pesonadieng.com

2 Alasan Batik Indonesia Mahal, Bukan karena Lebar Ukuran

Ilustrasi batik
Lihat Foto

KARAWANG, - Batik kerap menjadi buah tangan saat bepergian ke sejumlah daerah penghasil batik, seperti Pekalongan, Cirebon, dan Yogyakarta.

Batik dijual dengan harga variatif. Mulai dari puluhan ribu, ratusan, bahkan hingga jutaan rupiah untuk selembar kain batik.

Ada alasan di balik mahalnya harga batik, seperti disampaikan Inaraya, pemilik Kampung Batik Karawang sekaligus pendiri Yayasan Kreasi Tuli Indonesia berikut ini.

Baca juga: Ada Pesawat Pikachu Berbaju Batik dari Garuda Indonesia dan Pokemon

1. Jenis batik

Jenis batik yang dibanderol dengan harga termahal adalah batik tulis. Alasannya, batik ini memerlukan proses lebih lama dan cenderung sulit dikerjakan.

 
 
 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Kompas Travel (@kompas.travel)

"Proses membuat batik tulis full itu ada yang dikerjakan sampai dua atau tiga bulan baru selesai," ujar Inaraya saat ditemui  usai acara membatik di Mercure Hotel Karawang, Sabtu (19/10/2024).

Adapun jenis batik lainnya, seperti batik cap ataupun batik jumputan, biasanya dibanderol dengan harga relatif lebih murah daripada batik tulis.

Baca juga: Motif Batik Gajah Oling Jadi Kekayaan Intelektual Banyuwangi, Ini Maknanya

2. Tingkat kerumitan motif batik

Semakin rumit motif batik batik, semakin mahal pula harga jualnya, seperti disampaikan Inaraya.

Ilustrasi batik, proses pembuatan batik. PIXABAY/ANGLESNVIEWS Ilustrasi batik, proses pembuatan batik.

"Kalau lebar kain sih enggak begitu berpengaruh ya, yang memengaruhi itu proses atau tingkat kerumitan motifnya," kata Inaraya.

Baca juga:

Selain motif, pewarnaan atau jenis warna yang digunakan juga akan menentukan harga batik yang akan dijual.

 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat