Musim Hujan, Sebaiknya Mendaki Tektok atau Camping di Gunung?
- Hindari mendaki dan berkemah (camping) di puncak gunung selama musim hujan.
Hal itu disarankan oleh Putra Triya Atmaja dari Asosiasi Pemandu Gunung Indonesia (APGI) Soloraya.
Putra lebih menyarankan para pendaki untuk melakukan pendakian tektok, dibandingkan menginap atau berkemah di gunung.
"Kalau ingin naik gunung selama musim penghujan, saya sarankan tektok saja dan lihat dulu gunungnya," ujar Putra ketika dihubungi pada Selasa (10/12/2024).
Baca juga: Jangan Mendaki Tektok ke Gunung Slamet Saat Musim Hujan, Ini Alasannya
Pendakian tektok adalah jenis mendaki gunung yang dilakukan dalam satu hari tanpa menginap (camping).
Sebab, menurut dia, mendaki dan menginap di gunung saat musim hujan tidak efektif karena cuaca hujan terus menerus.
Hujan deras akan menutup pemandangan (view) yang ingin dilihat dari puncak gunung, sekaligus meningkatkan risiko tersambar petir.
"Risikonya tinggi. Pasti ada petir, terus suhu dinginnya lebih minus dan ada kabut juga. Kita enggak bisa melihat pemandangan. Bisa banjir atau longsor," kata Putra.
Baca juga: 10 Hal yang Harus Diketahui Sebelum Mendaki Gunung Demi Keselamatan
Jika ingin melakukan pendakian tektok, Putra menyarankan untuk mendaki gunung-gunung dengan ketinggian di bawah 3.000 meter di atas permukaan laut (mdpl).
"Kalau ketinggian gunung 3.000 ke atas itu tidak memungkinkan untuk tektok," ujar dia.
Sementara untuk pendaki pemula, ia tidak menyarankan mendaki di musim hujan walaupun mendaki tektok (seharian).
"Berhenti (ditunda) dulu aja naik gunungnya. Menunggu musim kemarau," kata Putra.
Beberapa rekomendasi gunung untuk mendaki tektok di Jawa Tengah adalah Gunung Prau, Gunung Ungaran, dan Gunung Andong.
Baca juga: Pendakian Gunung Salak Ditutup mulai 7 Desember 2024
Terkini Lainnya
- Fakta Frontier Airlines yang Usir Khabib, Maskapai Paling Banyak Dikomplain di AS
- Desember-Januari, Waktu yang Pas untuk Nikmati Cerahnya Hong Kong
- Kasus Khabib Diusir dari Frontier Airlines, Ini 7 Alasan Penumpang Diturunkan dari Pesawat
- Khabib Nurmagomedov Diusir dari Pesawat Frontier, Duduk Dekat Pintu Darurat
- 10 Tempat Wisata di Garut, dari Pantai hingga Gunung
- Jam Buka dan Harga Tiket Masuk Monas Januari 2025
- 2 Hotel di Bali Masuk Daftar Hotel Terbaik di Dunia 2025 Versi Tripadvisor
- Indahnya Gemerlap Hong Kong Malam Hari di Victoria Harbour
- Boarding Pass Digital Diprediksi Akan Ditinggalkan mulai 2030
- Kyoto Berencana Naikkan Pajak Hotel hingga Rp 1 Juta per 2026
- Belcastro, Desa di Italia yang Larang Penduduknya Jatuh Sakit
- Cara ke Singkawang untuk Rayakan Imlek, Sekian Harga Tiketnya
- Ada Galeri Seni untuk Kembalikan Fokus di Inggris, Cocok untuk Meditasi
- Indonesia AirAsia Terbang dari Bali ke Darwin Australia per Maret 2025
- Rekomendasi 5 Tempat Wisata di Semarang untuk Rayakan Libur Imlek
- Apakah Aman Mendaki Gunung Saat Musim Hujan?
- Lokasi Watu Talang di Gunung Penanggungan, Awas Bisa jadi Sungai Deras yang Berbahaya
- Pokemon Festival 2024: Lokasi, Jam Buka, Harga Tiket, dan Aktivitas
- Cara Berkunjung ke Pokemon Festival 2024, Masuknya Gratis
- 5 Wisata Menarik di Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan, Apa Saja?