pesonadieng.com

Wisata Medis Ternyata Timbulkan Masalah bagi Maskapai Penerbangan

Ilustrasi kabin pesawat. Ilustrasi lorong kabin pesawat.
Lihat Foto

– Wisata medis makin populer dengan banyaknya pelancong yang mencari layanan kesehatan atau kosmetik murah di luar negeri.

Namun, tren ini ternyata juga membawa dampak negatif, terutama bagi maskapai penerbangan.

Komplikasi pasca-operasi yang dialami penumpang kerap memicu keadaan darurat medis di udara yang dapat menimbulkan risiko serius bagi penumpang dan kru.

Baca juga: KEK Sanur Kenalkan Potensi Wisata Medis di Indonesia

Masalah yang ditimbulkan wisata medis di pesawat

Dilansir dari The Independent, meningkatnya wisata medis, khususnya prosedur kosmetik, telah menambah beban bagi industri penerbangan.

Operasi plastik, seperti veneer gigi, transplantasi rambut, dan pengencangan perut, menjadi masalah besar pada penerbangan, terutama dari dan menuju Turki yang terkenal sebagai destinasi populer untuk prosedur medis dengan biaya lebih rendah.

 
 
 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh (@kompascom)

Di antara 94 persen peningkatan jumlah pasien yang membutuhkan perawatan rumah sakit setelah menjalani prosedur kosmetik di luar negeri, lebih dari tiga perempatnya berasal dari Turki.

Laporan menyebutkan bahwa maskapai penerbangan menghadapi keadaan darurat medis di dalam pesawat, seperti pengalihan penerbangan, dan bahkan ada risiko kematian penumpang akibat komplikasi pasca-operasi.

Risiko kesehatan pasca-operasi kosmetik

Menurut Travel Health Pro (NaTHNaC) dari Badan Keamanan Kesehatan Inggris, wisata medis berisiko tinggi, terutama untuk prosedur kosmetik yang dapat menimbulkan komplikasi.

Beberapa prosedur bedah yang dilakukan di luar negeri dapat menyebabkan infeksi atau paparan virus yang ditularkan melalui darah.

Selain itu, risiko trombosis vena dalam meningkat saat melakukan perjalanan udara jarak jauh setelah operasi, berpotensi mengancam nyawa jika tidak ditangani dengan cepat.

Baca juga: Wisata Medis ke Jepang Unggulkan Deteksi Penyakit Kanker dan Jantung

Berdasarkan perkiraan Kantor Statistik Nasional Inggris, sekitar 348.000 orang melakukan perjalanan ke luar negeri untuk tujuan medis pada tahun 2022.

Ini menunjukkan tren pertumbuhan yang signifikan dalam pariwisata medis, yang sejalan dengan peningkatan kemampuan bepergian serta harga tiket pesawat yang semakin terjangkau.

Langkah maskapai penerbangan mengatasi masalah ini

Beberapa maskapai penerbangan, seperti Wizz Air, mulai menyesuaikan kebijakan mereka untuk mengatasi potensi bahaya yang ditimbulkan wisata medis.

Maskapai ini, yang mengoperasikan penerbangan antara Inggris dan Turki, menyatakan bahwa keselamatan penumpang dan kru adalah prioritas utama.

Petugas keamanan bandara memeriksa salah satu pwnumpang sebelum melakukan check in di Bandara Soekarno Hatta, Jumat (4/4/2014).Yohanes Debrito Neonnub Petugas keamanan bandara memeriksa salah satu pwnumpang sebelum melakukan check in di Bandara Soekarno Hatta, Jumat (4/4/2014).

Wizz Air sekarang mewajibkan penumpang untuk melakukan check-in manual sebelum keberangkatan dari Istanbul dan Antalya untuk memastikan mereka dalam kondisi sehat untuk terbang.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat