pesonadieng.com

Kenalkan Geoheritage Bukit Menoreh Sebagai Wisata Alam Lewat Ajang Lari

Ratusan pelari dan pejalan kaki melintas perbukitan Menoreh di kalurahan Banjaroya, kapanewon Kalibawang, kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Lihat Foto

KULON PROGO, – Ratusan pelari dan pejalan kaki mengikuti Geoheritage Run & Walk di amphiteater Tonogoro, perbukitan Menoreh di kalurahan Banjaroya, kapanewon Kalibawang, kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Pada ajang dinamai Geoheritage Run & Walk ini, peserta start dan finish di Amphiteater Tonogoro.

Dinas Pariwisata (Dispar) DIY mengemas lari sebagai bagian dari Menoreh Harmony Festival - Jelajah Ruang Menoreh Geoheritage 2024.

Baca juga: Keliling Hamparan Persawahan di Menoreh View, Ini Harga Sewa Sepeda hingga ATV 

Di sana, dikenalkan geopark atau geoheritage yang memiliki keunikan geologi yang khas, di antaranya terletak di perbukitan Menoreh Kulon Progo. 

Keberadaannya jadi potensi pariwisata berbasis alam sebagai salah satu potensi wisata lokal, selain juga potensi budaya dan buatan. 

 
 
 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh (@kompascom)

“Jelajah Ruang Menoreh kita laksanakan untuk bisa kita menampilkan potensi-potensi yang dipunyai Kulon Progo khususnya kelurahan Banjaroya, di sini ada berbagai potensi wisata baik alam maupun buatan," kata Antarikso Trisno Bawono, kepala bidang pengembangan destinasi wisata Dinpar DIY, dikutip dari siaran tertulis kantor Kominfo Kulon Progo, Sabtu (7/12/2024).

Ia melanjutkan, wisata alamnya Kulon Progo yang jadi lokasi acara juga sangat indah, berupa bentang alam perbukitan menoreh. 

Baca juga: Wisata Gratis di Yogya, Indahnya Hamparan Sawah Berlatar Perbukitan Menoreh

Didanai Dana Istimewa, Dispar DIY bekerja sama dengan Pemkab Kulon Progo dan kelompok sadar wisata lokal dalam menggelar lomba lari. 

Lebih dari 700 peserta ikut lari dan jalan di sana. Event terbuka diikuti peserta lokal hingga dari luar negeri.

Pj Bupati Kulon Progo, Srie Nurkyatsiwi mengungkapkan bahwa ini merupakan salah satu strategi  pemerintah mengenalkan geoheritage yang dimiliki Kulon Progo.

Ratusan pelari dan pejalan kaki melintas perbukitan Menoreh di kalurahan Banjaroya, kapanewon Kalibawang, kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.DOKUMENTASI KOMINFO KP Ratusan pelari dan pejalan kaki melintas perbukitan Menoreh di kalurahan Banjaroya, kapanewon Kalibawang, kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Masyarakat perlu menjaga, memelihara, juga melestarikan keberadaan warisan geologi ini. Ke depan, geoheritage bisa menjadi salah satu destinasi pariwisata di Kulon Progo.

“Kita juga punya geoheritage untuk kita nguri-uri (merawat) bersama, ini salah satu strategi mengenalkan kepada masyarakat bahwa di bumi menoreh ini ada geoheritage, yang pastinya menjadi salah satu destinasi pariwisata di Kulon Progo”, kata Bupati.

Baca juga: Wisata Tandem Paralayang dari Bukit Menoreh Kulon Progo Ditargetkan Mulai 2025

Sementara itu, geoheritage di Kulon Progo, mulai dari puncak tebing kaldera purba Kendil di Suroloyo, Kapanewon Samigaluh, perbukitan asal struktur geologi Widosari di Samigaluh, dan formasi Nanggulan Eosen di Kalibawang.

Kemudian, Goa Kiskendo di Girimulyo dan Mangan di Kliripan di Kokap. Beberapa di antaranya kini berkembang jadi kawasan wisata panorama alam.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat