pesonadieng.com

Turis China Emoh ke Thailand, Indonesia Bisa Dapat Durian Runtuh

Wisatawan mancanegara memadati Pura Uluwatu untuk menyaksikan pertunjukan Tari Kecak. Indonesia berharap kunjungan turis China meningkat imbas pembatalan liburan ke Thailand.
Lihat Foto

-  Kementerian Pariwisata (Kemenpar) berharap jumlah kunjungan para turis China ke Indonesia meningkat pada periode libur Tahun Baru Imlek 2025.

Hal ini disampaikan usai menanggapi ramainya turis China yang membatalkan kunjungan ke Thailand jelang libur Tahun Baru Imlek 2025.

"Kemenpar mengharapkan tahun ini juga terjadi peningkatan kunjungan wisman pada periode Chinese New Year seperti tahun-tahun sebelumnya," Deputi Bidang Pemasaran Kementerian Pariwisata, Ni Made Ayu Marthini, melalui pesan teks kepada , Rabu (22/1/2025).

"Dan terus mempromosikan Wonderful Indonesia di pasar China, terutama melalui media sosial pasar China, seperti Douyin, Xiaohongshu, Wechat, dan Weibo," sambung dia.

Baca juga:

Mengapa Para Turis China Batalkan Liburan ke Thailand?

Diberitakan (15/1/2025), maraknya turis China yang membatalkan kunjungan ke Thailand menjelang Tahun Baru Imlek 2025 muncul setelah kejadian aktor China Wang Xing, yang dilaporkan hilang setelah tiba di Bangkok dan menuju perbatasan Thailand-Myanmar.

Kasus ini mencuatkan kekhawatiran atas keselamatan wisatawan China di Thailand.

Meskipun Wang akhirnya ditemukan di Myanmar dan kembali ke Thailand, dampak dari insiden ini cukup signifikan terhadap kepercayaan turis China terhadap Thailand.

Jirayu Huangsub, juru bicara pemerintah Thailand, menyatakan bahwa Perdana Menteri Paetongtarn Shinawatra memerintahkan Kementerian Pariwisata dan Olahraga untuk meluncurkan kampanye guna mengembalikan kepercayaan turis China.

"Perdana Menteri mengatakan bahwa meskipun aktor China yang hilang di Myanmar telah ditemukan, insiden ini memengaruhi kepercayaan turis China," ujar juru bicara tersebut seperti dikutip dari Bangkok Post, Rabu (15/1/2025).

Baca juga:

Apa Dampaknya bagi Pariwisata Thailand?

Situasi ini berdampak pada berbagai sektor di Thailand, terutama di sektor penerbangan dan perhotelan.

Dilansir dari laman The Nation, CEO Thai Lion Air, Atsawin Yangkiratiwon, mengonfirmasi bahwa ada 40 penerbangan carteran yang dijadwalkan selama periode Tahun Baru Imlek yang batal terbang. Hal ini mengakibatkan penurunan penumpang asal China sebesar 20 persen.

Pembatalan penerbangan ini terutama memengaruhi rute dari kota-kota sekunder China, seperti Ningbo, Hefei, dan Jinan.

Sementara itu, dari sisi perhotelan, Presiden Asosiasi Hotel Thailand (THA) Thienprasi Chaiyapatranun menyampaikan, lebih dari 12.400 kamar hotel di Thailand batal dipesan bulan ini.

Termasuk di antaranya 4.572 kamar yang semula dipesan oleh turis China dan 7.856 kamar yang semula dipesan oleh pengunjung internasional.

Baca juga:

Bagaimana Potensi Indonesia Menarik Turis China?

Indonesia bisa mendapatkan "durian runtuh" alias mendapatkan sesuatu yang tidak disangka imbas batalnya turis China liburan ke Thailand karena faktor keamanan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat