Terpapar Abu Erupsi Gunung Lewotobi, Bandara Komodo Tutup Sementara
– Bandara Komodo di Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT) kembali ditutup sementara akibat paparan abu vulkanik dari erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki.
Berdasarkan hasil uji paper test yang dilakukan pada Sabtu (9/11/2024), ditemukan bahwa abu vulkanik telah menyebar hingga ke wilayah udara dan area bandara.
Kepala Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) Komodo Labuan Bajo, Ceppy Triono menjelaskan bahwa hasil paper test menunjukkan abu vulkanik dari erupsi Gunung Lewotobi telah masuk ke ruang udara penerbangan dan area bandara.
Baca juga: Erupsi Besar Gunung Lewotobi Laki-laki Masih Terjadi, Zona Bahaya Diperluas Jadi 9 Kilometer
“Bandara Komodo terdampak akibat erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki, di mana abu vulkanik sudah masuk jalur udara penerbangan dan dinyatakan positif terpapar abu,” kata Ceppy dilansir dari Antara.
16 penerbangan dibatalkan
Akibat penutupan ini, sebanyak 16 penerbangan dibatalkan pada Sabtu (9/11) dan empat penerbangan pada Minggu (10/11) ditunda. Pemberitahuan resmi atau Notice to Airmen (NOTAM) telah dikeluarkan untuk penutupan bandara pada 9-10 November 2024.
“NOTAM Close dimulai pukul 12.00 WITA hingga pukul 15.00 WITA, dan diperpanjang sampai pukul 07.00 WITA keesokan harinya,” tambah Ceppy.
Lihat postingan ini di InstagramSebuah kiriman dibagikan oleh (@kompascom)
Pihak bandara terus melakukan uji paper test secara berkala untuk memastikan bahwa Bandara Komodo dan area penerbangan menuju serta dari Labuan Bajo bebas dari abu vulkanik.
Pihak otoritas berharap bahwa kondisi penerbangan dapat segera normal kembali setelah dilakukan beberapa tes lanjutan.
Di sisi lain, Kepala Stasiun Meteorologi Komodo, Maria Seran, menyatakan bahwa sebaran abu vulkanik dari Gunung Lewotobi telah mencapai ruang udara Manggarai Barat dan bahkan terdeposit di permukaan tanah.
Baca juga: Erupsi Gunung Lewotobi, 5 Bandara di NTT Ditutup Sementara
BMKG Komodo melaporkan bahwa jarak pandang di area udara Manggarai Barat mengalami penurunan.
“Langit yang biasanya berwarna biru mulai terlihat abu-abu sejak pagi hingga siang, menandakan adanya partikel halus yang menghalangi jarak pandang,” ujarnya.
BMKG juga mengimbau masyarakat Manggarai Barat untuk mengenakan masker saat berada di luar ruangan guna melindungi diri dari paparan abu vulkanik dan menjaga kesehatan pernapasan.
Maria berharap adanya hujan dapat membantu meluruhkan abu vulkanik yang ada di udara sehingga penerbangan dapat kembali normal.
Baca juga: Gunung Lewotobi Laki-laki Terus Meletus hingga Minggu Pagi
Penutupan Bandara Komodo kali ini bukan yang pertama. Sebelumnya, pada 4 November 2024, bandara ini juga sempat ditutup sementara akibat dampak abu vulkanik dari erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki dan baru dibuka kembali pada 5 November 2024.
Terkini Lainnya
- Berburu Sunset Memukau di Seraphic Sunset Gazebo Anyer Wonderland
- 12 Wahana Seru di Anyer Wonderland, Ada Sky Jeep
- DAMRI Luncurkan 90 Unit Mobil Listrik pada Tahun 2024
- Harga Tiket Terusan Anyer Wonderland, Seru untuk Semua Usia
- Trip Seru ke Pulau Sangiang, Eksplorasi Alam dan Wisata Seru
- 15 Wisata Keluarga di Yogyakarta Selama Nataru, Alam hingga Buatan
- Gojek Beri Promo Libur Akhir Tahun 2024, Dorong Pergerakan Wisatawan
- Panduan Lengkap Sebelum Mengunjungi Kastil Himeji di Jepang
- Demonstran Anti-Pariwisata Hancurkan Ratusan Kursi Berjemur di Tenerife Spanyol
- Momen Langka, Kota Shimla di India Diselimuti Salju di Awal Desember
- 5 Etika yang Harus Diperhatikan Sebelum "Check-Out" Hotel
- Harga Tiket Masuk Kastil Himeji Naik hingga 200 Persen
- Ada Badai Saat Mendaki Gunung, Ini Saran dari Pemandu
- Ini 4 Persiapan Mendaki Saat Musim Hujan yang Wajib Diikuti
- 16 Wisata Keluarga di Bandung Saat Nataru, Seru untuk Semua Usia
- 14 Cara Membuat Paspor Online Pertama Kali, Simak Langkahnya
- Pendakian Gunung Kendil di Banyubiru, Belum Ada "Basecamp" dan Pos Retribusi
- Sekalian Berlibur, 8 Pebalap Downhill dari Luar Negeri Nikmati Kesejukan dan Wisata Alam Kota Batu
- Menyelami Dubai Tempo Dulu Saat Masa Sulit di Al Shindagha Museum
- Labuan Bajo Marathon 2024, Peserta Terpukau dengan Keindahan Panorama