pesonadieng.com

8 Etika Saat Liburan di Jepang yang Harus Diikuti

Suasana di salah satu destinasi wisata populer Dotonburi di Osaka, Jepang, Senin (6/11/2023).
Lihat Foto

– Jepang dikenal dengan budayanya yang kaya dan aturan sosialnya yang sangat teratur.

Bagi wisatawan, memahami dan menghormati etika lokal adalah kunci untuk mendapatkan pengalaman yang menyenangkan dan menghindari kesalahpahaman.

Etika liburan di Jepang yang harus diikuti

Berikut ini adalah delapan panduan etika yang harus diikuti saat liburan di Jepang.

Baca juga: Dapat Dukungan Jepang, Menhub Berharap Proyek MRT Jakarta lancar dan Sesuai Target

1. Hormati tempat ibadah dan aset budaya

Dilansir dari laman Euronews, wisatawan diimbau untuk menjaga sikap hormat saat mengunjungi kuil dan tempat suci di Jepang.

Kuil Shinto Kanda-jinja yang berlokasi di Tokyo, Jepang.Dok. Japan Travel Kuil Shinto Kanda-jinja yang berlokasi di Tokyo, Jepang.

Jangan merusak atau meninggalkan grafiti pada bangunan bersejarah karena hal ini merupakan tindakan kriminal yang merugikan nilai budaya.

Selain itu, wisatawan disarankan untuk berpakaian sopan dan menjaga ketenangan saat berada di kuil sebagai bentuk penghormatan terhadap nilai spiritual tempat tersebut.

2. Etika di transportasi umum

 

Dilansir dari Tokyo Weekender, ada beberapa aturan penting yang harus diperhatikan di transportasi umum Jepang.

Penumpang menunggu di peron saat kereta peluru Kodama, atau layanan Shinkansen ke kota Nagoya tiba di stasiun Tokyo pada 17 April 2024. Seorang penumpang pada malam hari 16 April memberitahu pihak keamanan tentang ular berukuran 40 sentimeter di kereta antara Nagoya dan Tokyo, mengakibatkan penundaan selama 17 menit.AFP/RICHARD A BROOKS Penumpang menunggu di peron saat kereta peluru Kodama, atau layanan Shinkansen ke kota Nagoya tiba di stasiun Tokyo pada 17 April 2024. Seorang penumpang pada malam hari 16 April memberitahu pihak keamanan tentang ular berukuran 40 sentimeter di kereta antara Nagoya dan Tokyo, mengakibatkan penundaan selama 17 menit.

Jangan berbicara dengan suara keras, baik secara langsung maupun melalui telepon, karena hal ini dianggap mengganggu.

Hindari makan di dalam kereta atau bus, dan letakkan tas Anda di pangkuan atau di rak atas untuk menghemat ruang.

Baca juga: Kabar Rizky Ridho Diminati Klub Jepang, Carlos Pena Tetap Tenang

Selain itu, pastikan untuk memberikan kursi kepada orang lanjut usia, ibu hamil, atau penyandang disabilitas jika diperlukan.

3. Menghindari jangan makan sambil jalan

Dilansir dari laman Japan National Tourism Organization (JNTO), di Jepang, makan sambil berjalan dianggap tidak sopan karena dinilai kurang menghargai makanan.

Baca juga: Bank di Jepang Terapkan Sumpah Darah agar Pegawainya Tidak Mencuri Uang

Jika ingin menikmati makanan ringan, carilah tempat duduk atau area yang tenang. Praktik ini juga membantu menjaga kebersihan dan ketertiban ruang publik.

4. Melepas sepatu di tempat tertentu

Dilansir dari laman JNTO, wisatawan diharapkan untuk melepas sepatu saat masuk ke rumah, ryokan (penginapan tradisional), atau beberapa tempat umum lainnya.

Baca juga: Banyak Dijual di Jepang, Apa Manfaat Kulit Semangka bagi Manusia?

Biasanya disediakan sandal khusus untuk digunakan di dalam ruangan. Kebiasaan ini berasal dari budaya duduk atau tidur di lantai tatami, yang harus dijaga kebersihannya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat