Museum Sangiran, Menguak Sejarah Perkembangan Peradaban Manusia
SRAGEN, - Museum bisa menjadi tujuan untuk berwisata sembari belajar sesuai minat.
Di Jawa Tengah, tepatnya di Kabupaten Sragen ada Museum Sangiran yang menyajikan berbagai pengetahuan tentang masa lalu, terutama soal fosil dan perkembangan manusia dari zaman ke zaman.
Museum Sangiran sendiri terdiri dari lima klaster, yakni Klaster Krikilan, Klaster Dayu, Klaster Bukuran, Klaster Ngebung, Museum Manyarejo.
Baca juga: Mahasiswa Asing Lestarikan Warisan Dunia di Situs Manusia Purba Sangiran
Minggu (1/12/2024), mengunjungi dua dari lima klaster tersebut, yakni Klaster Krikilan dan Klaster Ngebung. Letak antar klaster museum tersebut juga tidak terlalu jauh, bisa ditempuh dalam kisaran waktu 15 menit.
Tujuan pertama, di Klaster Krikilan. Museum ini bisa dibilang sebagai yang terbesar dibanding yang lain.
Lihat postingan ini di InstagramSebuah kiriman dibagikan oleh (@kompascom)
Untuk tiket masuk per pengunjung Rp 15.000. Karena letak lokasi parkir kendaraan dengan museum terhitung sekira satu kilometer, pengunjung bisa memanfaatkan armada wisata yang telah disediakan. Tarifnya, Rp 6.000 untuk sekali antar-jemput per penumpang.
Di Museum Manusia Purba Klaster Krikilan, yang berada di Desa Krikilan, Kecamatan Kalijambe Kabupaten Sragen, terdapat tiga ruang pamer.
Pengunjung akan disambut diorama aneka manusia dan hewan purba. Di ruang pamer pertama terdapat koleksi terkait kekayaan Situs Sangiran.
Baca juga: Siapa Penemu Situs Sangiran?
Selanjutnya, dia ruang pamer kedua, bertema Langkah-langkah Kemanusian dan ketiga, Masa Keemasan Homo Erectus.
Setelah puas melihat aneka koleksi di Museum Manusia Purba Klaster Krikilan, segeralah menuju ke Museum Sangiran Klaster Ngebung berjarak sekira tiga kilometer dari lokasi pertama.
Meski secara garis besar koleksi yang ditampilkan sama, tetapi terdapat perbedaan yang mendasar.
Di Klaster Ngebung, menonjolkan tokoh-tokoh yang berjasa dalam penelitian di Situs Sangiran. Tak hanya peneliti dari luar negeri, para tokoh lokal pun ditampilkan beserta peran mereka dalam penelitian.
Pengunjung Museum Manusia Purba Klaster Krikilan, Haryadi dari Kudus mengaku datang bersama keluarganya.
"Saya rasa ini museum yang unik, karena menampilkan kehidupan masa lampau, zaman manusia purba. Jadi saya ajak anak saya kesini agar bisa belajar tentang sejarah," ungkapnya.
Baca juga: Alasan Sangiran Jadi Situs Warisan Budaya Dunia UNESCO
Menurut Haryadi, Museum Sangiran harus menjadi rujukan untuk pembelajaran tentang sejarah manusia dan segala kehidupannya di zaman purba.
"Tentu masih banyak misteri tentang manusia purba dan kehidupannya, tapi Situs Sangiran ini sudah cukup mewakili tentang masa-masa tersebut," kata dia.
Terkini Lainnya
- Fakta Frontier Airlines yang Usir Khabib, Maskapai Paling Banyak Dikomplain di AS
- Desember-Januari, Waktu yang Pas untuk Nikmati Cerahnya Hong Kong
- Kasus Khabib Diusir dari Frontier Airlines, Ini 7 Alasan Penumpang Diturunkan dari Pesawat
- Khabib Nurmagomedov Diusir dari Pesawat Frontier, Duduk Dekat Pintu Darurat
- 10 Tempat Wisata di Garut, dari Pantai hingga Gunung
- Jam Buka dan Harga Tiket Masuk Monas Januari 2025
- 2 Hotel di Bali Masuk Daftar Hotel Terbaik di Dunia 2025 Versi Tripadvisor
- Indahnya Gemerlap Hong Kong Malam Hari di Victoria Harbour
- Boarding Pass Digital Diprediksi Akan Ditinggalkan mulai 2030
- Kyoto Berencana Naikkan Pajak Hotel hingga Rp 1 Juta per 2026
- Belcastro, Desa di Italia yang Larang Penduduknya Jatuh Sakit
- Cara ke Singkawang untuk Rayakan Imlek, Sekian Harga Tiketnya
- Ada Galeri Seni untuk Kembalikan Fokus di Inggris, Cocok untuk Meditasi
- Indonesia AirAsia Terbang dari Bali ke Darwin Australia per Maret 2025
- Rekomendasi 5 Tempat Wisata di Semarang untuk Rayakan Libur Imlek
- 6 Destinasi Wisata Mirip di Film Moana, Ada yang Versi Live Action
- 6 Rekomendasi Tempat Wisata di Jakarta untuk Libur Sekolah, Bermain Sambil Belajar
- Pajak Daerah Kota Batu Sektor Hotel, Restoran, dan Kafe Desember 2024 Diprediksi Capai Rp 25 Miliar
- 7 Taman untuk Piknik di Jakarta, Ada Area Bermain Anak dan Gratis
- 5 Wisata Waterpark di Batu, Rekomendasi Libur Nataru 2024