Menyusuri "The Journey", Perjalanan di Balik Gaia Hotel Bandung
BANDUNG, - The Gaia Hotel Bandung menghadirkan pameran fotografi bertajuk The Journey sejak 7 November 2024. Hal ini dilakukan dalam rangka merayakan hari jadi ketiga hotel bintang lima di Bandung, Jawa Barat, tersebut.
Pameran tersebut menghadirkan karya-karya fotografer Hengky Susanto dan dikurasi oleh Bagoes Kresnawan. Pameran ini menampilkan berbagai momen dan cerita yang jarang terlihat selama perjalanan Gaia.
“Di pameran ini kita bisa lihat timeline dari proses pembangunan Gaia dari 2016 hingga hari ulang tahun ketiga ini,” ujar Bagoes saat membuka pameran The Journey, Kamis (7/11/2024).
Pameran fotografi tersebut berada di 4 lokasi di The Gaia Hotel Bandung. Pertama berada lokasi di lobi hotel. Para pengunjung akan melihat semacam sinopsis dari pameran The Journey, memberikan gambaran pengalaman yang akan dialami dalam pameran tersebut.
Lokasi pameran yang kedua berada di lorong setelah lobi hotel. Di lokasi ini pengunjung akan diajak nostalgia perjalanan awal Gaia Hotel Bandung dan kumpulan foto yang merepresentasikan warna, dari yang cold sampai ke warm.
Sementara itu, lokasi ketiga berada di lorong lantai P0. Di sini, pengunjung akan disuguhkan berbagai foto yang khusus tentang Resident, sebutan bagi staf hotel di Gaia Hotel Bandung. Tujuannya yaitu untuk mengapresiasi kerja para staf hotel.
Sedangkan lokasi keempat ada di studio musik lantai P0. Seperti tempatnya, pengunjung bisa melihat deretan foto bertema musik karena Gaia Hotel Bandung juga terkenal memiliki festival musik yaitu Gaia Music Festival.
Bagi tamu hotel yang menginap di The Gaia Hotel Bandung, bisa mengunjungi pameran tersebut untuk melihat perjalanan salah satu hotel ikonik di Kota Bandung tersebut.
Selain pameran, The Gaia Hotel Bandung juga meluncurkan buku coffee table berjudul “Beyond the Seen – A Visual Story of GAIA Becoming”.
Buku ini merupakan koleksi foto candid karya fotografer Hengky Susanto yang menampilkan sisi-sisi hotel yang jarang terlihat. Dari pemandangan kolam renang Infinity Pool yang diselimuti kabut hingga momen kebahagiaan seorang anak.
Buku ini memberikan perspektif yang lebih dalam tentang kisah Gaia dari masa konstruksi hingga hari ini.
Setiap kamar di hotel dilengkapi dengan buku ini, sehingga para tamu dapat mengeksplorasi lebih banyak tentang upaya di balik kenyamanan dan inspirasi yang mereka rasakan selama menginap.
Selain itu, Gaia juga menyelenggarakan diskusi panel tentang simbiosis antara seni dan bisnis.
Diskusi ini menghadirkan Ferry Ridwan (arsitek The Gaia Hotel), Bagus Pandega (pencipta instalasi seni "The Echoes" di lobi hotel), Bagas Indyatmono (CEO Jazz Gunung Indonesia), dan Hengky Susanto (fotografer buku “Beyond the Seen”).
Terkini Lainnya
- Momen Langka, Kota Shimla di India Diselimuti Salju di Awal Desember
- 5 Etika yang Harus Diperhatikan Sebelum "Check-Out" Hotel
- Harga Tiket Masuk Kastil Himeji Naik hingga 200 Persen
- Ada Badai Saat Mendaki Gunung, Ini Saran dari Pemandu
- Ini 4 Persiapan Mendaki Saat Musim Hujan yang Wajib Diikuti
- 16 Wisata Keluarga di Bandung Saat Nataru, Seru untuk Semua Usia
- 15 Wisata Alam di Bandung Saat Nataru, Cocok untuk Healing
- Hotel Swiss-Belinn Indramayu Dibuka, Tarif Menginap mulai Rp 628.000
- Libur Nataru Wisatawan Bisa Keliling Kota Yogya Naik Becak Kayuh Tenaga Alternatif
- Harga Tiket dan Jam Buka di New Small World, Lengkap dengan Rute ke Lokasi
- Cuaca Buruk di Gunung Agung Bali, Pendaki Harus Patuhi Pemandu
- Keliling Dunia dalam Satu Hari di New Small World, Purwokerto
- 10 Spot Instagramable di New Small World, Cocok untuk Foto Kekinian
- Promo 12.12, Ada Diskon Tiket Kereta Api 20 Persen
- Pohon Tumbang di Monkey Forest Ubud Makan Korban, Wisatawan Diimbau Waspada Saat Cuaca Buruk
- 5 Lokasi Terbaik Menikmati Pemandangan Gunung Fuji
- Berkenalan dengan Sir Bani Yas Island, Pulau Pribadi Sheikh Zayed
- Resorts World Cruises Berlayar dari Dubai, Rasakan Pengalaman Pesiar Khas Timur Tengah
- Resorts World Cruises Resmi Berlayar dari Dubai 3 Kali Seminggu
- Rute ke Titik Awal Pendakian Gunung Kendil di Banyubiru Semarang, Belum Ada "Basecamp"