TN Karimunjawa Berlakukan Perubahan Tarif, Drone Menyusul
JEPARA, - Taman Nasional Karimunjawa, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah mulai mengaplikasikan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 36 Tahun 2024 tentang Jenis dan Tarif atas Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang berlaku pada Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
Kepala Balai Taman Nasional Karimunjawa (BTNKJ) Widyastuti mengatakan, perubahan tarif untuk masuk destinasi wisata di wilayahnya sudah diberlakukan pada akhir Oktober 2024.
Menurut Widyastuti, tiket terbaru Taman Nasional Karimunjawa justru terhitung lebih murah dan efesien lantaran cukup hanya dengan membayar melalui satu pintu.
Baca juga: MA Tolak Kasasi Jaksa, Pejuang Lingkungan Karimunjawa Daniel Tangkilisan Tetap Bebas
Terdapat penyesuaian tarif PNBP yang semula tiket masuk wisnus Rp 5.000 per orang, Tracking Mangrove Rp 5.000 per orang, PSA/Penetasan Semi Alami (PSA) Penyu Rp 10.000 per orang, dan snorkeling Rp 15.000/orang.
Lihat postingan ini di InstagramSebuah kiriman dibagikan oleh Kompas Travel (@kompas.travel)
Selanjutnya, tarif tersebut menjadi tiket terusan sebesar Rp 10.000 per orang pada hari biasa dan Rp 15.000 per orang pada hari libur.
Adapun untuk turis asing yang semula Rp 150.000 pada hari biasa dan Rp 225.000 pada hari libur, menjadi tetap Rp 150.000 dan tidak membedakan hari biasa maupun hari libur.
Dengan tiket masuk/terusan tersebut maka wisatawan free atau tidak akan dipungut lagi ketika ke tracking mangrove, PSA, dan juga aktivitas snorkeling.
Baca juga: Pantai Tanjung Gelam di Karimunjawa: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute
"Berlaku 30 Oktober 2024. Tiket yang berlaku sekarang malah lebih murah dibandingkan sebelumnya. Karena dengan sekali membayar tiket Rp 10.000 merupakan tiket terusan untuk tiga destinasi wisata," kata Widyastuti kepada melalui ponsel, Jumat (1/11/2024).
Widyastuti menyampaikan, pergantian tarif ini dinilai merupakan hal yang lumrah menyusul tarif yang berlaku sebelumnya sudah berlangsung lama merujuk PP nomor 12 tahun 2014.
Diharapkan tambah kontribusi untuk kas negara
Taman Nasional Karimunjawa yang saat ini masih berstatus kelas terendah (kelas 3) untuk ukuran penerimaan PNPB pun diharapkan naik kasta.
Dengan penerapan tarif baru ini, diharapkan dapat menambah kontribusi untuk kas negara sebagai salah satu upaya peningkatan penerimaan non-pajak dari sektor pariwisata, sekaligus mengembangkan kualitas layanan wisata di Taman Nasional Karimunjawa.
Dengan kata lain, peningkatan pendapatan dari wisatawan nusantara dan mancanegara akan memperkuat upaya pelestarian alam dan daya tarik wisata di kawasan tersebut.
"Penyesuaian tarif suatu hal yang wajar karena sudah lama. Ini adalah tantangan kami untuk segera naik kelas dengan catatan pembenahan kelola wisata di semua destinasi di Karimunjawa harus disiapkan dengan lebih baik," ujar Widyastuti.
Dikatakan Widyastuti, jauh hari sebelum diterapkannya perubahan tarif ini, Balai Taman Nasional Karimunjawa (BTNKJ) telah gencar melakukan sosialisasi intensif untuk memudahkan transisi tersebut.
Baca juga: Pesona Karimunjawa, Menikmati Surga Keindahan Alam Bawah Laut Tersembunyi di Laut Jawa
"Alhamdulillah tidak ada masalah. Sebelumnya kami telah melakukan sosialisasi ke semua pelaku wisata dan instansi terkait," ungkap Widyastuti.
Sementara itu menyoal pemberlakuan tarif pengoperasian drone untuk dokumentasi, Balai Taman Nasional Karimunjawa (BTNKJ) masih menunggu regulasi dari Kementerian terkait.
"Untuk pengenaan tarif drone sementara kami masih menunggu aturan teknisnya selesai dulu. Saat ini peraturan menterinya sedang disiapkan dan dibahas di Jakarta," pungkas Widyastuti.
Terkini Lainnya
- 12 Wahana Seru di Anyer Wonderland, Ada Sky Jeep
- DAMRI Luncurkan 90 Unit Mobil Listrik pada Tahun 2024
- Harga Tiket Terusan Anyer Wonderland, Seru untuk Semua Usia
- Trip Seru ke Pulau Sangiang, Eksplorasi Alam dan Wisata Seru
- 15 Wisata Keluarga di Yogyakarta Selama Nataru, Alam hingga Buatan
- Gojek Beri Promo Libur Akhir Tahun 2024, Dorong Pergerakan Wisatawan
- Panduan Lengkap Sebelum Mengunjungi Kastil Himeji di Jepang
- Demonstran Anti-Pariwisata Hancurkan Ratusan Kursi Berjemur di Tenerife Spanyol
- Momen Langka, Kota Shimla di India Diselimuti Salju di Awal Desember
- 5 Etika yang Harus Diperhatikan Sebelum "Check-Out" Hotel
- Harga Tiket Masuk Kastil Himeji Naik hingga 200 Persen
- Ada Badai Saat Mendaki Gunung, Ini Saran dari Pemandu
- Ini 4 Persiapan Mendaki Saat Musim Hujan yang Wajib Diikuti
- 16 Wisata Keluarga di Bandung Saat Nataru, Seru untuk Semua Usia
- 15 Wisata Alam di Bandung Saat Nataru, Cocok untuk Healing
- Garuda Indonesia Buka Rute dari Halim Perdanakusuma ke Surabaya, Medan, dan Padang
- Promo HUT DAMRI 2024, Potongan Harga Rp10.000 di Semua Rute
- Rute Menuju Kembang Desa Dawung dari Surakarta
- Kembang Desa Dawung Karanganyar: Harga Tiket, Jam Buka, dan Lokasi
- Aktivitas Wisata di Kembang Desa Dawung Karanganyar