Tarif Mendaki Gunung Fuji Akan Naik Dua Kali Lipat
– Para pendaki yang berencana menaklukkan Gunung Fuji harus bersiap dengan kenaikan tarif pendakian yang signifikan.
Prefektur Shizuoka dan Yamanashi, dua prefektur yang mengelola akses ke gunung ikonik Jepang tersebut, sedang merancang aturan baru yang akan menaikkan biaya pendakian hingga dua kali lipat.
Kebijakan ini diharapkan mulai berlaku pada musim panas tahun 2025.
Baca juga: Gunung Fuji Batal Punya KA, Jepang Lebih Pilih Trem Tanpa Rel
Kenaikan Tarif Pendakian
Dilansir dari laman SoraNews24, rencana kenaikan tarif pendakian Gunung Fuji muncul dalam rapat Dewan Warisan Budaya Dunia Gunung Fuji.
Jika sebelumnya Prefektur Yamanashi mengenakan biaya pendakian wajib sebesar 2.000 yen atau sekitar Rp 209.414 untuk Jalur Yoshida, tarif baru yang diusulkan adalah 4.000 yen atau sekitar Rp 418.828 per pendaki.
Prefektur Shizuoka, yang mengelola tiga jalur pendakian lainnya (Subashiri, Gotemba, dan Fujinomiya), juga berencana memberlakukan tarif serupa.
Tarif ini tidak hanya berlaku untuk wisatawan domestik, tetapi juga wisatawan internasional.
Meskipun bagi turis asing kenaikan ini mungkin tidak terlalu terasa karena nilai yen yang sedang melemah, dampaknya cukup signifikan bagi pendaki lokal yang menghadapi kenaikan biaya hidup akibat inflasi.
Baca juga: 5 Lokasi Terbaik Menikmati Pemandangan Gunung Fuji
Pembatasan Waktu Pendakian
Selain kenaikan tarif, aturan baru juga mencakup pembatasan waktu pendakian.
Prefektur Yamanashi telah melarang pendakian pada malam hari, antara pukul 16.00 sore hingga 03.00 pagi, kecuali bagi mereka yang telah memesan tempat di pondok gunung.
Kebijakan ini bertujuan untuk mengurangi praktik “bullet climbing” (panjat tebing peluru), yakni pendakian malam hari untuk mengejar matahari terbit tanpa menginap di gunung.
Prefektur Shizuoka berencana menerapkan pembatasan serupa dan bahkan mengusulkan waktu penutupan jalur lebih awal, yakni pukul 14.00 siang.
Baca juga: Sempat Terlambat, Salju di Puncak Gunung Fuji Akhirnya Muncul
Alasan Kenaikan Tarif
Dilansir dari SBS, tarif pendakian yang lebih tinggi sebagian besar akan digunakan untuk manajemen dan administrasi sistem pengumpulan biaya.
Dari 4.000 yen atau sekitar Rp 418.828 yang dikenakan, sekitar 3.000 yen atau sekitar Rp 314.121 akan dialokasikan untuk operasional sistem ini, sedangkan hanya 1.000 yen atau sekitar Rp 104.707 yang akan digunakan untuk proyek konservasi dan pelestarian Gunung Fuji.
Baca juga: Gerbang Pengendali Kerumunan Dipasang di Gunung Fuji, Cegah Kepadatan Pengunjung
Dampak dan Harapan
Kenaikan tarif ini diharapkan dapat mengurangi jumlah pendaki dan menjaga kelestarian Gunung Fuji sebagai Situs Warisan Dunia.
Namun, ada kekhawatiran bahwa biaya yang tinggi akan membebani wisatawan lokal.
Bagi wisatawan internasional, kenaikan tarif ini mungkin dianggap kecil dibandingkan biaya lain seperti tiket pesawat dan akomodasi.
Rancangan aturan ini dijadwalkan akan diserahkan pada pertemuan reguler Februari 2025 dan mulai diterapkan pada musim pendakian musim panas tahun yang sama.
Dengan kebijakan ini, pemerintah berharap dapat melindungi Gunung Fuji dari kerusakan lingkungan akibat volume pendakian yang terlalu tinggi.
Baca juga: Syarat Mendaki Gunung Fuji di Jepang Tahun 2024, Bayar Rp 206.000
Terkini Lainnya
- Fakta Frontier Airlines yang Usir Khabib, Maskapai Paling Banyak Dikomplain di AS
- Desember-Januari, Waktu yang Pas untuk Nikmati Cerahnya Hong Kong
- Kasus Khabib Diusir dari Frontier Airlines, Ini 7 Alasan Penumpang Diturunkan dari Pesawat
- Khabib Nurmagomedov Diusir dari Pesawat Frontier, Duduk Dekat Pintu Darurat
- 10 Tempat Wisata di Garut, dari Pantai hingga Gunung
- Jam Buka dan Harga Tiket Masuk Monas Januari 2025
- 2 Hotel di Bali Masuk Daftar Hotel Terbaik di Dunia 2025 Versi Tripadvisor
- Indahnya Gemerlap Hong Kong Malam Hari di Victoria Harbour
- Boarding Pass Digital Diprediksi Akan Ditinggalkan mulai 2030
- Kyoto Berencana Naikkan Pajak Hotel hingga Rp 1 Juta per 2026
- Belcastro, Desa di Italia yang Larang Penduduknya Jatuh Sakit
- Cara ke Singkawang untuk Rayakan Imlek, Sekian Harga Tiketnya
- Ada Galeri Seni untuk Kembalikan Fokus di Inggris, Cocok untuk Meditasi
- Indonesia AirAsia Terbang dari Bali ke Darwin Australia per Maret 2025
- Rekomendasi 5 Tempat Wisata di Semarang untuk Rayakan Libur Imlek
- Tips Liburan Musim Dingin di Luar Negeri
- 5 Etika Penting Saat Kursi Tengah Kosong di Pesawat
- Japan Airlines Luncurkan Layanan Kirim Bagasi ke Hotel di Tokyo
- DAMRI Luncurkan 90 Unit Mobil Listrik pada Tahun 2024
- Gojek Beri Promo Libur Akhir Tahun 2024, Dorong Pergerakan Wisatawan