Air Terjun Horizontal yang Sakral di Australia Akan Ditutup untuk Perahu Wisata
- Air Terjun Horizontal adalah fenomena alam yang unik di Australia Barat. Jika air terjun biasanya mengalir secara vertikal dari tebing, maka berbeda dengan air terjun ini.
Sesuai namanya, Air Terjun Horizontal atau Horizontal Falls memiliki aliran air horizontal yang mengalir di celah tebing. Fenomena ini menjadi daya tarik wisata selama beberapa dekade.
Namun, keputusan baru telah diambil untuk menghentikan perahu wisata melintasi air terjun yang terletak di Talbot Bay di pesisir pantai barat laut Australia ini.
Baca juga: Antisipasi Pengutilan, Toko Daging Mahal Australia Pasang GPS di Daging
Air Terjun Horizontal tercipta ketika gelombang air laut mengalir di antara dua celah tebing yang sempit, menciptakan gelombang setinggi empat meter yang menyerupai air terjun.
Selama bertahun-tahun, para turis telah melewati celah ini dengan kapal-kapal yang kuat. Namun, hal ini telah menimbulkan kekecewaan dari masyarakat adat di daerah tersebut yang menganggap situs ini suci.
Lihat postingan ini di InstagramSebuah kiriman dibagikan oleh (@kompascom)
Melansir CNNTravel, Senin (8/04/2024), kekecewaan tersebut makin diperkuat setelah insiden pada bulan Mei 2022 ketika ada perahu yang kecelakaan karena menabrak bebatuan
Kecelakaan itu mengakibatkan cedera pada penumpang dan memicu operasi penyelamatan besar-besaran. Insiden tersebut menyebabkan seruan untuk menghentikan tur karena alasan keamanan.
Horizontal Falls ditutup pada 2028
Sebagai tanggapan atas kekhawatiran tersebut, pemerintah Australia Barat, negara bagian tempat air terjun itu berada, telah mengumumkan larangan untuk tur perahu melintasi air terjun mulai tahun 2028.
Rencana ini mendapat beragam tanggapan dari sebagian pihak. Ada kekhawatiran penutupan akan mengurangi pengunjung dan menyebabkan hilangnya pekerjaan di sektor pariwisata.
Baca juga: Misteri Garis Wallace dan Persebaran Fauna di Indonesia-Australia Terpecahkan, Ini Kata Peneliti
Namun, larangan ini juga mendapat dukungan dari penduduk asli setempat, suku Dambeemangaddee, yang telah mendiami daerah ini selama 56.000 tahun.
Mereka percaya bahwa perahu yang menembus celah ini mengotori air terjun yang mereka anggap sakral.
Kesakralan Horizontal Falls
Menurut kepercayaan mereka, perahu yang melintasi air terjun mengganggu kesakralan tempat tersebut karena mengganggu Woongudd, ular mistis yang menciptakan keajaiban alam ini.
Kisah Woongudd ada dalam Dreamtime, kumpulan kisah kuno yang mendefinisikan budaya Aborigin Australia. Derasnya air di air terjun konon disebabkan oleh Woongudd yang meluncur di antara tebing.
Pemerintah Australia Barat telah menyatakan bahwa larangan ini bertujuan untuk menghormati pandangan budaya Pemilik Tradisional dan untuk melindungi situs-situs bersejarah Pribumi.
Meskipun demikian, mereka tetap membuka kesempatan bagi wisatawan untuk tetap mengunjungi Air Terjun Horizontal dengan tetap menjaga jarak dan menghormati kesakralan tempat tersebut.
Sebagai persiapan untuk larangan tersebut, suku Dambeemangaddee telah mulai membuat video dan brosur baru yang akan menjelaskan budaya dan hubungan spiritual mereka dengan Talbot Bay.
Baca juga: 2 Aktivitas Favorit Turis Indonesia di Australia Barat, Lihat Kuoka
Mereka juga membuat tur baru, upacara penyambutan, dan rencana pengelolaan pengunjung untuk lokasi tersebut.
Meskipun kontroversial, larangan tur perahu melintasi Air Terjun Horizontal mencerminkan komitmen pemerintah Australia Barat dalam melindungi warisan budaya dan mendukung industri pariwisata yang berkelanjutan.
Dengan adanya langkah ini, diharapkan kesucian dan keunikan Air Terjun Horizontal dapat tetap terjaga untuk generasi mendatang.
Terkini Lainnya
- 4 Wisata Air Terjun di Tuban...
- 5 Wisata Air Terjun di Karanganyar,...
- Air Terjun Kalandula di Agola, Keindahan...
- 5 Wisata Air Terjun di Sukabumi,...
- 9 Aturan di Ngargoyoso Waterfall, Air...
- Pesona Curug Sewu di Kendal, Air...
- 7 Wisata Alam di Cilacap, Jawa...
- Museum dan Tempat Wisata di Jakarta...
- Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel
- 4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan
- 3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga
- Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB
- Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000
- Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat
- 4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor
- Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi
- Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D
- Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting
- 8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek
- Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya
- 8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok
- Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau
- 10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus
- Program Wisata Edu Heritage Jakarta-Cirebon Dirilis 21 April 2024
- Jelang Libur Lebaran, Pemesanan Kamar Hotel Kota Batu Capai 50 Persen
- 5 Wisata Langkat Sumatera Utara untuk Destinasi saat Libur Lebaran
- Wisata Selecta di Kota Batu Terus Berbenah Sambut Libur Lebaran 2024
- 6 Cara Pilih Koper Kabin, Perhatikan Sistem Keamanan