Usai Pandemi, Investor Makin Hati-hati Investasi di Bidang Perhotelan
JAKARTA, - Perilaku bisnis investor hotel di Indonesia perlahan berubah sejak pandemi Covid-19 pada 2020 lalu.
Vice President of Business Development Archipelago Indonesia, Zita Hanna Mariska, mengungkapkan, setelah pandemi, investor cenderung berhati-hati saat berinvestasi pada hotel.
"Bahwasannya, sebelum pandemi, duit mengalir cepat ya. Sesudah pandemi, mereka (investor) kaget, jadi kayak tarik rem mendadak, lebih perhitungan," kata Zita saat ditemui media usai peresmian hotel Neo+ Airport Jakarta, Rabu (8/1/2025).
Sebagai operator hotel terbesar di Asia Tenggara, ia menjelaskan bahwa investasi hotel memang membutuhkan waktu lama untuk mencapai Break even point (BEP) atau balik modal.
Baca juga: Hotel dan Restoran di Malang Buka Peluang Kerja Sama Produk UMKM Lokal
Pasalnya, balik modal investasi hotel baru terjadi pada tahun ke-6 hingga ke-12 usai hotel resmi beroperasi.
Lihat postingan ini di InstagramSebuah kiriman dibagikan oleh (@kompascom)
Rata-rata BEP hotel bintang 2 setelah enam tahun, hotel bintang 3 mencapai BEP setelah tujuh hingga sembilan tahun.
Adapun hotel bintang 4, rata-rata akan balik modal pada 10-12 tahun kemudian. Begitu juga dengan hotel 5 yang bisa mencapai BEP usai 15 tahun beroperasi.
Baca juga: Alasan Hotel Dekat Bandara Jadi Alternatif Hemat Waktu Sebelum Terbang
"Nah sekarang, udah enggak bisa secepat itu. Setelah pandemi, rata-rata hotel bintang 2 saja (BEP) setelah 8-10 tahun," ungkap Zita.
Nilai investasi hotel juga kian meningkat dari tahun ke tahun. Sebelum pandemi, kata Zita, investasi hotel budget berkisar Rp 25 jutaan. Saat ini, nilai investasi hotel meningkat mulai Rp 50 jutaan.
"Kalau investasi hotel, jangan mikirin cuan karena asetnya yang naik. Setelah 5-10 tahun, asetnya naik," ujar Zita.
Lebih lanjut, durasi pembangunan hotel bergantung pada tipenya. Bila hotel baru dibangun dari nol di lahan kosong, waktu yang diperlukan sekitar dua hingga tiga tahun.
Baca juga:
- Hotel Neo+ Airport Jakarta Dibuka, Tarif Menginap mulai Rp 550.000
- Reservasi Hotel di Kota Malang untuk Malam Tahun Baru 2025 Capai 80 Persen
"Kalau re-branding hotel, pasti lebih cepat hanya 6-12 bulan karena bangunannya sudah ada," pungkas Zita.
Terkini Lainnya
- Cara ke Singkawang untuk Rayakan Imlek, Sekian Harga Tiketnya
- Ada Galeri Seni untuk Kembalikan Fokus di Inggris, Cocok untuk Meditasi
- Indonesia AirAsia Terbang dari Bali ke Darwin Australia per Maret 2025
- Rekomendasi 5 Tempat Wisata di Semarang untuk Rayakan Libur Imlek
- Bali Masuk Daftar Destinasi Terbaik di Dunia 2025 Versi Tripadvisor
- Harga dan Aktivitas di Demaji Melon Garden, Surga Petik Melon di Purworejo
- Panduan Petik Melon di Demaji Melon Garden untuk Pemula
- Demaji Melon Garden, Wisata Baru yang Seru untuk Keluarga di Purworejo
- 3 Pilihan Penginapan di Sekitar Pantai Ora, Maluku
- Wamenekraf Irene Sebut Bandung Kota Kreatif Berskala Internasional
- Pantai Ora di Maluku, Surga Tersembunyi yang Memukau
- Mengenang Seniman Hardi lewat Pameran Jejak Perlawanan Sang Presiden 2001
- 15 Pantai di Maluku yang Wajib Dikunjungi, Punya Pesona Menawan
- Cara Naik Ojek Motor Online dari Bandara Soekarno-Hatta
- Apa Bedanya Umrah Reguler dan Umrah Plus?
- Sekian Harga Paket Umrah 2025, mulai Rp 27 Jutaan Per Orang
- Pentingnya Sinergi Ekonomi Kreatif dan Pariwisata untuk Pertumbuhan Ekonomi
- Kisah Penerbangan Pertama Belanda-Jakarta dari KLM 100 Tahun Lalu
- Jalan Baru Clongop di Gunungkidul Kini Jadi Spot Wisata
- Kalah dari Malaysia di Peringkat 12, Paspor Indonesia Masih Peringkat 66 Dunia