Panduan Menghadapi Kebakaran Hutan, Seperti di Los Angeles
- Kebakaran hebat yang melanda Los Ageles, Amerika Serikat pada Rabu (8/1/2024), bisa jadi menimpa Anda.
Kebakaran hutan memang adalah bencana yang mematikan. Namun dengan memahami bagaimana menghadapi situasi tersebut, kita dapat meningkatkan peluang bertahan hidup atau bahkan menghindari ancaman ini sepenuhnya.
Jon Heggie, seorang kepala divisi di California Department of Forestry and Fire Protection (CAL FIRE), memiliki pengalaman langsung menghadapi kebakaran hutan.
Baca juga: Kebakaran Los Angeles Pukul Industri Film hingga Pariwisata
“Energi yang dirasakan dalam kebakaran skala besar adalah beban sensorik yang luar biasa,” kata dia dilansir dari CNN Travel.
Ia melanjutkan, seseorang dapat merasakan panas radiasi menembus tubuh, asap yang mengaburkan penglihatan, dan suara pohon-pohon yang terbakar hingga mengguncang tanah.
Panduan menghadapi kebakaran hutan
Berdasarkan pengalaman Heggie dan para ahli lainnya, berikut adalah beberapa langkah penting yang dapat diambil untuk menghadapi kebakaran hutan.
Sebelum perjalanan
Bagi wisatawan yang mengunjungi daerah rawan kebakaran hutan, penting untuk tetap waspada dan memahami risiko:
Lihat postingan ini di InstagramSebuah kiriman dibagikan oleh (@kompascom)
Pantau situasi
Ikuti berita lokal dan perhatikan lingkungan sekitar Anda. Jika berada di daerah rawan kebakaran, situasi dapat berubah dengan cepat.
Waspadai peringatan bahaya
Nick Mott, penulis buku This Is Wildfire, menyarankan untuk memperhatikan peringatan “red flag”, yaitu kondisi cuaca seperti panas ekstrem dan angin kencang yang meningkatkan risiko kebakaran.
Ketahui jalur evakuasi
Miliki rencana pelarian dan jalur alternatif jika rute utama tidak dapat digunakan. Jangan hanya mengandalkan Google Maps; bawa peta fisik untuk berjaga-jaga jika layanan terputus.
Baca juga: Kebakaran Los Angeles, Produksi Film Terhambat dan Universal Studios Tutup Sementara
Bawa perlengkapan darurat
Sediakan air, makanan, pakaian, masker N-95, serta radio bertenaga baterai untuk berjaga-jaga jika terjebak dalam situasi darurat.
Terkini Lainnya
- Boarding Pass Digital Diprediksi Akan Ditinggalkan mulai 2030
- Kyoto Berencana Naikkan Pajak Hotel hingga Rp 1 Juta per 2026
- Belcastro, Desa di Italia yang Larang Penduduknya Jatuh Sakit
- Cara ke Singkawang untuk Rayakan Imlek, Sekian Harga Tiketnya
- Ada Galeri Seni untuk Kembalikan Fokus di Inggris, Cocok untuk Meditasi
- Indonesia AirAsia Terbang dari Bali ke Darwin Australia per Maret 2025
- Rekomendasi 5 Tempat Wisata di Semarang untuk Rayakan Libur Imlek
- Bali Masuk Daftar Destinasi Terbaik di Dunia 2025 Versi Tripadvisor
- Harga dan Aktivitas di Demaji Melon Garden, Surga Petik Melon di Purworejo
- Panduan Petik Melon di Demaji Melon Garden untuk Pemula
- Demaji Melon Garden, Wisata Baru yang Seru untuk Keluarga di Purworejo
- 3 Pilihan Penginapan di Sekitar Pantai Ora, Maluku
- Wamenekraf Irene Sebut Bandung Kota Kreatif Berskala Internasional
- Pantai Ora di Maluku, Surga Tersembunyi yang Memukau
- Mengenang Seniman Hardi lewat Pameran Jejak Perlawanan Sang Presiden 2001
- Kebakaran Los Angeles Pukul Industri Film hingga Pariwisata
- Kebakaran Los Angeles, Produksi Film Terhambat dan Universal Studios Tutup Sementara
- Berapa Biaya Umrah 2025, Harganya Naik?
- Segini Harga Paket Umrah 2025, Mulai Rp 27 Jutaan Per Orang
- Pentingnya Sinergi Ekonomi Kreatif dan Pariwisata untuk Pertumbuhan Ekonomi