Ini 4 Persiapan Mendaki Saat Musim Hujan yang Wajib Diikuti
- Boleh saja mendaki gunung saat musim hujan, tetapi wajib menyiapkan hal-hal ini secara matang.
Salah satu saran mendaki gunung saat musim hujan adalah tidak memilih gunung dengan ketinggian di atas 3.000 meter di atas permukaan laut (mdpl).
Hal itu disampaikan oleh Putra Triya Atmaja dari Asosiasi Pemandu Gunung Indonesia (APGI) Soloraya saat dihubungi pada Selasa (10/12/2024).
"Kalau saran saya, selama musim penghujan, kalau teman-teman pendaki ingin naik gunung, mending tektok saja dan lihat gunungnya," ujar Putra.
"Kalau saran saya, selama musim penghujan, kalau teman-teman pendaki ingin naik gunung, mending tektok saja dan lihat gunungnya," sambung dia.
Putra juga mengimbau para pendaki menyiapkan perlengkapan ekstra selama musim hujan, seperti berikut ini.
Baca juga: Musim Hujan, Sebaiknya Mendaki Tektok atau Camping di Gunung?
1. Cek ramalan cuaca
Periksa dulu prediksi cuaca sebelum menentukan tanggal pendakian.
Hal ini bisa dilakukan lewat aplikasi Mountain Forecast.
"Bisa dilihat mau naiknya itu hari apa, tanggal berapa, nanti kelihatan hujannya di jam berapa, intensitas hujannya itu lebat atau sedang, terus anginnya kecepatannya berapa, suhunya berapa," jelas Putra.
"Bisa dilihat mau naiknya itu hari apa, tanggal berapa, nanti kelihatan hujannya di jam berapa, intensitas hujannya itu lebat atau sedang, terus anginnya kecepatannya berapa, suhunya berapa," lanjut dia.
Baca juga: Apakah Aman Mendaki Gunung Saat Musim Hujan?
2. Bawa jas hujan
Tetap gunakan pakaian aman (safety) ketika mendaki gunung selama musim hujan.
Selanjutnya, bawa jas hujan untuk melindungi diri dari hujan.
Baca juga: Pendakian Gunung Semeru Direncanakan Dibuka Kembali
Sesuaikan kondisi cuaca dengan penggunaan jas hujan.
Pakai jas hujan ketika rintik hujan mulai turun.
Terkini Lainnya
- Fakta Frontier Airlines yang Usir Khabib, Maskapai Paling Banyak Dikomplain di AS
- Desember-Januari, Waktu yang Pas untuk Nikmati Cerahnya Hong Kong
- Kasus Khabib Diusir dari Frontier Airlines, Ini 7 Alasan Penumpang Diturunkan dari Pesawat
- Khabib Nurmagomedov Diusir dari Pesawat Frontier, Duduk Dekat Pintu Darurat
- 10 Tempat Wisata di Garut, dari Pantai hingga Gunung
- Jam Buka dan Harga Tiket Masuk Monas Januari 2025
- 2 Hotel di Bali Masuk Daftar Hotel Terbaik di Dunia 2025 Versi Tripadvisor
- Indahnya Gemerlap Hong Kong Malam Hari di Victoria Harbour
- Boarding Pass Digital Diprediksi Akan Ditinggalkan mulai 2030
- Kyoto Berencana Naikkan Pajak Hotel hingga Rp 1 Juta per 2026
- Belcastro, Desa di Italia yang Larang Penduduknya Jatuh Sakit
- Cara ke Singkawang untuk Rayakan Imlek, Sekian Harga Tiketnya
- Ada Galeri Seni untuk Kembalikan Fokus di Inggris, Cocok untuk Meditasi
- Indonesia AirAsia Terbang dari Bali ke Darwin Australia per Maret 2025
- Rekomendasi 5 Tempat Wisata di Semarang untuk Rayakan Libur Imlek
- Imbas Pohon Tumbang, Monkey Forest Ubud Tutup hingga 12 Desember 2024
- Pohon Tumbang di Monkey Forest Ubud Makan Korban, Wisatawan Diimbau Waspada Saat Cuaca Buruk
- Promo 12.12, Ada Diskon Tiket Kereta Api 20 Persen
- RedDoorz Berencana Tambah 150 Mitra Properti Baru di Jawa Timur
- 16 Wisata Keluarga di Bandung Saat Nataru, Seru untuk Semua Usia