pesonadieng.com

Sehari di Desa Asinan Kabupaten Semarang, Sunrise hingga Membuat Kompos

Sunrise di Rawa Pening bisa dinikmati dari Dermaga Biru Sumurup Desa Asinan
Lihat Foto

UNGARAN, - Mengunjungi Desa Asinan Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang tak hanya soal menikmati pemandangan alam.

Desa yang memiliki empat dusun tersebut yakni Krajan, Sumurup, Baan, dan Mengkelang, memang berada di pinggiran Rawa Pening. Pemerintah Desa Asinan terus berbenah untuk menyambut wisatawan yang berkunjung.

"Kami menggarap sektor yang tak ada di wilayah lain, jadi kekayaan alam di Asinan ini kami padukan dengan wisata edukasi sehingga pengunjung memiliki pengalaman yang tak terlupakan," kata Sekretaris Desa Asinan, Wahyu Kusumadewi, Jumat (24/1/2025).

Baca juga: Kelenteng Sam Poo Kong Semarang, Sejarah dan Daya Tarik Wisatanya

Dia mengatakan ada paket wisata yang bisa dipilih untuk live in di Desa Asinan. Mulai dari menginap di rumah warga untuk homestay.

"Di Sumurup, ada 20 rumah warga yang bisa ditempati, atau bisa juga ke Home Stay Carik. Kami menawarkan kesederhanaan dan alami, sehingga pengunjung dari kota, bisa merasakan suasana desa," ungkapnya.

 
 
 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh (@kompascom)

Di pagi hari, wisatawan bisa melihat sunrise dengan naik perahu yang bersandar di Jembatan-Dermaga Biru. Cantiknya semburat cahaya matahari, bisa dinikmati dari tengah Rawa Pening. Selain itu, ada aktivitas pemancing dan nelayan yang bersiap menangkap ikan.

Setelah puas dengan sunrise, tak ada salahnya sarapan dengan menyantap makanan pedesaan.

Baca juga: Rekomendasi 5 Tempat Wisata di Semarang untuk Rayakan Libur Imlek

Aneka bubur atau nasi, ditemani gorengan yang hangat seperti tempe mendoan dan tahu isi, cukup untuk mengganjal perut sebelum berkeliling di Desa Asinan. Bisa juga memilih menu sayur, ayam, telur, atau pecel sebagai pelengkap isi piring.

Pupuk kompos dari enceng gondok

Wahyu mengatakan, di Asinan ada pembuat perahu nelayan, pembuat kompos eceng gendok, pembuat kerajinan eceng gondok, pembuat kerupuk genjer dan olahan ikan Rawa Pening, serta kuliner khas di 15 warung apung.

"Kami memang mengupayakan dan mengoptimalkan potensi yang sudah ada. Termasuk mengintegrasikan dengan budaya yang secara rutin dilaksanakan, seperti sedekah rawa atau larungan dengan doa bersama dan melarung sesaji ke tengah Rawa Pening," ungkapnya.

Jembatan-Dermaga Biru menjadi salah satu lokasi favorit pengunjung Desa Asinan/Dian Ade Permana Jembatan-Dermaga Biru menjadi salah satu lokasi favorit pengunjung Desa Asinan

Rombongan yang datang, lanjutnya, akan disambut dengan Tari Tani Gumebyar sebagai welcome dance.

"Mereka juga bisa ikut menari, merasakan suka cita bersama sekaligus penghormatan untuk tamu yang berkunjung," paparnya.

Makanan yang disuguhkan pun berupa makanan tradisional. Di antaranya lepet jagung, jenang cikru, dan croket singkong. Sementara minumannya, teh lampah atau telang dan rempah.

Baca juga: Panduan Lengkap Aktivitas Seru di JJ Park and Play Semarang

"Teh lampah ini banyak digemari karena memberi kehangatan di tubuh secara alami. Selain telang, isinya ada jahe, pandan, dan jeruk nipis," kata Wahyu.

Operator perahu wisata, Suwardi mengatakan selain melayani rombongan, dirinya juga seringali mengangkut pengunjung di Jembatan-Dermaga Biru.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat