per orang, trekking yang gratis namun memerlukan biaya transportasi, serta paket wisata melihat sunrise seharga Rp 450.000 untuk satu kapal yang dapat memuat maksimal 10 orang.
"Kami biasanya paketannya satu kapal maksimal 10 orang itu Rp 450.000, bawa baju ganti saja buat snorkeling. Di sini sudah disiapkan toilet dan kamar mandi," ujar Saman.
Jika ingin menaiki banana boat, pengunjung perlu membayar biaya tambahan mulai dari Rp 100.000 per orang.
Baca juga: Makna Simbolik Kisah Kuntilanak dalam Masyarakat Indonesia
Terkini Lainnya
- 5 Kota di Dunia yang Rawan Risiko, Pelancong Disarankan Punya Asuransi
- Tren Wisata Olahraga Meningkat, Maraton Jadi Incaran
- 5 Rekomendasi Wisata Malam Hari di Lamongan
- 4 Tips ke Illumi Singapura, Bawa Jas Hujan dan Siapkan Stamina
- 5 Rekomendasi Wisata di Baturaden, Ada Pancuran Air Panas
- Wisata Kebun Gowa: Lokasi, Jam Buka, dan Harga Tiket Masuk
- Cara Efektif Menghindari Mabuk Perjalanan Saat Penerbangan
- Cara Aman Menyimpan Paspor agar Tidak Hilang Saat Bepergian
- Sempat Terlambat, Salju di Puncak Gunung Fuji Akhirnya Muncul
- Kenapa Industri Yacht Belum Populer di Indonesia?
- 5 Rekomendasi Wisata di Kyoto Saat Musim Dingin, Ada Kuil dan Onsen
- New York AS Bolehkan Wisatawan Menyeberang Sembarangan
- 10,3 Juta Turis Asing Kunjungi Indonesia hingga September 2024
- 5 Rekomendasi Tempat Wisata Pantai di Lamongan
- Menko Airlangga Sebut Dana Pariwisata Masih Dikaji
- TransNusa Buka Rute Manado-Guangzhou, Penerbangan Beroperasi Setiap Hari
- Daftar Tarif Masuk TN Gunung Merbabu per 30 Oktober, Naik 2 Kali Lipat
- Fenomena Tak Biasa, Gunung Fuji Belum Bersalju di Akhir Oktober
- Harga Tiket Masuk TN Alas Purwo Terbaru, mulai Rp 10.000
- Tarif Masuk Karimunjawa Naik 100 Persen per 30 Oktober 2024