Benarkah Tidak Boleh Menyapu saat Imlek?
- Menurut kalender Masehi, perayaan Tahun Baru Imlek 2576 Kongzili jatuh pada tanggal 29 Januari 2025.
Biasanya, masyarakat Tionghoa akan merayakan Imlek dengan melakukan kegiatan kebaikan dan mempererat hubungan antar sesama.
"Saat Imlek, kami bertemu dengan sesama keluarga atau orang yang merayakan, Anak-anak berkunjung ke rumah orang tua, saling memberi hadiah, dan ngasih angpau," karya Ketua Umum Niciren Indonesia (NSI) Suhadi Sendjaja, dikutip dari (20/1/2023).
Baca juga:
- Perayaan Imlek di Kelenteng Kwan Tie Miau Pangkalpinang, Ada Pertunjukan Barongsai dan Naga
- 6 Tradisi Imlek di China, dari Hias Rumah hingga Makan Malam
Suhadi menuturkan, bahwa pada dasarnya perayaan Tahun Baru Imlek bukanlah perayaan keagamaan, melainkan perayaan yang biasanya diperingati oleh seluruh keturunan Tionghoa atau yang memegang tradisi Chinese, apa pun agamanya.
Ia menjelaskan, diksi Imlek berasal dari dua suku kata, yakni Im yang berarti bulan, dan lek yang berarti penanggalan. Sehingga, makna Imlek merujuk pada penanggalan bulan atau kalender lunar.
Lihat postingan ini di InstagramSebuah kiriman dibagikan oleh Kompas Travel (@kompas.travel)
Saat perayaan Tahun Baru Imlek, biasanya identik dengan pemasangan dekorasi berwarna merah, memberi angpao, menampilkan pertunjukkan barongsai, hingga menyantap kue keranjang.
Namun, di samping itu ada pula beberapa asumsi berupa pantangan yang dihindari saat Tahun Baru Imlek, salah satu yang umum yaitu adanya larangan menyapu saat Tahun Baru Imlek. Benarkah demikian?
Baca juga: 15 Pantangan Imlek yang Dipercaya Bawa Nasib Buruk, Pakai Baju Hitam
Benarkah tidak boleh menyapu saat Imlek?
Seperti diberitakan (20/1/2024), Suhadi menilai bahwa asumsi pantangan menyapu saat perayaan Imlek ini muncul dengan tujuan agar seseorang melakukan kegiatan bersih-bersih sebelum perayaan Imlek.
"Artinya, pada 1 Imlek (hari pertama Imlek) itu sudah bersih, karena sudah perayaan, kita bergembira ria, dan saling bersuka cita," terangnya.
Asumsi adanya hal buruk yang akan terjadi apabila seseorang melanggar pantangan tersebut menurutnya merupakan sebuah pemikiran yang tidak proporsional.
"Kalau (lantai) kotor, ya disapu, enggak ada masalah, jangan mengarah ke takhayul," ujarnya.
Baca juga:
Terkini Lainnya
- Fakta Frontier Airlines yang Usir Khabib, Maskapai Paling Banyak Dikomplain di AS
- Desember-Januari, Waktu yang Pas untuk Nikmati Cerahnya Hong Kong
- Kasus Khabib Diusir dari Frontier Airlines, Ini 7 Alasan Penumpang Diturunkan dari Pesawat
- Khabib Nurmagomedov Diusir dari Pesawat Frontier, Duduk Dekat Pintu Darurat
- 10 Tempat Wisata di Garut, dari Pantai hingga Gunung
- Jam Buka dan Harga Tiket Masuk Monas Januari 2025
- 2 Hotel di Bali Masuk Daftar Hotel Terbaik di Dunia 2025 Versi Tripadvisor
- Indahnya Gemerlap Hong Kong Malam Hari di Victoria Harbour
- Boarding Pass Digital Diprediksi Akan Ditinggalkan mulai 2030
- Kyoto Berencana Naikkan Pajak Hotel hingga Rp 1 Juta per 2026
- Belcastro, Desa di Italia yang Larang Penduduknya Jatuh Sakit
- Cara ke Singkawang untuk Rayakan Imlek, Sekian Harga Tiketnya
- Ada Galeri Seni untuk Kembalikan Fokus di Inggris, Cocok untuk Meditasi
- Indonesia AirAsia Terbang dari Bali ke Darwin Australia per Maret 2025
- Rekomendasi 5 Tempat Wisata di Semarang untuk Rayakan Libur Imlek
- Kunjungan Wisata Kaldera Tengger Tutup 27-28 Januari 2025
- Kenapa Bus Trans Metro Dewata di Bali Berhenti Beroperasi?
- 11.015 Wisatawan Kunjungi Desa Wisata Seribu Air Terjun Labuan Bajo pada 2024
- Berapa Harga Tiket Pesawat yang Terbang pada 2025 dan Tiba Tahun 2024?
- Hidupkan Suasana Tempo Dulu, Batavia PIK Sukses Hadirkan Euforia Tahun Baru Penuh Kesan