New York AS Bolehkan Wisatawan Menyeberang Sembarangan
– Kota New York, Amerika Serikat (AS), mengizinkan orang-orang untuk jaywalking atau menyeberang jalan sembarangan tanpa mengikuti rambu lalu lintas.
Meski langkah ini dinilai positif oleh banyak penduduk, terutama terkait isu diskriminasi, wisatawan diimbau tetap berhati-hati saat menyeberang jalan di kota yang sibuk ini.
Baca juga: 5 Tips Wisata ke Taman Nasional di Amerika, Rencanakan Kunjungan
"Jujur saja, menyeberang jalan sembarangan merupakan cara hidup di Kota New York. Inilah bagaimana orang-orang menavigasi kota kita," ujar Anggota Dewan dari Brooklyn, Mercedes Narcisse, dikutip dari NPR, Rabu (6/11/2024).
Undang-undang yang melegalkan menyeberang jalan sembarangan resmi diberlakukan di New York pada September 2024 lalu, usai Dewan Kota mengesahkan peraturan tersebut.
Selanjutnya, dilansir dari CNN, rancangan undang-undang menjadi undang-undang resmi pada akhir Oktober 2024 setelah Walikota Eric Adams tidak menandatangani atau memvetonya dalam 30 hari.
Baca juga:
- Sanggar Seni dari NTT Ikut Ajang Kebudayaan Internasional di Amerika
- Musim Dingin, 1.400 Penerbangan di Amerika Serikat Dibatalkan
Sebelumnya, menyeberang sembarangan di New York adalah tindakan ilegal sejak tahun 1958, dendanya pun mencapai 250 dollar AS (sekitar Rp 3,9 juta).
Namun, saat ini orang-orang di New York bebas menyeberang di luar area penyeberangan yang ditentukan, meskipun risiko tetap ada.
Data dari Departemen Transportasi Kota New York menunjukkan, selama lima tahun terakhir, 200 orang meninggal akibat menyeberang jalan sembarangan, sekaligus menyumbang sekitar 34 persen dari total kematian pejalan kaki.
Baca juga: Meksiko, Salah Satu Pasar Utama Wisman ke Indonesia dari Amerika
Narcisse menuturkan, keputusan ini menjadi langkah untuk meningkatkan keadilan rasial karena penegakan hukum sebelumnya lebih sering menargetkan komunitas kulit berwarna.
"Pada tahun 2023, lebih dari 92 persen tilang menyeberang sembarangan diberikan kepada warga kulit hitam dan latin di New York," ujar Narcisse.
Ia menambahkan, kebijakan ini memungkinkan petugas untuk lebih fokus pada masalah keamanan yang lebih penting.
Namun, meskipun sudah legal, menyeberang sembarangan di New York masih berisiko, terutama bagi wisatawan yang tidak terbiasa dengan kebiasaan ini.
Menurut juru bicara walikota New York, Liz Garcia, semua pengguna jalan akan lebih aman jika mengikuti peraturan lalu lintas dan para ahli juga mengingatkan agar wisatawan tetap berhati-hati.
Baca juga:
- Kemenparekraf: Resesi Eropa dan Amerika Tak Pengaruhi Angka Kunjungan Wisman
- Air Terjun Havasu di Grand Canyon Amerika Buka Kembali 1 Februari
View this post on InstagramA post shared by Kompas Travel (@kompas.travel)
Terkini Lainnya
- Berburu Sunset Memukau di Seraphic Sunset Gazebo Anyer Wonderland
- 12 Wahana Seru di Anyer Wonderland, Ada Sky Jeep
- DAMRI Luncurkan 90 Unit Mobil Listrik pada Tahun 2024
- Harga Tiket Terusan Anyer Wonderland, Seru untuk Semua Usia
- Trip Seru ke Pulau Sangiang, Eksplorasi Alam dan Wisata Seru
- 15 Wisata Keluarga di Yogyakarta Selama Nataru, Alam hingga Buatan
- Gojek Beri Promo Libur Akhir Tahun 2024, Dorong Pergerakan Wisatawan
- Panduan Lengkap Sebelum Mengunjungi Kastil Himeji di Jepang
- Demonstran Anti-Pariwisata Hancurkan Ratusan Kursi Berjemur di Tenerife Spanyol
- Momen Langka, Kota Shimla di India Diselimuti Salju di Awal Desember
- 5 Etika yang Harus Diperhatikan Sebelum "Check-Out" Hotel
- Harga Tiket Masuk Kastil Himeji Naik hingga 200 Persen
- Ada Badai Saat Mendaki Gunung, Ini Saran dari Pemandu
- Ini 4 Persiapan Mendaki Saat Musim Hujan yang Wajib Diikuti
- 16 Wisata Keluarga di Bandung Saat Nataru, Seru untuk Semua Usia
- Alasan Tanda Dilarang Merokok Tetap Menyala di Pesawat
- Jangan Salah, Perhatikan 3 Hal Ini Sebelum Beli Yacht untuk Pemula
- Beda Paspor Biasa dan Paspor Elektronik, Harganya Naik per Desember 2024
- Pengalaman Urus Kehilangan Paspor, Habiskan Waktu dan Uang
- Melirik Industri Yacht di Indonesia, Tinggi Peluang Minim Peminat