pesonadieng.com

Menelusuri Spice Souk dan Gold Souk, Pasar Tradisional di Dubai

Suasana di Old Baladiya Street, di kawasan Deira, Dubai, Uni Emirat Arab, Senin (28/10/2024). Kawasan pasar tradisional ini menjadi salah satu tempat wisata belanja bagi turis yang berburu aneka macam kain, rempah, bumbu, pakaian, hingga perhiasan.
Lihat Foto

DUBAI, - Dubai bukan hanya gedung pencakar langit. Kesan itulah yang dapatkan ketika mengunjungi pasar tradisional di Deira, Dubai, Uni Emirat Arab, Senin (28/10/2024).

Deira merupakan bagian dari area yang berada di Old Dubai (Dubai Lama). Old Dubai yang berada di sepanjang sungai menjadi titik awal Dubai berkembang.

Baca juga: Menyelami Dubai Tempo Dulu Saat Masa Sulit di Al Shindagha Museum

Dari pencari mutiara, nelayan, hingga pedagang mengadu nasib di area ini pada masa lampau. Sungai kecil yang tidak jauh dari muara menjadi tempat strategis untuk berdagang dengan para pendatang dari negara lain.

hendak mengunjungi pasar tradisional di area ini. Di tempat inilah wisatawan bisa mendapatkan buah tangan dengan harga yang cukup terjangkau. 

dan rekan didampingi seorang pemandu orang Indonesia bernama Sri saat berkunjung ke tempat itu.

Sejumlah turis menggunakan perahu yang disebut Abra untuk menyeberangi Dubai Creek (sungai), di Dubai, Uni Arab Emirat, Senin (28/10/2024). Sungai ini memisahkan dua kawasan yaitu Bur Dubai dan Deira. Kedua kawasan ini merupakan destinasi wisata yang kerap dikunjungi oleh turis./RODERICK ADRIAN Sejumlah turis menggunakan perahu yang disebut Abra untuk menyeberangi Dubai Creek (sungai), di Dubai, Uni Arab Emirat, Senin (28/10/2024). Sungai ini memisahkan dua kawasan yaitu Bur Dubai dan Deira. Kedua kawasan ini merupakan destinasi wisata yang kerap dikunjungi oleh turis.

"Di kawasan ini ada banyak pasar, di antaranya ada Spice Souk dan Gold Souk, untuk ke sana bisa menggunakan mobil atau kereta metro, tapi hari ini aku mau ajak kalian menyeberang pakai abra," kata Sri.

Abra adalah "taksi air" berupa perahu kayu berukuran sedang yang ditenagai mesin, dengan tempat duduk penumpang di tengah. Setiap penumpang wajib membayar satu dirham atau sekitar Rp 4.200.

Baca juga: Resorts World Cruises Resmi Berlayar dari Dubai 3 Kali Seminggu

Sejumlah turis menggunakan perahu yang disebut Abra untuk menyeberangi Dubai Creek (sungai), di Dubai, Uni Arab Emirat, Senin (28/10/2024). Sungai ini memisahkan dua kawasan yaitu Bur Dubai dan Deira. Kedua kawasan ini merupakan destinasi wisata yang kerap dikunjungi oleh turis./RODERICK ADRIAN Sejumlah turis menggunakan perahu yang disebut Abra untuk menyeberangi Dubai Creek (sungai), di Dubai, Uni Arab Emirat, Senin (28/10/2024). Sungai ini memisahkan dua kawasan yaitu Bur Dubai dan Deira. Kedua kawasan ini merupakan destinasi wisata yang kerap dikunjungi oleh turis.

menaiki abra dari area Bur Dubai, kemudian menyeberang sekitar 10 menit, dan turun di Deira Old Souq.

Selain menjadi atraksi buat wisatawan, menyeberang menggunakan abra merupakan cara cepat untuk sampai ke Deira.

Lorong penuh warna

Berbagai jenis rempah, herbal, dan bumbu dijual di pasar tradisional Dubai Spice Souk, di kawasan Deira, Dubai, Uni Emirat Arab, Senin (28/10/2024). Kawasan pasar tradisional ini terbagi beberapa bagian, seperti pasar rempah, pasar kain, hingga pasar emas./RODERICK ADRIAN Berbagai jenis rempah, herbal, dan bumbu dijual di pasar tradisional Dubai Spice Souk, di kawasan Deira, Dubai, Uni Emirat Arab, Senin (28/10/2024). Kawasan pasar tradisional ini terbagi beberapa bagian, seperti pasar rempah, pasar kain, hingga pasar emas.

Area yang masuki pertama kali adalah lorong Spice Souk. Mata langsung dimanjakan dengan gradasi warna rempah dan bumbu masakan.

Penataan rempah-rempah yang sangat rapi menjadi atraksi tersendiri, seperti melihat lukisan berbingkai di dalam galeri seni berkedok toko.

Safron, bunga kering, buah kering, kulit kayu, dan biji-bijian ditata sedemikian rupa. Belum lagi bubuk lada hitam, bubuk kunyit, masala, dan bubuk kari menghadirkan aneka warna.

Baca juga: Aroma Parfum Favorit di Dubai Ternyata Berasal dari Indonesia

Seorang pengunjung melihat berbagai jenis rempah, tanaman herbal, dan bumbu yang dijual di pasar tradisional Dubai Spice Souk, di kawasan Deira, Dubai, Uni Emirat Arab, Senin (28/10/2024). Kawasan pasar tradisional ini terbagi beberapa bagian, seperti pasar rempah, pasar kain, hingga pasar emas./RODERICK ADRIAN Seorang pengunjung melihat berbagai jenis rempah, tanaman herbal, dan bumbu yang dijual di pasar tradisional Dubai Spice Souk, di kawasan Deira, Dubai, Uni Emirat Arab, Senin (28/10/2024). Kawasan pasar tradisional ini terbagi beberapa bagian, seperti pasar rempah, pasar kain, hingga pasar emas.

Aroma rempah juga silih berganti meninggalkan jejak di indra penciuman. Langsung terbayang bagaimana jika daging ayam atau domba diolah dengan bumbu rempah ini.

Lorong di Spice Souk berukuran sekitar tiga meter. Selain menjual rempah-rempah, mereka juga menjual kurma, cokelat, kacang-kacangan, suvenir, t-shirt, dan kain.

Pedagang menjual berbagai jenis rempah, tanaman herbal, dan bumbu di pasar tradisional Dubai Spice Souk, di kawasan Deira, Dubai, Uni Emirat Arab, Senin (28/10/2024). Kawasan pasar tradisional ini terbagi beberapa bagian, seperti pasar rempah, pasar kain, hingga pasar emas./RODERICK ADRIAN Pedagang menjual berbagai jenis rempah, tanaman herbal, dan bumbu di pasar tradisional Dubai Spice Souk, di kawasan Deira, Dubai, Uni Emirat Arab, Senin (28/10/2024). Kawasan pasar tradisional ini terbagi beberapa bagian, seperti pasar rempah, pasar kain, hingga pasar emas.

"Dari mana asal kalian kawanku, mari masuk, ini ada cokelat untukmu. Mari kupasangkan kain di kepalamu biar kamu jadi warga lokal," kata salah seorang pedagang menyapa ramah  dan rekan.

Tidak lama obrolan terjadi, lambat tapi pasti langsung mengarah menawarkan barang. Jika tertarik maka pedagang akan mulai menyebutkan harga. Untungnya,  sudah dapat bocoran; di pasar ini menawar harga adalah keharusan.

Jika pintar menawar, harga yang didapat bisa cukup jauh. Ambil contoh dompet seharga 15 dirham (sekitar Rp 65.000), bisa dapat di harga lima dirham (sekitar Rp 21.676).

Ada juga t-shirt seharga 30 dirham (sekitar Rp 130.060), dengan sedikit bercanda saat menawar bisa dilepas di harga 15 dirham (sekitar Rp 65.000).

"Menawar adalah seni, para pedagang justru senang jika kalian menawar, karena itu adalah bagian dari kebiasaan mereka saat berjualan," kata sopir  saat itu, Said Jamil, yang merupakan keturunan Pakistan.

Mirip seperti di Indonesia, tidak menawar tidak afdol.

Baca juga: Global Village, Keliling Dunia Sehari dan Theme Park Menawan di Dubai

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat