Sejarah Museum Ambarawa, Stasiun Berusia 1,5 Abad

- Museum Kereta Api Ambarawa, atau dikenal pula sebagai Museum Kereta Api Indonesia ini menampilkan koleksi perekeretaapian dari masa Hindia Belanda hingga pra kemerdekaan Republik Indonesia, mulai dari sarana, prasarana dan perlengkapan administrasi.
Menurut rilis resmi dari PT Kereta Api Wisata (KA Wisata) yang terima, museum yang terletak di Jalan Stasiun, Panjang Kidul, Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Semarang itu awalnya adalah sebuah stasiun yang bernama Stasiun Willem I.
Baca juga:
- Jadwal dan Harga Tiket Kereta Wisata di Museum KA Ambarawa per Januari 2023
- 10 Wisata Murah di Semarang untuk Libur Akhir Tahun, Ada yang Gratis
Stasiun Willem I dibangun oleh perusahaan kereta api swasta bernama Nedherlandsch Indische Spoorweg Maatschappij (NISM) dan diresmikan pada tanggal 21 Mei 1873, sebagai tempat pemberhentian akhir dari jaringan kereta api yang dibangun oleh NISM.
Kuat dugaan, penyematan nama Willem I mengacu kepada Benteng Willem I yang berada tidak jauh dari stasiun.
Pembangunan jalur kereta api di Ambarawa
Adapun jalur kereta api di Ambarawa dibangun oleh NISM pada tahun 1873, bertepatan dengan peresmian Stasiun Willem I (Stasiun Ambarawa).
Pembangunan tersebut merupakan syarat yang harus dipenuhi NISM, agar mendapatkan izin konsensi pembangunan jalur kereta api pertama Semarang-Vorstenlanden (Solo-Yogyakarta).

NISM juga diwajibkan membangun jalur kereta api cabang lintas Kedungjati-Ambrawa sepanjang 37 kilometer guna keperluan militer, hingga akhirnya jalur lintas ini berhasil dibuka oleh NISM pada tahun 1907.
Dua tahun sebelumnya, yakni pada 1 Februari 1905 dilanjutkan pembangunan jalur kereta api ke Secang-Magelang yang terdapat jalur kereta khusus dengan rel bergerigi.
Renovasi Stasiun Ambarawa
Renovasi bangunan Stasiun Ambarawa dilakukan dua tahun setelah pembuatan jalur kereta khusus Secang-Magelang. Renovasi stasiun dilakukan dengan mengganti material yang semula berupa kayu dan bambu menjadi batu bata.
Pada awal pengoperasiannya, Stasiun Ambarawa digunakan sebagai sarana pengangkutan komoditas ekspor dan transportasi militer di sekitar Jawa Tengah.

Setelah jalur KA Ambarawa dinonaktifkan tahun 1976, Stasiun Ambarawa dicanangkan sebagai Museum Kereta Api oleh Gubernur Jawa Tengah pada saat itu, Supardjo Rustam.
Rencana ini bertujuan menyelamatkan tinggalan lokomotif uap serta sebagai salah satu daya tarik wisata di Jawa Tengah.
Stasiun Ambarawa dipilih karena Ambarawa memiliki latar belakang historis yang kuat dalam perjuangan kemerdekaan, yakni Pertempuran Ambarawa.
Baca juga: PPKM Dicabut, Kabupaten Semarang Optimistis Kunjungan Wisata Naik
Lebih lanjut, Stasiun Ambarawa pada masa itu juga menyimpan teknologi kuno yang masih bisa dioperasikan.
Beberapa koleksi sarana perkeretaapian heritage di antaranya 24 Lokomotif Uap, lima Lokomotif Diesel, enam kereta kayu, serta buah gerbong dari berbagai daerah.
"Selain jadi tempat wisata sejarah, museum ini dapat disewa untuk kegiatan pameran, ruang pertemuan, pemotretan, syuting, pesta pernikahan, festival, bazar, workshop, dan lain sebagainya," Humas PT Kereta Api Wisata Ilud Siregar dalam rilis yang terima.
Terkini Lainnya
- Makam Sunan Giri Gresik: Harga Tiket, Jam Buka, dan Lokasi
- Ziarah Makam Sunan Giri Gresik, Wisata Religi Menyambut Ramadhan
- Kawah Ratu Gunung Salak Bogor: Harga Tiket, Jam Buka, dan Lokasi
- Wisata Non-Pendakian Gunung Rinjani Ditutup Sementara, Kenapa?
- Jadwal DAMRI Cawang, Bisa ke Lampung dan Surabaya mulai Rp 190.000
- Berpetualang di Kawah Ratu Gunung Salak Bogor
- Cuaca Buruk, 300 Penerbangan Pesawat di Amerika Dibatalkan
- 5 Tips Simpan Perhiasan Saat Traveling, Jangan Taruh Bagasi Tercatat!
- Hasil Investigasi Lion Air, 4 Porter Diduga Terlibat Pencurian Emas dari Koper Penumpang
- Fadli Zon Sebut Efisiensi Anggaran Tak Ganggu Program Kerja Kementerian Kebudayaan
- Perhiasan Emas Hilang di Koper, Lion Air Imbau Penumpang Simpan Barang Berharga di Kabin Pesawat
- Berikut Tanggal Cuti Bersama Lebaran 2025, Persiapkan Destinasi Liburanmu
- Kronologi Penumpang Lion Air Kehilangan Emas di Koper, Kerugian hingga Rp 7,6 Juta
- Fadli Zon Terbuka soal Ahli Luar Negeri Teliti Situs Gunung Padang
- Cegah Pencurian Barang di Koper Saat Naik Pesawat, Jangan Taruh Barang Berharga di Bagasi
- Naik Kereta Lokomotif Uap di Museum Ambarawa, Catat Cara Beli Tiketnya
- Cara Membuat Paspor Secara Offline, Simak Caranya
- Jangan Gunakan 4 Pakaian Ini Saat Pemeriksaan X-ray Bandara
- Nihi Sumba Masuk Daftar Hotel Terbaik Asia 2023 Versi CN Traveler
- 4 Aktivitas Wisata di Happy Farm Ciwidey, Bisa Beri Makan Hewan