Tembus 10 Juta Wisatawan pada 2024, Pajak Wisata di Kota Batu Sumbang Rp 125 Miliar
BATU, - Pajak Barang dan Jasa Tertentu (PBJT) yang diterima Pemkot Batu dari sektor pariwisata sepanjang tahun 2024 senilai Rp 125,2 miliar. PBJT itu terdiri dari Jasa Perhotelan Rp 46,4 miliar, Makanan dan/ atau Minuman Rp 39,3 miliar, serta Jasa Kesenian dan Hiburan Rp 39,5 miliar.
Pj Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai mengatakan, pajak tersebut dibayarkan oleh konsumen akhir atas konsumsi barang dan/atau jasa tertentu. PBJT itu terhitung hingga 27 Desember 2024 lalu.
"Seperti kita ketahui bersama bahwa Kota Batu ini memiliki keunggulan sebagai destinasi favorit pariwisata di Jawa Timur, sudah barang tentu salah satu penyumbang pendapatan pajak terbesar berasal dari sektor tersebut," kata Aries, Kamis (2/1/2025).
Baca juga: Libur Nataru, Desa Wisata di Kota Batu Catat Peningkatan Kunjungan Wisatawan
Untuk angka kunjungan wisatawan di Kota Batu selama libur Nataru yakni 21 Desember 2024 hingga 1 Januari 2025 menembus angka 217.275 jiwa di 12 destinasi wisata.
Sedangkan, angka kunjungan wisatawan di Kota Batu sepanjang tahun 2024 ini sebesar 10.737.865. Yakni, terdiri dari sejumlah 10.718.403 wisatawan domestik, dan 19.462 wisatawan asing.
Lihat postingan ini di InstagramSebuah kiriman dibagikan oleh (@kompascom)
"Dengan rata-rata pengeluaran wisatawan sebesar Rp 1,9 juta per hari dan rata-rata lama stay wisatawan itu 2,1 hari," katanya.
Dikatakannya, bahwa angka kunjungan itu belum rampung direkapitulasi oleh Dinas Pariwisata Kota Batu. Pihaknya optimis bahwa kunjungan wisatawan ke Kota Batu selama tahun 2024 sesuai target yakni 12 juta jiwa.
Baca juga: Pengelola Kebun Binatang di Kota Batu Keberatan PPN 12 Persen
"Mudah-mudahan, kalau pun tidak itu kan target, sudah berusaha maksimal, di tahun 2023 kita sudah mencapai target, ada 10 juta wisatawan," katanya.
Untuk meningkatkan kunjungan wisatawan pada tahun 2025 ini, Pemkot Batu akan membenahi sarana prasarana yang ada terutama pedestrian. Ada tiga lokasi yakni di Jalan Trunojoyo, Jalan Sultan Agung dan Jalan Ir Soekarno.
"Pedestrian jalan kita berharap ada beberapa ruas diselesaikan, supaya wisatawan bisa berjalan atau berlari, kita perbanyak lokasi pedestrian jalan, supaya wisatawan bisa menikmati, sehat dapat, lingkungan dapat, 2025 semoga berlanjut, memang tidak banyak, karena keterbatasan anggaran," katanya.
Terkini Lainnya
- Fakta Frontier Airlines yang Usir Khabib, Maskapai Paling Banyak Dikomplain di AS
- Desember-Januari, Waktu yang Pas untuk Nikmati Cerahnya Hong Kong
- Kasus Khabib Diusir dari Frontier Airlines, Ini 7 Alasan Penumpang Diturunkan dari Pesawat
- Khabib Nurmagomedov Diusir dari Pesawat Frontier, Duduk Dekat Pintu Darurat
- 10 Tempat Wisata di Garut, dari Pantai hingga Gunung
- Jam Buka dan Harga Tiket Masuk Monas Januari 2025
- 2 Hotel di Bali Masuk Daftar Hotel Terbaik di Dunia 2025 Versi Tripadvisor
- Indahnya Gemerlap Hong Kong Malam Hari di Victoria Harbour
- Boarding Pass Digital Diprediksi Akan Ditinggalkan mulai 2030
- Kyoto Berencana Naikkan Pajak Hotel hingga Rp 1 Juta per 2026
- Belcastro, Desa di Italia yang Larang Penduduknya Jatuh Sakit
- Cara ke Singkawang untuk Rayakan Imlek, Sekian Harga Tiketnya
- Ada Galeri Seni untuk Kembalikan Fokus di Inggris, Cocok untuk Meditasi
- Indonesia AirAsia Terbang dari Bali ke Darwin Australia per Maret 2025
- Rekomendasi 5 Tempat Wisata di Semarang untuk Rayakan Libur Imlek
- Daftar Maskapai Penerbangan di Terminal 1 Bandara Soekarno-Hatta
- Daftar Tanggal Merah dan Cuti Bersama 2025 Berdasarkan SKB 3 Menteri
- 7 Ide Liburan di Bandung, Manfaatkan Tanggal Merah Januari 2025
- Pantai Dewaruci, Wisata Purworejo Paling Ramai Saat Libur Nataru
- 6 Transportasi Umum yang Berhenti Beroperasi per 2025, Ada Trans Metro Dewata