Nuansa Kerajaan Masa Lalu di Padukuhan Wotawati Gunungkidul
- Padukuhan Wotawati di Desa Pucung, Kecamatan atau Kepanewon Girisubo, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), memang unik.
Keunikan yang sudah lama melekat di permukiman ini adalah, lokasinya yang berada di lembah Bengawan Solo Purba.
Dengan begitu saat kita berada di Padukuhan Wotawati rasanya seperti diapit dua bukit yang memanjang.
Baca juga: Rute ke Padukuhan Wotawati dari Pantai Sadeng, Permukiman di Dasar Bengawan Solo Purba
Hal itulah yang membuat matahari bersinar lebih singkat karena terhalang oleh perbukitan di timur dan barat permukiman.
Lihat postingan ini di InstagramSebuah kiriman dibagikan oleh (@kompascom)
"Tergantung bulan apa. Kalau sekarang (Desember 2024) biasanya matahari mulai keluar jam 8 pagi dan jam 4 sore sudah ketutup bukit," kata Kepala Dukuh Wotawati bernama Robby Sugihastanto kepada , Selasa (17/12/2024).
Nuansa kerajaan masa lalu di Padukuhan Wotawati
Saat berkunjung, pembangunan tengah dilakukan di Padukuhan Wotawati. Salah satu yang paling terlihat adalah pembangunan pagar.
Baca juga: Malam Pergantian Tahun, 10.000 Wisatawan Kunjungi Gunungkidul
Pagar yang dibangun terlihat unik, semacam pagar dari batu bata berwarna oranye, sehingga suasananya seperti kerajaan masa lalu.
Menurut Robby, pembangunan itu dilakukan oleh pihak provinsi melalui dana keistimewaan yang nantinya akan ada dua tahap.
Pembangunan tahap pertama adalah pembangunan pagar dan fasilitas, seperti joglo, dan pembangunan tahap kedua adalah infrastruktur jalan.
Padukuhan Wotawati belum buka untuk wisata
Namun, Robby mengatakan bahwa saat ini pembangunan masih belum selesai, sehingga belum siap dikunjungi wisatawan.
"Untuk wisata kita belum buka karena belum siap, masih dibangun. Nanti takutnya sudah datang malah kecewa," ujar Robby.
Ia pun mengimbau wisatawan untuk menunda kunjungannya ke Padukuhan Wotawati jika ingin berwisata.
Baca juga: Wisata Pantai di Gunungkidul Sudah Bisa Pakai E-Ticketing
Robby memperkirakan bahwa pariwisata di Padukuhan Wotawati baru akan bisa dimulai pada tahun 2026.
Terkini Lainnya
- Fakta Frontier Airlines yang Usir Khabib, Maskapai Paling Banyak Dikomplain di AS
- Desember-Januari, Waktu yang Pas untuk Nikmati Cerahnya Hong Kong
- Kasus Khabib Diusir dari Frontier Airlines, Ini 7 Alasan Penumpang Diturunkan dari Pesawat
- Khabib Nurmagomedov Diusir dari Pesawat Frontier, Duduk Dekat Pintu Darurat
- 10 Tempat Wisata di Garut, dari Pantai hingga Gunung
- Jam Buka dan Harga Tiket Masuk Monas Januari 2025
- 2 Hotel di Bali Masuk Daftar Hotel Terbaik di Dunia 2025 Versi Tripadvisor
- Indahnya Gemerlap Hong Kong Malam Hari di Victoria Harbour
- Boarding Pass Digital Diprediksi Akan Ditinggalkan mulai 2030
- Kyoto Berencana Naikkan Pajak Hotel hingga Rp 1 Juta per 2026
- Belcastro, Desa di Italia yang Larang Penduduknya Jatuh Sakit
- Cara ke Singkawang untuk Rayakan Imlek, Sekian Harga Tiketnya
- Ada Galeri Seni untuk Kembalikan Fokus di Inggris, Cocok untuk Meditasi
- Indonesia AirAsia Terbang dari Bali ke Darwin Australia per Maret 2025
- Rekomendasi 5 Tempat Wisata di Semarang untuk Rayakan Libur Imlek
- Tren Sewa Teman Mendaki di China, Laris Manis Saat Musim Pendakian
- Air Mancur Trevi di Italia Buka Lagi Usai Renovasi, Sambut Tahun Yubileum Suci 2025
- Destinasi Wisata Paling Banyak Dicari di Google 2024, Turkiye Juara
- Tempat Relokasi Pedagang Teras Malioboro 2, Ada Sentuhan Nuansa Indische dan Tionghoa
- Lonjakan Arus Balik Penumpang Kereta Periode Nataru Berlangsung Minggu, 5 Januari 2025